Kamu 💙

5.3K 200 3
                                    

TOK TOK TOK

Dita mendengar pintu rumah sakit di ketuk dari luar, ia berjalan menuju pintu tersebut, bermaksud untuk membukanya. Betapa terkejutnya ia, ketika ia membukakan pintu dan mengetahui siapa yang datang.

Matanya tak bisa beralih dari sosok laki laki dihadapannya. Ia amat kenal dengan laki laki itu. Laki laki yang di incar seluruh kaum hawa yang ada di sekolahnya. Laki laki yang di gosipin dingin banget kalau sama cewek. Laki laki paling susah hatinya di dapetin sama cewek. Intinya laki laki di depannya itu laki laki yang most wanted lah di sekolahnya. Laki laki yang mustahil Dita dapatkan.

Dita terkejut melihat laki laki itu. gadis itu tak bisa bersuara. Ia mematung di tempatnya. Sampai sebuah deheman menyadarkannnya dari keterkejutan.

     Ekhemmm

“Boleh masuk nak Dita?“ Tanya pak Surya pelan pelan.

“Bolehh Om, silahkan “  Dita menyilahkan keluarga pak Surya untuk masuk kamar inap Papahnya.

Senyuman Arya mengembang ketika mengetahui sahabat yang di nanti akhirnya datang. Ia tahu betul apa maksud kedatangan keluarga surya ke kamar inapnya.

Surya berjalan mendekati ranjang Arya. Sedangkan Andika dan Mamanya Nikita, memilih untuk duduk di sofa yang di sediakan. Dan Dita, kalian tahu dia duduk dimana?.

Yups.. Dita duduk di samping Andika. Jantungnya berdetak tak karuan. Ia salting dengan posisi seperti ini. Rasanya ingin sekali keluar dari ruangan ini. Tapi apa daya. Ia tak mau di bilang gadis tak sopan.

“ Gimana kabar kamu sekarang ?“ tanya Surya pada Arya

“ Alhamdulillah, sekarang udah semakin membaik.”

“ Ooo alhamudullilah kalau gitu. Oh ya, saya sekeluarga kesini bukan hanya untuk
menjengukmu aja lo !, kami kesini juga mau melanjutkan perihal perjodohan anak
kita.” Mata Dita membelalak seketika mendengar kata kata yang di ucapkan Surya. Dadanya bergemuruh. Bagaimana ia harus bersanding dengan laki laki yang menjadi incaran banyak cewek. Bisa mampus dia nanti.

“Ooo ya bagus kalau gitu, sekalian nentuin tanggal nikahnya  kapan” kata Arya antusias sambil menatap pada putrinya. “Kalau saya sih, sebenarnha udah nentuin kapan waktunya. Sekarang tinggal nunggu persetujuan dari kamu”

“Kalau saya setuju sama usul kamu, lebih cepat lebih baik. gak sabar punya cucu. Emang kamu nentuin kapan tanggal mereka nikahnya?" Papa Dita tekekeh mendengar ucapnnya surya. Tapi tidak dengan Dika dan Dita. Mereka hanya diam.

“Kalau aku penginya satu minggu dari sekarang “ semua mata yang ada di ruangan itu membelalak seketika mendengat perkataan dari Surya. Dan Dita dia melempar pandang pada Dika. Namun yang dilihatnya hanya menatap datar kepadanya.

“PAHH..”

“Cukup Dita. Itu udah jadi keputusan diri Papah, kamu nggak bisa menolaknya !”

“TAPI PAH….”  Namun sanggahannya tak di dengar sama sekali. Kecewa rasanya jika ia harus segera menikah.
             
  “Ya udah kalau gitu, kamu ajak Dita keluar dulu ya Dik, Papah sama Mama mau bicara sama Om Arya “                       

“Hmm iya ” Jawab Dika datar.

---

Dika melangkah keluar ruangan di ikuti Dita di belakangnya, mereka berjalan menyusuri koridor rumah sakit. Tidak ada percakapan di antara keduanya, hingga langkah mereka terhenti di taman rumah sakit . “Duduk” dahi Dita menyerengit mendengar perintah Dika.

“Maksudnya kak ?” ia tak mengerti dengan omongan kakak kelasnya yang irit ngomong itu.

Dika mendengus ”duduk di sini!“ sambil menepuk tempat kosong di sebelahnya. Keduanya berdiam beberapa saat hingga terdengar suara Dika “ gua tadi nggak nolak perjodohan ini karena gue yakin sekeras apapun gue nolak perjodohan ini bakal tetap terjadi.” papar laki laki itu

Dengan mata berkaca kaca Dita berkata “ gue itu nggak cantik, nggak femes, nggak pinter dan peenikahan itu bakal di laksanain tuju hari lagi, gue belum siap . Gue masih pengen hangout hangout sama temen temen masih mau kumpul sama mereka, gue belum ada pikiran untuk berumah tangga. Kenapa nggak kakak tolak aja sih." Dita mengacak rambutnya frustasi

Sedangkan Dika, ia menatap Dita datar “ mungkin ini yang terbaik buat kita. Kalaupun gue nolak. yang namanya jodoh pasti tetep bersatu"

mendengar jawaban dari Dika, membuat Dita bungkam. Ia  memilih meninggalkannya sendirian di taman. Ia tak tau ke mana arah pikiran laki laki itu. Aneh sekali. Ngapain juga bawa bawa kata jodoh. Kayak dika tau aja kalai dita itu beneran jodohnya.

Dika merenungkan pilihannnya untuk tak menolak perjodohan ini, akankah ia bahagia dengan perjodohannya. Dika tak terlalu perduli. Yang jelas laki laki itu menerimannnya karena memang hatinya telah tertarik pada Dita sejak awal. Walau pun belum ada kata cinta atau perasaan cinta di hati Dika. Ia akan belajar untuk mencintai. membuka hatinya untuk masa depan.

Dita berjalan meningggalkan Dika sendiri di taman. Dalam langkahnya yang tak tentu arah gadis itu memikirkan akan jadi seperti apa dirinya, jika harus bersanding dengan seorang most wanted di sekolah. Pasti ia akan jadi perbincangan hangat.

Dita risih dengan itu semua.

                                                                                ---.
JANGAN LuPA LIKE SAMA COMENT YA GAIS :')

YOUNG MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang