Pesan Terakhir 😩😭😭😭

4.2K 184 5
                                    

Dika dan Dita berjalan menyusuri koridor rumah sakit. Dika berniat mengantarkan Dita hingga kamar inap ayah gadis tersebut. mereka berjalan tanpa di temani sepatah kata pun yang keluar dari mulut keduannya. hinggak tanpa sadar mereka telah sampai di depan pintu kamar inap Arya.

    "Asslamu'alaikum..... " Dita membuka pintu kamar inap ayahnnya. di dapatinnya seorang wanita paruh baya tengah duduk di sofa sambil matanyya fokus mengarah di benda pipih pada genggamannya. wanita itu mendengar dita mengucap salam dan wanita tersebut menoleh .

"eh Dita. Udah sampai nak?" Dita berjalan ke arah tantenya. ya, wanita paruh baya itu tantenya. emang kalau bukan tantenya siapa lagi. Mama nya Dita? bukan. kenapa? karena mama Dita udah meninggal 5 tahun lalu karena kecelakaan. saat Dita berumur 12 tahun.

    " Iya Tan, makasih udah jagain Papa"

    "Iya nggak papa kok Dit. Tante nggak ngerasa di repotin. eh iya itu Dika kan calon suami kamu?" Dita hanya tersenyum menanggapi pertanyaan tantenya. sedangkang Dika dia malah tiba tiba memperkenalkan dirinya pada Tante Dita    

"Perkenalkan Tante. Ini saya Dika, calon suami Dita"mendengar hal tersebut membuat hati Dita berdesir.

    "Ya udah Dit, kamu udah ada di sini. Tante mau pulang dulu ya, oh ya Papa kamu udah tidur dari tadi, mungkin sebentar lagi bangun. Nanti habis Isya' Tante kesini lagi sama Om"

    "Iya Tan, sekali lagi makasih "

    Setelah beberapa saat dari kepergian Tantenya Papa Dita  bangun.

" Dita " Dita berjalan menuju sisi ranjang Papanya

    "Ada apa Pa ? "
    "Ndak ada apa apa, eh nak Dika, gimana kabarnnya?"

    "Alhamdulillah baik Om"

    Tiba tiba Dita teringat bahwa Dita dan Dika sedari tadi belum makan. Ia lalu meminta izin kepada papa, untuk membeli makanan di kantin. Dita bergegas menuju kantin.

    "Dika ... " Dika yang mendengar namanya di panggil bergegas mendekat "Om mau ngomong sesuatu sama kamu "

    "Iya ada apa Om"

    " Om sadar bahwa umur Om nggak akan panjang lagi " tiba tiba Dika menyela omongan Arya   " Om nggak boleh ngomong gitu, kasian Dita . Dia nggak ada yang jagain "

    "Maka dari itu Om minta sama kamu untuk jagain Dita. Dita udah nggak punya siapa siapa lagi, Mamanya udah meninggal 5 tahun lalu, Om mau kamu bahagiain dia dan nggak buat dia kecewa setelah pernikahan kalian. Dan Om titip kebahagiaan Dita dan Dita bersamamu. Kamu sanggup menuruti kemauan Om ?" Dika yang mendapat pertanyaan tersebut tampak berpikir. Akhirnya ia memutuskan untuk menyanggupi permintaan Arya. Karena baginya mungkin ini adalah yang terbaik.

  Tiba tiba pintu terbuka menampilkan seorang gadis cantik yang membawa kantong plastik berisi makanan "Emm....Om,Dit, saya izin ke toilet dulu"  Dika berjalan ke luar ruangan.

    ''Dita..." Arya memanggil Dita.

    "Iya ada apa Pah "

    "Papa mau ngomong sama kamu "

    Dita mendudukan dirinya di kursi samping ranjang, matanya menatap pada Arya. ''Papa minta sama kamu untuk selalu tersenyum dan berlapang dada bagai manapun keadannya. Papa minta kamu untuk belajar mencintai Dika. Papa tau kamu belum mencintai Dika kan?" Dita yang mendapat pertanyaan tersebut hanya mengangguk.

    "Papa juga minta kamu jangan sedih kalau Papa sudah nggak ada " mata Dita memanas mendengar pekataan Papanya. "Papa jangan ngomong gitu. Dita masih ingin bareng bareng sama Papa, kalau Papa nggak ada Dita sama siapa?" Arya hanya tersenyum menanggapi perkataan putri semata wayangnya.. kemudian ia menggenggam tangan Dita.

    ''Akan ada Dika yang menjadi penjagamu juga pendampingmu ialah yang akan menjadi tempatmu kembali nanti " Dita langsung memeluk Papanya "Dita sayang Papa. Papa cepet sembuh ya "

    nafas Papanya mulai tersenggal senggal dan detak jantung yang ada di elektrograf mulai melemah. Dita menangis tersedu sedu mendapati keadaan Papanya

    Dika yang baru masuk mengetahui keadaan tersebut langsung lari memanggil dokter.

    "Dita harus janji sama Papa. Kamu harus tetap bahagia walaupun tanpa Papa dan Mama"

    "Papa sayang Dita." tiba tiba terdengat bunyi TIIIIT......... panjang dari elektrograf yang menandakan detak jantung Arya berhenti, tubuh Dita melemas. Dokter bersama perawat masuk kedalam ruangan. Dika menuntun Dita untuk keluar dari ruangan tersebut. Dokter keluar dari ruangan, ia mengabarkan pada mereka bahwa Papa Dita telah meningga. Dita yang mendengar hal seketika pingsan di pelukan Dika.
                                                                  ---

jangan lupa love like and komen

YOUNG MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang