Untuknya yg mencoba menghentikan waktu adalah seorang pengecut yg tak ingin semuanya berubah, takkan selamanya melakukan hal yg sama akan berbuah manis.
~~
Seung Min lagi-lagi menyiapkan sarapan untuk So Min yg masih dalam kamar mandinya, ia tak berpura-pura dalam diamnya untuk memperhatikan So Min. Terlebih ketika kakaknya terlihat pucat untuk lebih dari seminggu ini, entah apapun yg dipikirkan ini sangatlah tidak bagus.
Bahkan ia rela menerobos kerumunan mereka yg memergoki Seung Min di Apotek hanya untuk membeli vitamin, perjuangannya hanya sebatas seperti itu. Beberapa saat ia melihat vitamin yg ia beli semalam, meletakkan di meja makan dengan tatapan datar.
Benar-benar tak tahu harus dengan apa ia mengekspresikan wajahnya hanya untuk sebuah ke khawatiran pada kakaknya, mungkin ia terlihat sangat dingin padanya.
"Goo Seung Min" ia menghentikan kalimatnya dan melihat Seung Min yg hanya mematung disana.
Mereka saling menatap satu sama lain, ia tidak mencuri sesuatu dari So Min tapi melihatnya seperti ada sesuatu yg harus ia sembunyikan.
Begitu pun So Min hanya menatap Seung Min yg masih berdiri disana bahkan dengan pakaiannya yg sudah terlalu rapi di tambah ia sudah menggendong tasnya.
"Kau sudah mau berangkat?" Tanya So Min menggosokkan rambutnya pada handuk kering.
"Makanlah, aku akan berangkat"
"Tidak denganku?"
"Bolehkah ku meminta sesuatu?" So Min mengangkat bahu nya, menatap Seung Min berdiri disana
"Tidak.. tidak jadi"
"Kenapa?"
Seung Min mengambil tas nya dan bersiap untuk berangkat, sebuah permintaan yg ia tunda untuk mengatakannya. Ia hanya memasuki beberapa buku dari lemari nya di ruang tengah, melewati So Min yg masih berdiri dengan rambut basah
"Makanlah dan minum vitamin yg ku belikan. Izin saja jika kau merasa tak sehat" ia mengatakannya tepat saat So Min memasuki sepotong roti dalam rongga mulutnya
"Ohoo..rupanya kau mencoba perhatian padaku?" Goda So Min, menarik kembali rotinya dan melihat Seung Min dengan gayanya dalam menatap.
"Aku berangkat"
"Apa kau selamat saat membelikan ku vitamin ini?"
"Tutup mulutmu!" Ia mengatakannya sembari berlalu bersama dengan angin yg menghantarkannya, tentu saja So Min hanya menertawakan sikap kaku Seung Min yg dirasanya masih kekanak-kanakan.
~~
Kala itu Park Gi Tak masih saja memikirkan perkataan Shin Jae kemarin, seolah-olah ia mengetahui apa yg ingin di lakukan nya. Lalu mana yg ia harus pedulikan? Tentang time travel yg sering ia alami atau menuruti bocah yg tiba-tiba melarangnya?
Ketika sepasang kakinya terhenti pada ruangan berisi Shin Jae di dalamnya, ia hanya melihat tanpa masuk ke dalam. Baginya akan terasa konyol melihat Shin Jae dengan keadaan seperti itu, selalu saja hal aneh terus bermunculan.
"YHAAAAAA!!!!" baru saja ia memikirkan hal aneh yg bermunculan, mendengar teriakan itu semakin meyakinkan dirinya bila ini memang aneh.
Ia melihat So Min berlarian dengan wajah setengah ketakutan saat tubuhnya tak berhenti untuk beristirahat sejenak saja, ia menggunakan sorot matanya untuk melihat apa yg terjadi pada So Min yg masih berlari.
"DOKTER!! MENIKAH LAH DENGAN KU!!" Teriak seorang lelaki yg mengejarnya, dalang dari drama pagi ini. Beberapa satpam disana dan juga Lee Yu Jin turut mengejar lelaki setengah gila yg mengincar So Min.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coil Time
FantasyKetika ia berjalan pada jalanan terjal, sesekali ia menoleh untuk melihat wanita yg bersamanya. Kala itu hanya sebuah angin yg menerbangkan bayangan hitam tentang mereka. Melakukan perjalanan waktu adalah sebuah sihir terlarang untuk di lakukan, mes...