Keesokan harinya
So Min mendapatkan amanat dari ketua tabib untuk membelikan beberapa alat-alat di pasar. Hah.. setidaknya ia tidak harus berkumpul dengan orang-orang yang masih saja merayakan entahlah itu.
Daging rusa? Daging biawak? Ular? Atau apalah itu. Sejujurnya telah membuat So Min ingin memuntahkan isi perutnya, kenapa makanan disini tidak ada yang normal sekalipun?
Ia adalah orang yang sering menonton drama kolosal di televisi nya, mereka selalu menampilkan makanan yang menggiurkan tapi kenapa disini tampak tak menggugah selera?
Satu hal lagi yg membuat ia muak adalah—
"Tabib Goo Min!" Teriak Gi Tak yang turun dari kudanya.
"Tolong bawakan dia ke kandang" perintah Gi Tak pada salah satu pengawal disana.
"Mau kemana?"
"Pasar" jawabnya singkat.
Gi Tak berkacak pinggang dan memainkan bibir bawahnya dengan lidah. Menatap So Min yang melihatnya dengan datar, jadi wanita ini mulai berani bersikap ketus dengannya?
Karena tak kunjung mendapatkan tujuan Gi Tak menanyakannya membuat So Min segera berlalu meninggalkan mereka yang ada di sana. Sungguh tak sopan, tapi.. biarlah.
"Tabib Goo Min! Tungguu!!" Gi Tak mulai mengejar So Min yg masih berjalan lurus keluar istana.
"Sepertinya pangeran Lee Yeon takkan membiarkan tabib Goo Min beristirahat dengan tenang" gumam mereka yang membicarakan antara Gi Tak dan So Min.
~~
"Kau tak mengenakan sseugae chima¹ ?" Tanya Gi Tak yang berhasil menyamakan langkah kakinya dengan So Min.
Tetap saja So Min hanya berjalan dengan raut wajahnya yg kesal
"Kau mengabaikan ku?"
Ia terhenti, sekali lagi melihat wajah Gi Tak yang mengerutkan alisnya.
"Kau berani dengan—"
"Sudahlah, ini bukan rumah sakit. Aku tak perlu menghormati mu sebagai atasanku, aku sudah cukup lelah untuk mencari tahu penyebab kematian Goo Eun Ae dan juga dalang di balik semua itu. Tapi ku lihat kau tak membantuku sama sekali!" Ucapnya yang kembali berjalan.
Gi Tak pun kembali menyusulnya
"Apa aku terlihat seperti itu?"
"Hmm" ucapnya yang masih memutuskan untuk berjalan cepat meninggalkan Gi Tak
"Aku minta maaf, kalau begitu"
Lagi-lagi So Min menghentikan langkah kakinya dan melihat Gi Tak. Sepertinya kembali ke masa lalu telah mengubah sifat masing-masing, kini Gi Tak yang takut melihat ekspresi So Min yang marah.
"Setidaknya aku beruntung kau ikut bersamaku, walaupun sebagai pemanis saja"
"Kenapa kau marah? Aku tahu kau lelah mencari tahu sendiri, tapi setidaknya bicara padaku untuk meminta tolong. Aku pun tak tahu harus bagaimana, hanya kau yg bisa berkomunikasi dengan Goo Eun Ae" ia mengucapkan begitu cepat
So Min terdiam.
Benar, seharusnya jika ia merasa keberatan bukankah lebih baik ia meminta tolong padanya?
Tapi ia terbawa emosi perihal ia yang menanggung bebannya sendirian, dari dulu seperti ini hingga membuatnya merasa emosi. Egois? Mungkin saja ia bisa dibilang seperti itu.
Tiba-tiba beberapa kelompok pria dengan pakaian usang menghadang mereka. So Min terlihat kebingungan melihat mereka dengan guratan senyum yg menjijikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coil Time
FantasyKetika ia berjalan pada jalanan terjal, sesekali ia menoleh untuk melihat wanita yg bersamanya. Kala itu hanya sebuah angin yg menerbangkan bayangan hitam tentang mereka. Melakukan perjalanan waktu adalah sebuah sihir terlarang untuk di lakukan, mes...