.trauma.
Setelah insiden kecup-kecup dahi itu, sejujurnya Wooyoung ingin menghindar dulu dari San. Tapi ia sadar, menghindar malah akan membuat semuanya jelas kan? Lagipula Wooyoung tidak mau San tau perasaan yang sudah ia simpan sedemikian rapi terbongkar karna hal begini.
Lagi pula itu hanya kecupan permintaan maaf kan?
Jadi siang itu, Wooyoung berjalan sendirian di lorong Fakultas Psikologi. Berjalan dengan cepat dan menunduk, serta mengabaikan orang-orang yang ada di sepanjang lorong ini.
Wooyoung tidak suka sendiri di keramaian seperti ini. Terlalu menakutkan untuknya yang mempunyai phobia pada orang-orang yang berkumpul membentuk gerombolan.
Sialnya, hari ini kelasnya berada di lantai 3, dan ia hanya berjalan seorang diri. Sialan sekali. Umpatnya di sepanjang lorong fakultas.
Wooyoung mempercepat langkah kakinya. Ia ingin mengupati Yeosang yang seenak jidat meninggalkan ia di perpustakaan seorang diri dengan alasan rindu dengan Jongho.
Tepat di depan kelasnya, Wooyoung bisa melihat Yeosang duduk sendirian dengan headset yang terpasang apik di kedua telinganya.
Wooyong lantas mendekat. Menarik salah satu kabel headset itu, dan tersenyum menyeramkan kepada Yeosang.
Yeosang kaget tentu saja. Hampir ia melayangkan pukulan pada orang yang seenak jidatnya menarik headset yang sedang ia gunakan.
Tapi Yeosang mendapati bahwa itu Wooyoung. Ia hanya bisa meringis melihat ekspresi menyeramkan yang ditunjukkan makhluk pendek di depannya ini.
"Eh, hai Woo. Bagaimana keadaan perpustakaan?"
Wooyoung menarik bagian depan kerah baju Yeosang dan menyeret Yeosang kedalam ruang kelas dengan tidak manusiawi.
"OI FLAMINGI! BANTU AKU MELENYAPKAN ANAK INI DARI MUKA BUMI!"
Wooyoung menyeret Yeosang yang tampak sangat pasrah dengan apa yag akan dilakukan Wooyoung. Dari pojok kelas, Mingi hanya bisa terbahak menyaksikan adegan Yeosang yang sedang di habisi oleh singa betina.
•°•°•°•
Kelas Wooyoung saat itu selesai tepat pukul 4 sore hari, dan akan dilanjutkan dengan mata kuliah berbeda pada tiga puluh menit kemudian. Dan saat itulah Yunho menarik Wooyoung menuju ruang kelas yang sedang kosong.
"Young-ie, ibu menitipkan ini untukmu. Jangan lupa kau makan. Aku tau kau sering melewatkan jam makan siang mu akhir-akhir ini." Yunho memberikan sebuah kotak berisi makanan kepada Wooyoung. Wooyoung menerima pemberian Yunho dengan mata berbinar senang. Sudah lama sekali ia tidak makan masakan Ibunya Yunho.
"Ehehe, ucapkan terimakasihku kepada Ibu, Ho-ya. Tau-tau saja kalau aku rindu masakan rumah." Wooyoung memandangi kotak di tangannya penuh cinta. Yunho tersenyum lembut menyaksikan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
House Of Cards ¦ Woosan
Fanfic[complete] ㅡ a house made of cards, too dangerous, but i still try to put you in. BxB San! Dom Woo! Sub All ateez mamber Low cast Inspired by BTS' House of Cards