11°

3.5K 580 146
                                    

.reveal.

•°•°•°•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•°•°•°•

"Woo, kau pasti sadar kalau aku mencintai mu, kan?"

Wooyoung tercekat. Kalimat-kalimat pertanyaan yang ingin ia lontarkan semuanya tertahan di ujung lidahnya saat ini. Kenapa? Kenapa pertanyaan iu terlontar tiba-tiba sekali dari San?

Wooyoung menggeleng pelan, untuk menghilangkan segala pemikiran yang berkecamuk dikepalanya saat ini. Namun itu disalah artikan oleh San.

"Kau tidak menyadarinya? Seriously? Padahal sudah jelas perlakuan ku kepadamu jauh berbeda dari teman-teman yang lain. Bagaimana mungkin kau tidak bisa membedakannya?"

Wooyoung terkejut. Cercaan pertanyaan yang di lemparkan San padanya membuatnya kembali terkejut. Sejujurnya ia menyadari kalau ada yang berbeda dari sikap San terhadap dirinya. Tapi ia mencoba untuk Denial, karena tidak mau terlalu kecewa jika berakhir tidak seperti yang ia bayangkan. Dan benar kan? Buktinya Gahyeon untuk memintanya menjauh dari San secara tidak langsung.

"A—aku, aku menyadarinya, San."

San menelisik wajah Wooyoung yang duduk tertunduk dengan tangan saling bertaut. Wajahnya terlihat seperti orang ling-lung. Mungkin ini terlalu tiba-tiba bagi Wooyung.

"Kalau begitu kenapa kau tega menjauhiku, saat kau mengatakan kalau aku tidak melaukan kesalahan apapun?" San mencondongkan wajahnya ke arah Wooyoung yang masih tertunduk. Memandangi wajah indah itu lamat-lamat.

Wooyoung mengangkat kepalanya dan memejamkan mata. Ia menghela nafas kasar. Berharap serangan paniknya tidak datang disaat-saat seperti ini. Ia menelengkan kepalanya untuk melirik San yang masih memperhatikan wajahnya.

"Aku... A—aku tidak bisa mengatakannya kepadamu." Bukan jawaban yang diinginkan oleh San tentu saja. San pun ikut menghela nafas kasar seperti yang dilakukan oleh Wooyoung sebelumnya.

Situasi tegang diantara keduanya tidak menghasilkan percakapan seperti yang diharapkan San. Wooyoung masih terlihat membatasi diri darinya. Wooyoung juga terlihat tidak nyaman dengan semua situasi ini. Tapi semuanya sudah terlanjur terjadi.

"Apa—apa kau menyukai ku, Woo?"

Pertanyaan yang selama ini ingin San sampaikan. Tapi ia ragu untuk mengatakannya. Disamping Wooyoung yang dulu pernah dekat dengan Hangyul, ia juga tidak yakin bahwa Wooyoung juga menyukainya. Ia pikir, ini mungkin memang waktu yang tepat untuk membicarakan semuanya dengan Wooyoung.

Wooyoung terdiam pertanyaan San sedari tadi terlalu banyak memberikan efek terkejut pada dirinya. Tampaknya anak itu benar-benar sedang kacau, hingga pola pikir dan ucapannya tidak terkontrol seperti ini.

"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?" Wooyoung menggulirkan tatapan matanya pada gelas susu di hadapannya. Tidak kuat menatap mata San yang menatapnya dalam. Terlalu takut kembali terjatuh untuk yang kesekian kalinya.

House Of Cards ¦ WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang