"Juna!"
"Ya?" Juna yang baru saja memarkirkan motornya menoleh. Di belakangnya, berdiri Ocha, teman sejurusannya yang sedang membawa sebuah tote bag berwarna hitam.
"Kenapa, Cha?" tanya Juna.
"Nih, titipan dari Fina." Ocha menyerahkan tote bag hitam yang dibawanya kepada Juna.
"Fina? Kapan?"
"Tadi, papasan sama dia. Terus dia nitip deh."
Juna terdiam sesaat, kemudian mengintip isi tote bag tersebut. Di dalamnya terdapat sebuah hoodie berwarna hitam dan kotak berisikan kue brownies.
"Dia bikin brownies lagi?" Juna mengerutkan keningnya.
"Gatau deh, katanya sih lagi mood bikin," jawab Ocha.
"Terus, hoodienya?"
"Iya, dia beliin buat lo. Katanya lo udah lama ngincer hoodienya."
Juna menghela napas sesaat, kemudian mengeluarkan hoodie tersebut dari dalam tote bag dan memasukkannya ke dalam ranselnya.
"Brownies-nya buat lo aja Cha."
"Hah? Kok gue?" tanya Ocha. "Gue udah dapet dari Fina juga kok, ucapan terima kasih karena boleh nitip buat kasih ini ke lo."
"Gapapa, ambil aja." Juna tersenyum. "Kalo ketemu Fina bilangin, nanti malem on di LINE. Ada yang mau gue omongin."
"Hmm... Beneran nih?"
"Iya Cha, ambil aja. Gak usah bilang ya kalo gue kasih ke lo." Juna mengembalikan tote bag tersebut kepada Ocha. "Udah kan? Atau ada lagi?"
"Emm... Gak ada," jawab Ocha. "Makasih ya Jun."
"Makasih juga," balas Juna. "Gue duluan Cha, dah. Jangan lupa bilangin Fina ya."
"Iya."
Juna berjalan menyusuri lorong kampus. Sambil berjalan, Juna memainkan handphone-nya, mengirim pesan kepada Salman.
Setelah masuk ke dalam perpustakaan, Juna menemukan Salman yang sedang fokus dengan laptop di hadapannya di salah satu sudut perpustakaan. Juna menghampiri Salman dan menaruh tas di kursi seberang Salman.
"Ngapain lo?" tanya Juna.
"Nyicil tugas Bu Retno."
"Gilaaa, rajin banget si anak teladan."
"Bacot sia," jawab Salman asal membuat Juna hampir tertawa. Juna pun meninggalkan meja dan mulai mencari buku di rak buku terdekat. Setelah beberapa detik mencari, Juna memutuskan untuk mencari buku di rak berisikan buku-buku hukum.
Gue coba cari referensi buat esai-nya Asha deh. batin Juna.
Setelah lama mencari, Juna kembali ke tempat duduknya dan mulai mencari referensi. Beberapa menit fokus dengan buku di hadapannya, Juna melirik Salman yang masih fokus dengan laptop-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
pradnya.
RomanceJuna termasuk orang yang percaya diri untuk mendekati Asha. Namun banyak orang menentang. Mereka bilang pada akhirnya Juna akan menyerah. Asha masih memiliki perasaan kepada orang lain. Terjadi sesuatu pada masa lalu Asha. Tanpa Juna sadari, sebenar...