Pertanyaan

37 3 2
                                    

"Sha!"

Asha yang baru saja sampai di depan mejanya menoleh. Di belakangnya, berdiri beberapa teman sekelasnya yang sedang menatapnya dengan penasaran.

Asha mengerutkan keningnya sesaat. "Kenapa?"

"Lo kenal kak Juna yaa?" tanya Shita.

Asha kembali mengerutkan keningnya. "Juna siapa?"

"Iiihh, Arjuna Mahesa lhoo, yang temen abang lo itu," jawab Dinda.

Asha terdiam sesaat, sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya. "Kenapa emang?"

"Lo deket yaa sama dia?" kali ini Rani yang bertanya.

"Gak sih... Biasa aja." Asha menggeleng.

"Terus, kok kemaren ngobrol gitu? Kayak keliatan akrab tauu," tanya Dinda.

"Hah? Kapan?"

"Kemaren lhoo, lo ngobrol sama dia di pinggir lapangan," balas Rani.

".... Oh," gumam Asha. "Dia bantuin anak pasus latihan, soalnya dia jadi panitia buat lomba pramuka yang mau gue ikutin. Dia juga bantuin gue ngerjain lomba esai."

"SUMPAH?!" seru Shita, Dinda, dan Rani bersamaan, yang hanya dibalas dengan tatapan datar Asha.

"Demi apa... Beruntung banget sih lo!" gerutu Dinda. "Dia kan famous banget tau Sha!"

"Terus?"

"Ah lo mah." Shita refleks tertawa. "Dia udah ada cewek ya Sha?"

"Mana gue tau?"

"Lo mah gitu Shaa, tanyain kek ke dia, udah punya cewek apa belom," pinta Rani.

"Males ah, tanya sendiri aja," balas Asha cuek.

"Ashaaaaaaa...."

"Ayo dong Shaa, pliiisssss....."

"Kita kepo doang kok, gak mau PDKT, beneran deh,.."

"Iya nih, nge-fans doang kok...."

Asha menghela napas. "Iya deh, nanti kalo ketemu."

"Yeeyy!" seru Dinda. "Beneran ya, tanyain kak Juna! Nanti kabar-kabarin kita kalo udah tau, okee?"

"Iya-iya."

"Okeee, makasih Asha!"

"Thank you Shaa!"

"Makasih banget hehe."

Asha menaikkan sebelah alisnya sambil memperhatikan ketiga temannya yang sudah pergi meninggalkannya. Setelahnya, Asha menaruh tasnya dan duduk di kursi sembari memainkan handphone-nya.

"Arjuna Mahesa?"

Asha menoleh. Di depannya, berdiri Suci yang sedang tersenyum menatapnya.

"Kenapa?" balas Asha.

"Lo deket?"

"Kaga."

"Terus?"

"Dia cuma bantuin buat lomba esai."

"Ooh." Suci mengangguk pelan sembari menarik kursi dan duduk di hadapan Asha. "Tumben lo mau dibantu cowok? Biasanya ogah banget."

"Lagian kemaren gue udah mumet banget, gak tau lagi mau minta bantuan ke siapa. Terus bang Abi nawarin buat minta tolong ke bang Juna, soalnya pas itu ada orangnya juga. Ya udah, dia jadinya bantuin gue deh," ujar Asha.

"Dia selebgram lho Sha, lo tau gak?" tanya Suci.

"Gak tau dan gak peduli juga."

Suci tertawa. "Dia udah jadi selebgram dari pas dia masih SMA, soalnya dulu dia jadi paskibraka tingkat provinsi. Udah gitu dia aktif di pramuka juga, pinter lagi, sering menang olimpiade sama lomba debat. Anak futsal juga, sama anak motor. Apalagi sekarang masuk UI, jurusan hukum. Seantero Depok kayaknya udah tau dia deh Sha, luar Depok aja banyak yang kenal dia. Mana dia deket sama abang lo, abang lo kan famous-nya luar biasa famous. Jelas lah tambah famous, orang sering nongol di instagram-nya abang lo."

pradnya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang