Permasalahan

19 3 0
                                    

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

"Ha?" Asha yang sedang melepas sepatunya mengerutkan keningnya. "Bang Abi kapan dateng? Kirain masih di jalan."

"Baru dateng," balas Abi yang sedang membuka kulkas. "Pulang sama siapa lo? Raihan?"

"Engga, sama kak Juna."

"Hah? Juna?" Abi lantas menoleh. "Kok tumben?"

"Iya, tadi dia lagi di sekolah gue soalnya," balas Asha. "Dia sekalian mau nginep lagi malem ini."

"Laahh? Kok gak bilang-bilang gue?" Abi mengerutkan keningnya. "Terus, bocahnya mana?"

"Lagi balik ke rumah, mau ambil barang katanya. Sekalian mandi dulu."

"Yaelah, mandi kan bisa disini." Abi tertawa kecil. "Eh, malem ini giliran lo masak ya!"

"Iya-iya," balas Asha. "Gue naik dulu, mau mandi."

"Oke."

Setelah satu jam berlalu, terdengar suara pagar dibuka dan suara motor masuk ke halaman rumah. Abi yang sedang bermain handphone di ruang tengah langsung menoleh ke luar.

"Assalamu'alaikum, calon kakak ipar," celetuk Juna sambil masuk.

"Wa'alaikumussalam, ngarep lo bego." Abi menoyor kepala Juna, yang dibalas tawa oleh Juna. "Ngapain lo di sekolah adek gue?"

"Ngelatih buat lomba anak pasus."

"Lah, dari kapan? Kok tau-tau ngelatih mereka? Oohh, lo modus ya ke Asha?" selidik Abi.

"Su'udzon bae lo kerjaannya. Salman yang ajakin gue buat bantu ngelatih."

"Ah, enggak,enggak. Gue gak percaya. Pasti ada niat tersembunyi."

"Modusin Asha mah bonus Bi. Susah juga mau modusin dia."

"Bener juga." Abi tertawa. "Terus, lo ngapain nginep lagi? Nyepam banget anjir di rumah orang."

"Halah, biasanya juga mohon-mohon biar gue main," balas Juna. "Bantu selesain esainya Asha, besok harus disetor."

"Buset dah, kok cepet amat sih?"

"Mana gue tau? Lagian lebih cepet lebih bagus juga."

"Hmm." Abi mengangguk-anggukkan kepalanya. "Dia bilang deadline-nya besok pas di sekolah?"

"Kaga, emang udah kontakan di LINE."

"Anjir, lo udah sampe mana sih PDKT-nya?" protes Abi. "Gue yang abangnya malah gak tau apa-apa. Kok tau-tau udah punya kontak LINE aja?"

"Emang Salman gak bilang apa-apa?" balas Juna sambil tertawa.

"Mana ada bilang, bocahnya aja kalo di-chat galak banget balesannya. Biasa, auto sensi dikasih tugas setumpuk sama Pak Hamka."

"Kesayangan Pak Hamka banget dia mah." Juna tertawa. "Eh, si Asha mana?"

"Lagi masak di dapur."

"Wah, jago masak juga dia?" Juna seketika tersenyum.

"Keren kan? Udah pinter, cantik, apa-apa bisa. Udah bukan pacar idaman lagi, istri idaman dia mah."

"Yaudah, lo aja yang gebet mending Bi."

"Amit-amit najiiisss." Abi tertawa terbahak-bahak. "Lo harus cobain masakan dia Jun. Asli, enak banget."

"Kalo dia emang jago masak, kenapa kemaren-kemaren pas gue nginep disini gak dia aja yang masak? Bosen gue makanin nasi goreng lo mulu."

pradnya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang