Chapter 4

13.4K 1.6K 74
                                    

Taeyong dan Mark terlihat melangkahkan kakinya angkuh saat berjalan menuju kantin. Tatapan lekat dengan berbagai makna seolah mengiringi langkah keduanya yang bertingkah tidak peduli.

"Mark" panggil Taeyong pelan yang membuat Mark menoleh sebentar.

"Apa?"

"Kau mau ketampananmu sedikit berguna tidak?" tanya Taeyong yang membuat Mark mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Lihat disana. Gadis yang sedang berbincang dengan teman-temannya itu yang berbaju putih dengan bandana kuning" ucap Taeyong yang membuat Mark mengikuti arah pandangannya.

"Dia adalah pacar dari salah satu OSIS tadi" lanjut Taeyong.

"Bagaimana kau tau?" tanya Mark saat mereka baru saja duduk ditempat mereka.

"Aku sempat melihat mereka beberapa waktu lalu" jawab Taeyong seraya mulai mengeluarkan ponselnya.

"Mungkin saja dengan mendekatinya kau bisa mendapat sedikit informasi" lanjut Taeyong lagi yang membuat Mark mengangguk pelan.

"Kau benar. Lagipula dia terlihat cantik jadi aku tidak rugi" kekeh Mark yang membuat Taeyong merolling bola matanya.

"Ingat calon istrimu dirumah" ucap Taeyong yang dibalas Mark dengan cengiran.

"Dia masih kecil. Tenang saja" ucap Mark tapi tidak dipedulikan Taeyong.

"Lalu bagaimana dengan Jeno?" tanya Mark yang teringat akan adiknya itu.

"Dia punya rencana sendiri" jawab Taeyong singkat tanpa mengalihkan perhatiannya dari game diponselnya sekarang.

"Dimana Sei, Jay dan Kai?" tanya Mark lagi saat tidak mendapati keberadaan ketiga temannya itu dikantin padahalkan sekarang jam istirahat.

"Kurasa Jay punya rencana lain. Entah apa itu, tapi yang pasti. Kudengar dia berencana menyusup lagi" ucap Taeyong yang membuat Mark mengangguk paham.

Jaehyun memang begitu, dia lebih suka bertindak sendiri untuk menyusun rencana matang setelah itu baru dia akan memberitahukan pada teman-temannya langkah selanjutnya.

Lamunan Mark terpaksa buyar saat sebuah bola basket mendarat tepat mengenai kepala bagian belakangnya yang membuat Mark sontak menoleh dengan tatapan tajamnya.

"Ups... Sorry" ucap Jeno yang terlihat tengah bertos-ria dengan teman-teman barunya.

"Katakan padaku kalau ini adalah salah satu rencana Jeno... Karena kalau bukan akan kuhajar dia nanti" geram Mark yang membuat Taeyong menatap kearah kedua temannya itu bergantian.

"Kurasa begitu... Kau lihat siapa teman-temannya itu bukan?" ucap Taeyong yang membuat Mark menatap kearah Jeno dengan tatapan tajam.

"Let's play the game" ucap Mark yang balas melempar kembali bola basket itu kearah Jeno yang tengah sibuk bercanda dengan teman-temannya itu yang membuat Jeno menoleh cepat dengan memasang wajah kesal yang tentunya dibalas Mark dengan senyum mengejek.

Jangan lupakan satu hal. Keduanya merupakan bagian dari The badass jadi sifat keduanya tidak beda jauh. Istilahnya saat kau melemparkan umpan maka akan kusambar.

Sebenarnya hal ini sudah cukup sering terjadi tapi baru kali ini Mark dan Jeno melakukannya untuk kepentingan misi. Biasanya mereka akan ribut karena berebut sesuatu atau sekedar bercanda saja tapi biar begitu standar bercanda mereka itu agak sedikit berbeda dari orang normal.

Jika orang normal bercanda dengan saling melempar guyonan satu sama lain, maka DoubleB akan membuat lawannya babak belur dan akan berhenti saat salah satu sudah tidak mampu berdiri atau mengatakan menyerah.

DANGEROUS COUPLE  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang