Chap-6

562 60 0
                                    

Taehyung terbangun dari mimpi buruk yang belakangan ini membuat tidurnya tidak nyenyak, peluh membasahi keningnya, nafasnya memburu.

Taehyung melihat keseliling mendapati dirinya masih berada di kamar jimin, dia dapat melihat jimin yang tertidur di sofa kamar itu, membuat taehyung tak enak hati sebab kelihatannya tidur jimin tidak nyaman.

Taehyung memutuskan untuk turun dari ranjang king size itu, berjalan ke arah jimin lalu mengangkat tubuh jimin ke kasurnya sendiri setelah itu taehyung keluar dari kamar dengan mengendap-endap.

~~~~~~~
"Apakah taehyung tidak pulang? "ucap seorang namja saat tak melihat adiknya di kamar.

Yoongi menatap jam dinding sekarang sudah pukul 03.00 AM KST, terlalu pagi untuk memulai kembali aktivitas yang berat, salahkan yoongi yang keasikan duduk di cafe itu sampai sampai ia bahkan diusir oleh pemiliknya karena cafe sudah waktunya tutup.

Yoongi menatap cemas pintu rumah mereka berharap taehyung muncul dari balik pintu dengan keadaan baik-baik saja, 10 menit berlalu tak ada tanda-tanda taehyung akan pulang, yoongi memutuskan untuk duduk di sofa karena ia lelah berdiri terlalu lama.

Ceklek....

"Darimana saja? "ucap yoongi dingin.

"Eh...hyu..hyung belum tidur? "

"Bukan urusanmu, kau darimana? "

"Dari...dari....ah minimarket aku dari minimarket. "

"........"

Tak ada jawaban. Dengan cepat taehyung berlari masuk ke kamarnya, sungguh berdua dengan hyungnya yang dingin di ruangan yang gelap pada malam hari bisa saja ia diterkam.

Taehyung segera mengistirahatkan tubuh lelahnya, berharap ia dapat tertidur nyenyak tanpa bayangan aneh di mimpinya. Namun baru saja ingin tertidur, sebuah suara menginterupsi.

"Kau darimana saja hyung, tak tahukah aku menunggumu sampai bosan disini. "jungkook mendadak muncul dan duduk disebelah taehyung, namja itu melipat tangannya dengan bibir mengerucut kedepan.

Sementara taehyung, hanya memasang wajah datar, dengan tatapan kesal ia menjawab "Yak...,bisakah kau memberitahuku lalu muncul kau membuatku jantungan, bisa jadi aku mati tadi memangnya kau mau tanggung jawab. "Taehyung berucap panjang lebar, membuat jungkook semakin mengerucutkan bibirnya.

"Yak...kenapa malah kau yang kesal hyung, hyung tak tau aku menunggumu hingga tua disini kau memang tak punya hati. "Kini jungkook yang berbicara. Taehyung hanya memandang jengah ke jungkook.

"Iya...iya aku salah, bisakah kau diam aku ingin tidur. "Ucap taehyung.

"Hmm...tidur lah hyung, jaljayo. "

"Nde...selamat malam kook. "

Taehyung pun tertidur, ia sangat lelah sedari tadi, untung saja jungkook mau diam kalau tidak mungkin besok dia akan pingsan karena kelelahan.

Sementara itu diluar sana, yoongi menggerutu kesal bisa bisanya adiknya itu berkata sehabis dari minimarket padahal ia tak membawa barang apa-apa. Tapi setidaknya yoongi melihat keadaan adiknya yang baik dan memutuskan untuk tidur. Apakah dia buta dengan tidak melihat tubuh taehyung yang memar di beberapa bagian?

Pagi telah tiba, udara di Seoul semakin dingin setiap harinya, semua orang mungkin masih bergelung dengan selimut hangat mereka. Tapi taehyung sudah berada di dapur menyiapkan sarapan untuk hyungnya walaupun ia tak yakin hyungnya akan memakannya

Setelah siap, taehyung segera keluar rumah dan berjalan menuju halte bus, sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi di Korea Selatan. Taehyung memakai eaephone dikedua telinganya, meresapi musik yang masuk ke gendang telinganya.

Bus akhirnya datang, taehyung berjalan masuk ke dalam dan duduk di belakang, menatap keluar jendela, beberapa saat kemudian matanya terpejam meresapi ketenangan yang jarang ia dapati.

Namun, beberapa saat kemudian ia merasa seseorang menarik earphonenya membuat ia segera membuka mata untuk menegur orang lancang di sebelahnya.

"Hai..,tae"ucapnya girang.

Taehyung menatap datar orang itu, memutar mata jengah lalu kembali memasang earphone ditelinganya.

"Teganya....kau dengan sahabatmu ini. "Ucapnya lagi.

"........"

"Aish...hey taehyung-ah jawab lah setidaknya liat aku. "Ucap namja itu terus mengoceh.

"Bisakah kau diam. "Ucap taehyung jengah.

"Tak akan sebelum kau menjawabku. "

"Baik...baik...apa maumu Park Jimin. "

"Jangan dingin begitu dong dengan sahabatmu. "

"Sungguh aku ingin menendangmu sekarang juga. "

"Tendang saja, memangnya kau tega sama aku yang imut begini hmm..."ucap jimin dengan semangat.

Dalam hati taehyung mengumpati orang disebelahnya yang sudah membuat harinya tak tenang. "Hufftt..kau orang yang sabar, jangan sampai dia kutendang sabar..."

Selama perjalanan taehyung diisi ocehan tak jelas seorang Park Jimin.
Akhirnya mereka tiba di sekolah, taehyung segera berjalan masuk kekelas, tak ketinggalan jimin membuntuti di belakang.

"Jangan mengikutiku."ucap taehyung dingin.

"Memangnya kenapa? "tanya jimin polos, melihatnya membuat taehyung ingin muntah.

"Pergilah, jangan mengacaukan hidupku. "

"Tidak akan, seharusnya kau bersyukur seorang Park Jimin yang ganteng, baik, rajin menabung dan tidak sombong ini mengikutimu."

"Pede sekali kau pendek. "

"Yak...tega sekali kau mengataiku. "

Begitulah hari taehyung yang tenang terusik karena kehadiran jimin yang ributnya minta ampun.

~~~~~~~~
"Yoon...kau masih mencari bukti sampai sekarang? "

"Hmm..."

"Jangan terlalu keras, kau akan kelelahan, istirahat lah sesekali. "

"Jangan memperdulikanku kalau kau belum menemukan buktinya, hyung. "

Jin menghela napas, orang didepannya ini memang keras kepala.

"Yes..akhirnya hyung aku mendapat buktinya."

"Bukti apa??? "

"Aisshh...kau bodoh atau bagaimana, tentu saja tentang kasus taehyung dan jungkook. "

"Aku tahu maksudnya bukti seperti apa? "

"Ternyata ada yang memasang cctv dilokasi itu hyung walau sangat jauh tapi kita bisa coba siapa tahu ia merekam kejadian sebenarnya. "

"Hmmm..."

TBC
Finally update, maaf pendek dan gaje, see you soon di next chapter, keep healthy all stay strong

Please vomment

Misunderstand✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang