puisi: lekas

133 29 1
                                    

Aku rindu, aroma basah tanah yang dapat tercium saat langit menangis.

Aku rindu, tertawa di bawah terik mengiring tingginya layang-layang.

Aku rindu, pada setiap pertemuan hangat yang tercipta.

Aku rindu, berkerumun dan berjubel dalam gerbong panjang kereta.

Aku rindu, duduk diam menikmati paras Jakarta yang kian memudar di balik jendela bus.

Aku rindu, genggaman tangan yang terulur padaku.

Rindu pada segelas cappucino cincau di seberang.

Aku rindu, pertiwi ....

Lekas membaik,
lekas pulang,
rumahmu ada di sini,
bukan milik yang lain.

[R2] Tuan Puan yang Rindu Jalan Pulang ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang