20. Suapin

5K 310 18
                                    

Shawn yang baru saja selesai mandi berhenti dalam keadaan rambut basah, dan handuk yang melilit pinggangnya di dapur.

“Ma.. coba bilang ke shawn kalau shawn lagi ga mimpi. Aduh ma! Kok dicubit!” Shawn tersentak kaget saat cubitan Yola mendarat di lengannya.

“loh! Biar kamu tau kamu ga lagi ngimpi.” Dengan santai Yola berjalan menuju sofa.

“ini anak beneran didapur?!” Shawn mendekati Alicia. Meletakkan punggung tangannya di dahinya Alicia.

“ish! Apasih!”

“udah! Biarin aja! Adek mau nyoba jadi calon ibu yang baik katanya!” teriak Yola. Shawn menatap Alicia dengan dahinya yang mengkerut.

“lo beneran bakalan nikah?! Sama bryan?” Alicia mengangguk. “bulan depan.”

“Jan—berarti gue terlangkahi dong!” Alicia kembali mengangguk dengan pelan, untuk menggoda Shawn.

“makanya cari cewe sana! Uda tua juga, pacar aja belum punya.” Shawn berdecak sebal.

“sembarangan! Siapa bilang belum punya?” Alicia tertawa mengejek. “iya iya.”

“emang lo uda tau seluk beluknya bryan? Kan baru kenal? Gercep banget dek.” Alicia juga merasa semua ini bergerak terlalu cepat. “biar ga berzina, makanya langsung nikah aja. Uda ah. Ma! Dapurnya uda selesai adek pake!” Alicia membawa tas bekalnya dan keluar dari dapur. Meninggalkan Shawn yang hanya menggelengkan kepalanya tak mengerti dengan jalan pikiran adiknya itu.

Setelah pamit dengan Yola, Alicia berjalan keluar dari rumah, berniat ingin masuk kedalam mobil baru yang diberikan oleh Bryan, namun klakson mobil putih Range Rover diujung sana membuat Yola berhenti.

Mobil siapa itu? Pikirnya. Yola tersentak saat Aidyn mengeluarkan kepalanya dari kaca mobil dan melambaikan tangannya ke Alicia.

“Ibu! Sini!” Alicia segera menghampiri mobilnya Bryan.

“ngapain kesini?” tanya Alicia, membuka pintu mobilnya Bryan dan duduk didalam sana. Aidyn heboh ingin pindah dan duduk dengan Alicia. Setelah memindahkan Aidyn, Bryan mulai berbicara.

“se-tau gue, gua uda menginfokan sebelumnya ke lo, kalau mulai sekarang gue yang akan nganter-jemput lo.” Alicia menggeleng. “gausah. Lagian kan rumah kita beda jalan.”

“gapapa bu, aidyn seneng kok pigi kesekolah bareng ibu guru..” Aidyn tersenyum begitu lebar, membuat hati Alicia meluluh seketika. Padahal dia baru saja emosi dengan tingkah seenaknya Bryan.

“emang kenapa kalau beda jalan?”

“kan ribet, kalau mau muter-muter lagi.” Alicia merapikan rambutnya Aidyn.

“emang salah kalau mau nganter-jemput calon istri sendiri?”

“uhuk!” Alicia tersedak karena pertanyaan yang keluar dari bibirnya seorang Bryan Sanjaya. Aidyn langsung menyodorkan botol minum di laci mobil ayahnya.

Tanpa berpikir panjang, Alicia langsung menerima botol minum itu dan meneguknya. Ia menghela nafas lega. “itu punya gue btw.”

“hah?” Alicia berpura-pura ingin muntah membuat Bryan tertawa. Alicia terdiam. Astaga melihat wajah tawanya Bryan membuat hati Alicia terasa adem. Ganteng banget sih calon suami.

Bryan melirik cincin yang terlilit di jari manisnya Alicia. Pria itu tersenyum melihat Alicia memakai cincin itu.

“oiya, aidyn uda sarapan sayang? Ibu buat bekal buat aidyn.” Alicia meraih tas bekalnya, dan mengeluarkan sebuah kotak berwarna biru langit.

Alicia membuka kotak itu, dan menyodorkan sepotong sandwich untuk Aidyn.

“wah! Aidyn suka sandwich!” Aidyn makan dengan lahap membuat Alicia tersenyum lebar.

“punya gue?” Nada sinis yang dikeluarkan oleh Bryan membuat Alicia memutar malas bola matanya.

“gue ga buat punya lo.”

“dih! Kok pilih kasih!” Alicia tertawa mengejek. “bodo amat dih. Emang lo belum sarapan?” Bryan menggeleng dengan wajah memelasnya.

“yauda sih, kan bisa beli ntar.” jawaban dinginnya Alicia membuat Bryan menekuk wajahnya kesal.

“itu kan masih ada sepotong. Buat gue aja deh!” Alicia menggeleng tegas. “enak aja! Ini punya aidyn tau!”

“loh! Aidyn kan anaknya gue, punya dia berarti punyanya gue juga!”

“dih! Logika dari mana itu?” Aidyn menghentikan perdebatan kedua orang yang sangat berarti untuknya itu.

“gapapa bu, ini untuk papa aja..” Alicia menatap Aidyn kecewa, “kenapa? Ga enak ya sayang?” Aidyn langsung menggeleng dengan panik. “engga bu! Bukan! Tapi aidyn tadi emang uda sarapan dirumah.” Alicia tersenyum.

“papa juga uda sarapan sih...” gumam Aidyn dengan suara kecil. “hah?” Aidyn menggeleng. “engga bu.. ini kasih papa aja ga papa ya? Kasian papa.” Alicia mengangguk.

“nah.” Alicia menyodorkan bekal biru langit itu ke Bryan.

“lo ga liat tangan gue dua-duanya sibuk gini?” sebelah alis Alicia terangkat. “lah trus?”

“suapin.” Alicia benar-benar mau muntah rasanya. Ia baru tahu bahwa Bryan semanja ini. Benar-benar tidak cocok dengan image yang pertama kali dijumpai oleh Alicia.

“dih! Makan sendiri ah!” kedua pipi Alicia memerah. “tinggal sodorin doang, biar gue yang gigit..” HEH AMBIGU YA!

“ehm bu.. papa emang kek gitu.. suka disuapin.” Bryan bangga sekali dengan putranya ini. Teruskan nak!

“kemarin aja, aidyn juga liat papa disuapin sama tante clara.” dahi Alicia berkerut mendengarnya. “hah? Tante clara?” Alicia melirik Bryan yang mendadak tegang. “Gimana sih nak? Ini mah bukan bantu namanya..” batin Bryan berbicara.

“siapa tante clara sayang?” tanya Alicia.

“sekretarisnya papa.” jawab Aidyn dengan polosnya.

“sejak kapan ya, tugasnya sekretaris itu nyuapin bossnya?” tanya Alicia ke Bryan. Pria itu tersenyum tipis. Mencoba tenang. “yauda sini, gue makan sendiri aja.” Alicia mendengus.

“udahlah. Akh!” titah Alicia. Bryan membuka mulutnya dan menerima sandwich suapan dari Alicia. Setelah memakan segigit, pria itu tersenyum senang.

“pas itu gue lagi sibuk banget, ga sempat makan, banyak kerjaan. Jadi sekretaris gue cuma berinsiatif doang kok, serius.”

“iya. Iya. Ga perlu dijelasin.” Memang sejujurnya, dalam sekali lihat saja, Alicia bisa tahu. Bryan ini tipe pria yang punya wanita dimana-mana.

Alicia jadi bertekad untuk mengenal seluk beluknya Bryan, sebelum ia resmi menikahi pria ini. Karna menikah bukan hanya tentang dirinya, tapi tentang menyatukan dua buah keluarga.

Tentu saja kedua orang tuanya tidak akan senang jika ia menikahi pria yang tidak baik kan?

Tentu saja kedua orang tuanya tidak akan senang jika ia menikahi pria yang tidak baik kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rupanya begini gais si bryan ehe. Sejujurnya dia cuma suka godain alicia aja. Bikin alicia marah tuh rasanya bikin dia seneng banget. Emang manja si dia sebenarnya dasar.

Sincerely,

Pikachuu.

My Childish Man ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang