Chapter 10

181 13 2
                                    

"Kamu?!"

Seseorang itu masuk kedalam ruang rawat Keyra dan tiba tiba...

PLAK!!!

Suara tamparan keras begitu nyaring menggema di ruang rawat tersebut. Keyra memegang pipinya yang memerah memar akibat tamparan itu. The Briges pun terkaget kaget, Rasya dan Galvin menarik kedua tangan orang yang telah menampar Keyra dan mencengkram nya.

"Siapa lo?!" tanya Galvin dengan suara seolah menahan emosinya agar tidak meledak.

Orang yang menampar Keyra pun hanya terkekeh. "Lo gak perlu tahu, siapa gue!" ucap orang tersebut

"Yang perlu lo tahu, siapa dia yang sebenarnya" ucapnya sambil menunjuk Keyra dengan tatapan tajam

Keyra pun hanya menundukkan kepalanya diam, "dia kembali" - batin Keyra

"Gak usah banyak bicara lo, keluar lo dari sini sekarang!" bentak Artha dan menarik orang itu keluar dari ruang rawat Keyra

"you must die" ucap orang tersebut, dan menekankan kata yang terakhir lalu keluar dari ruangan

"Gak usah dipikirin ra, orang gila kali salah masuk ruangan" ucap Bintang menenangkan Keyra

Keyra tak mengeluarkan suara apapun, kata kata orang itu masih terngiang ngiang di kepalanya, kata kata itu serasa menghantui pikirannya. Kini ia sedang ketakutan, ia tak bisa berpikir jernih.

Keyra pun membaringkan tubuhnya dan membalik badannya memunggungi the briges. Dan ia pun terlelap

• • •

"Besok jangan lupa jemput aku yah, kita ke sekolah bareng" ucap Kirana sebelum turun dari mobil Rafael

Kini mereka berdua telah sampai di depan rumah Kirana. Namun sebelum mereka sampai di rumah Kirana, mereka sempat singgah makan terlebih dahulu. Jangan tanyakan lagi siapa yang mau, tentu saja kemauan dari Kirana. Bahkan Rafael yang menolakpun namun Kirana tetap memaksanya.

"Gak bisa Kir" ucap Rafael sambil menatap kembali Kirana

"Lho kok gak bisa sih?!" ucap Kirana lalu membalikkan badannya ke arah Rafael.

"Gue harus jagain Keyra di rumah sakit" ucap Rafael

"Ih, kan ada teman teman kamu yang jagain dia" ujar Kirana

"Dan korbanin absen mereka di sekolah demi gue?" ucap Rafael

"Gue gak se egois itu harus ngorbanin teman teman gue" ungkap Rafael

Kirana sudah kesal sedari tadi, karena Rafael lebih membela gadis sialan itu dibanding dirinya. Tanpa berucap lagi, Kirana pun turun dari mobil dan menutup pintu mobil milik Rafael dengan membantingnya dan masuk kedalam rumahnya tanpa mau mengucapkan apapun pada Rafael.

Rafael pun menghela nafasnya, prioritasnya saat ini adalah gadisnya, Keyranya, yang tengah terbaring di rumah sakit.

Saat Rafael ingin melajukan mobilnya menuju rumah sakit, ponsel miliknya berdering. Ia pun segera mengambil benda pipi tersebut dari saku celananya.

"Why?" ucap Rafael

"Seseorang telah masuk kedalam ruang rawat Keyra dan ..---" ucap Artha dan menggantungkan ucapannya

Rafael pun mengernyitkan dahinya heran, kenapa Artha seperti ini, baru kali ini dia begini.

"Dan apa?!" ucap Rafael tiba tiba ngegas

"Nampar Keyra tanpa alasan yang jelas" ucap Artha

Rafael pun tak mau membuang waktu lagi, ia memutuskan telponnya sepihak dan menancap gas menuju rumah sakit.

RAFAELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang