Sekumpulan laki-laki itu terlihat sibuk dengan leptop yang ada di hadapan mereka, berselancar di internet di temani dengan cemilan yang sudah di hidangkan.
Tak jauh dari sana sekumpulan perempuan juga sibuk dengan leptop mereka, seraya membolak-balikan berkas-berkas yang ada di meja.
Semuanya diam dan hening meninggalkan bunyi ketukan jari pada keyboard leptop, namun sepertinya itu tidak bertahan lama karena salah satu dari mereka mulai membuat kebisingan.
"Juy! Ini login nya gimana!?" Suara Junhoe yang sedikit nyaring membuat atensi anak-anak yang lain teralihkan.
"Berisik lu!"
"Tinggal panggil si Yuju di tempatnya, ngapa pake teriak segala lo!"
"Gara-gara lo gue batal login karena salah pencet."
Junhoe yang mendengar Protesan teman-temannya hanya bisa cengengesan pelan. Sambil bergumam kata sorry.
Setelah Yuju membantu Junhoe semuanya kembali sibuk dengan kegiatan masing-masing.
"Eh, guys gue udah siap login nih, gue pulang dulu ya mau beres-beres buat berangkat besok." Lisa berpamitan dengan yang lain, membuat semuanya menampilkan raut wajah sedih.
"Wajah kalian jangan gitu deh, males gue liatnya." Lisa berujar dengan suara lirihnya.
"Hweeee Lisa!" Anak-anak perempuan dengan cepat berhamburan dalam pelukan Lisa, mereka semua menumpahkan kesedihan karena sebentar lagi akan terpisah.
"Jangan lebay ah."
"Lo nyuruh orang biar ngak lebay, tapi lo sendiri malah nangis." Lisa menjitak Mina karena membuatnya semakin ingin menangis.
Anak laki-laki yang melihat kelakuan mereka hanya bisa geleng-geleng kepala.
••••••••
Lisa menatap barang-barang yang ada di depannya, kemudian mendengus kesal sambil bergumam.
"Banyak banget yang pengen di packing."
Walaupun begitu dia tetap kembali melakukan aktivitas nya. Namun aktivitas tersebut terhenti sejenak saat melihat wajah sang Mama menyembul dari balik pintu.
"Masih banyak yang harus di packing, Kak?" Pertanyaan dari sang Mama membuat Lisa mengangguk kecil.
"Iya, Ma. Kenapa semuanya harus di packing sekarang sih? Kan bisa waktu pindahan." Lisa sedikit merenggut sebal.
"Ya mau gimana, itu juga untuk keperluan kamu di sana selama Mama masih di sini untuk sementara." Sang Mama mengelus rambut Lisa dengan pelan membuat anaknya itu sedikit tenang.
"Hufh, capek tau, Ma." Akhirnya Lisa merebahkan dirinya di samping sang Mama, di temani dengan elusan lembut dari Mamanya.
"KAK BAJU ADEK YANG KEMAREN MANA?" Ketenangan Lisa sedikit terganggu akibat teriakan sang Adik.
"Baju adek jangan di bawa ya!" Dengan malas Lisa melihat Tzuyu yang beru saja masuk ke dalam kamarnya.
"Siapa juga yang mau bawa baju lo."
"Dih, selow dong kan Adek ngomong baik-baik." Lisa mentap adiknya itu dengan datar.
"Baik apanya, ngegas gitu." Tzuyu tidak memperdulikan Kakaknya, dia sibuk mencari baju yang kemarin dia tinggalkan di kamar sang Kakak.
Lisa tidak memperdulikan itu, dia sibuk dengan acara rebahan nya.
Rebahan is my life.
Tapi seperti itu tidak bertahan lama saat ponselnya berdering.
KAMU SEDANG MEMBACA
The live of Rich Squad ( 97 line)
FanfictionKehidupan anak 97 line dan keluarga nya di Komplek Golden Face. Nb. Bahasa baku dan non baku