Rose akhir-akhir ini sering uring-uringan, alasannya hanya satu yaitu, Koo Junhoe.
Minggu ini Junhoe hanya menghubungi Rose 1 kali, dan itupun hanya 20 menit. Oke katakan Rose itu bucin, tapi dia juga perlu tau kabar dari sang pacar.
Sebenarnya Rose mencoba positif thinking, karena waktu itu Junhoe bilang akan jarang mengabari Rose karena tugas kuliahnya yang menggunung. Oke Rose kalau mau marah, sama dosen Junhoe aja.
Seperti hari-hari biasanya Rose hari ini kembali pada rutinitas uring-uringan nya. Sampai sekarang Junhoe belum juga memberi kabar padanya, hingga akhirnya Rose kembali menghubungi pacarnya itu.
"Halo?"
Akhirnya tersambung, suara di seberang sana membuat Rose sedikit bersemangat.
"Kamu dari mana aja? Kok baru di angkat?"
"Maaf ya, aku lagi sibuk sama tugas. Di tambah dengan ujian yang makin dekat. Kamu apa kabar?"
Hanya tiga kata, tapi sukses membuat Rose merekahkan kedua sudut bibirnya.
"Owh gitu, semangat ya. Aku baik, kamu gimana?"
Obralan itu berjalan dengan sangat santai, serasa mereka saat ini saling berhadapan.
"Aku juga baik. Gimana keadaan anak-anak di sana?"
"Anak-anak baik, gimana sama Yuju? Apa kalian ngak ada niat buat pulang? Bahkan libur aja kalian sama sekali ngak pulang."
"Yuju baik, kebetulan ini lagi di Apartemennya. Bukan ngak ada niat buat pulang, tapi kalau di pikir-pikir buat pulang dengan libur yang cuman beberapa hari, mending nyelesain tugas tambahan yang di kasih dosen. Oh apa mau ngomong sama Yuju?"
"Iya sih kamu bener juga, tapi Aku kan kangen, boleh."
"Maaf jarang ngabarin dan bikin kamu kangen. Ini Yuju nya."
Rose mendengar suara di seberang sana, itu suara sahabat nya.
"Rose, apa kabar!!?"
"Baik Ju, lo gimana kabarnya?"
"Gue juga baik."
"Itu suara siapa, Ju? Kok berisik?"
Rose sedikit terganggu dengan suara bising di seberang sana, bingung dengan apa yang sebenarnya yang terjadi di sana. Mengapa begitu berisik, ah dia menangkap suara asing di sana.
"Ju, itu siapa?"
"Yuju, lagi ada urusan. Udah dulu ya, aku ada urusan sebentar."
"See you dear."
Belum sempat Rose menjawab ucapan sang kekasih, sambungan itu telah terputus secara sepihak. Dia sedikit berpikir tentang apa yang terjadi di sana, tapi kemudian di tepis dengan cepat karena tidak ingin memikirkan apapun yang membuat fokusnya terpecah.
••••••••••
Lagi-lagi Rose harus sedikit bersabar akan hubungannya dengan Junhoe. Komitmen mereka di uji dengan komunikasi yang jarang dan kesibukan masing-masing dari mereka. Bahkan logika kadang bermain dengan ganasnya, tetapi Rose berusaha mengenyahkan nya. Dia harus percaya, karena selama ini hubungan mereka bertahan karena kepercayaan satu sama lain.
Salahnya itu membuat Rose uring-uringan, membuat fokus Jiho dan Roa yang kebetulan sedang bermalam di rumahnya menjadi jengkel.
"Lo kenapa sih, Rose? Uring-uringan mulu perasaan."
"Junhoe."
Tanpa di jelaskan mereka paham apa alasannya.
"Kasian banget lo." Bukanya menyemangati, tapi temenannya ini malah meledek membuat Rose semakin menekuk raut wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The live of Rich Squad ( 97 line)
FanficKehidupan anak 97 line dan keluarga nya di Komplek Golden Face. Nb. Bahasa baku dan non baku