Jungkook itu semenjak Yuju terbang ke negara Paman Sam dia makin galau tingkat kuadrat, memikirkan antara pilih Eunha atau Chaeyeon.
Tapi sepertinya Jungkook harus menerima pil pahit saat melihat sohibnya yang item tinggi menjulang itu mulai memperlihatkan taringnya. Bagaimana tidak, Mingyu sering mengajak Eunha makan keluar, jalan bareng, liburan bareng, pokoknya Jungkook udah kecolongan.
Mau deketin Chaeyeon, tapi anaknya diem-diem bae kayak ngak ada perasaan yang sama denganya, tapi kadang Chaeyeon bertingkah manis padanya. Argh rasanya dia ingin Risaign dari hidup.
Bahkan sekarangpun di merutuki orang yang jauh di depan sana, niatnya untuk ke mall melepas stress malah semakin stress melihat Mingyu dan Eunha sedang berkencan.
"Kena tikung mulu gue."
•••••••
Bukan hanya di pihak Jungkook yang uring-uringan, Chaeyeon juga uring-uringan. Dia terlalu lelah menunggu Jungkook memastikan pilihannya, terlalu lama menunggu membuat nya berpikir untuk berhenti menunggu dan mulai membuka hatinya untuk orang lain, toh ada yang juga selama ini mengejar cintanya selain Jungkook. Tapi apa daya, hatinya tak bisa di bohongi sama sekali, sejauh apapun dia berpikir untuk berlari ke orang lain tetap saja hatinya akan kembali pada Jungkook. Hal itu membuat Chaeyeon bingung, apakah Jungkook memberinya ramuan cinta atau bagaimana?
"Chae, udah nunggu lama ya?" Chaeyeon melihat laki-laki yang baru saja menghampiri nya itu dengan senyuman tipis.
"Ngak kok, Win. Oh iya, ada apa ngajak ketemuan?" Chaeyeon sebenarnya tau apa alasan laki-laki itu mengajaknya bertemu, tapi dia bersikap seolah tak tahu sama sekali.
"Eum ngak ada sih, cuman mau ngajak jalan aja. Oh iya, gimana kalau kita jalan liat sekitar?"
"Boleh."
Karena mereka berada di kafe dekat Mall, jadi sayang sekali bukan mereka hanya mendekam di sana, lebih baik jalan-jalan.
Chaeyeon merotasi kan matanya ke segala arah, sampai matanya tak sengaja bertatapan dengan orang yang selalu ada di pikirannya, Jeon Jungkook.
Saat melihat, ekpresi laki-laki yang di sukainya itu membuat Chaeyeon sedikit merasa bersalah, Jungkook terlihat seperti kecewa? Entahlah, Chaeyeon juga tak bisa terlalu menangkap arti dari raut wajah Jungkook. Karena laki-laki itu memalingkan wajahnya saat melihat Winwin ada di sampingnya.
"Chae..."
"E-eh Iya kenapa?"
"Kamu liatin apa?" Winwin melihat ke arah mana pandangan Chaeyeon terarah, tapi saat sudah tepat dia malah tidak melihat sesuatu yang mencurigakan dari pandangan itu.
"Bukan apa-apa, ayo kita pergi."
Sore itu, Chaeyeon di luputi oleh rasa bersalah dan juga bingung.
Dan itu lagi-lagi karena, Jeon Jungkook.
•••••••••
Lagi-lagi Jungkook uring-uringan sehingga membuat Kakak tersayangnya itu memukulnya dengan pelan. Bagaimana tidak, Jungkook uring-uringan sama sekali tidak tahu tempat, sehingga memicu emosi sangat kakak yang sedang enak bersantai di ruang keluarga.
"Galau mulu kerjaan lo, usaha sana. Jangan suka oleng sana-sini, lo laki apa becak rusak?" Ucapan sangat Kakak membuat Jungkook melongo pelan, heol bagaimana bisa kakaknya itu berbicara dengan sangat enteng?
"Lo mah enak tinggal ngomong doang kak, ngelakuinnya itu loh, susah."
"Yah makanya usaha bodoh, jangan langsung nyerah gitu. Kena tikung lagi mampus lo." Jungkook mencebikkan bibirnya kasar, Kakaknya ini memang suka tidak membantu.
![](https://img.wattpad.com/cover/208483402-288-k466492.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The live of Rich Squad ( 97 line)
FanfictionKehidupan anak 97 line dan keluarga nya di Komplek Golden Face. Nb. Bahasa baku dan non baku