“Assalammualaikum, Mi.”
Sepi, tidak ada yang menjawab salam Kaira sama sekali. Kaira sudah pulang dari sekolah beberapa jam lalu. Ia berjalan kearah dapur. Ternyata mami nya sedang membuat kue.
“Buat siapa mi?” tanya Kaira yang tengah melihat mami nya sedang sibuk.
“Keluarga om Roy, nanti mereka sebentar lagi mau dateng.”
“Ohhh gituu.” jawab Kai sambil melirik cupcake buatan mami nya. Yang terlihat sangat lezat.
“Kaira mandi ya. Nanti ada tamu.” perintah mami Kaira.
“Kaira harus apa? ketemu tamu Mami juga?” tanya Kaira yang sedikit heran.
“Iya dong, harus!” jawab mami nya.
“Habis itu Kaira dandan yang cantik ya nak, pakai pakaian yang sopan,” perintah lagi Mami Kaira.
“O-okey.” Kaira merasa sepertinya ada yang aneh, namun ia tidak ingin memikirkan hal itu.
Kaira berjalan menaiki anak tangga, menuju ke kamar nya. Ia melepaskan semua pakaian yang menempel di badannya, lalu mengambil handuk dan menuju ke kamar mandi.
Setelah beberapa menit mandi, ia memakai pakaian berwarna pink dan celana panjang joger berwarna abu abu, pakaian daily yang sangat simple. Kaira mengeringkan rambut nya menggunakan hair dryer, tak lupa Kaira menyisir rambut nya dengan rapih dan juga memakai skincare serta mempoles bibir nya dengan lipbalm. Setelah itu ia menaburi loose powder di wajah nya. Kaira sudah benar benar rapih dan segar.
“Mami, Kaira bantuin yaaa.” teriak Kaira sambil menuruni tangga tangga.
“Bantuin Mami platting ya.”
“Iya siap Mi,” Kaira segera mencepol rambut nya yang sebelumnya tergerai, tak lupa dengan memakai celemek, kini ia siap membantu Mami nya.
Kaira menghiasi cup cake itu dengan cantik, terlihat berbagai toping lezat diatasnya. Kaira ini memang bisa memasak apapun.
“Mi, cobain deh, enak ngga?” Kaira memberikan 1 buah cupcake ke Luna.
“Eummm, enak! pinter banget anak mami.” Puji Luna setelah cupcake lezat itu mendarat di lidah nya.
Kaira dan Luna menyiapkan semua nya di ruang tamu, setelah itu mereka mengistirahatkan badan nya sebentar duduk di sofa dan menyalakan pendingin ruangan.
“Kai, mami ganti baju dulu ya.” ucap Luna yang kini sedang berjalan menuju kamar nya.
“Iya mi.”
Luna mandi sebentar untuk mendapatkan kesegaran kembali di tubuh nya, setelah itu berganti pakaian dan berdandan sedikit.
Kaira mendengar suara bel. Ia membukakan pintu nya, dan benar saja mereka ada lah tamu yang di tunggu tunggu. Roy dan Rani.
“Halo Tante, Om.” sapa Kaira saat membukakan pintu. “silahkan masuk om, Tante,”
“Eh Kaira makin cantik aja.” ucap Om Roy memberikan pujian.
“Bisa aja om.”
“Ohiya, silahkan duduk om, tante.”
Luna menuruni tangga, lalu melihat kehadiran tamu tersebut. “Eh yang di tunggu tunggu sudah datang.” sapa mami Kai.
“Tapi maaf Lun, anak kita sedikit terlambat kayaknya.” ucap Rani.
“Iya, Raka terjebak macet kayaknya.” ucap Om Roy.
Anak? Apakah Kaira akan di perkenalkan pada Anak mereka? Raka? Kaira sempat berpikir kearah itu, namun yang bernama Raka itu banyak bukan?
Luna tersenyum, tidak masalah bagi nya menunggu Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVISHA
Fiksi Remaja𝑻𝒆𝒓𝒌𝒂𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒕𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒉 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒋𝒂𝒕𝒖𝒉 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂, 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒊𝒕𝒖 𝒕𝒆𝒓𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒃𝒆𝒈𝒊𝒕𝒖 𝒔𝒂𝒋𝒂. 𝑴𝒆𝒔𝒌𝒊 𝒎𝒖𝒍𝒖𝒕 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒂𝒕𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌, 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒕𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒐𝒍�...