Hot Issue

900 322 51
                                    

Hari Senin kembali tiba, saat nya Kaira memulai hari ini dengan bergulat bersama mata pelajaran yang akan di hadapi hari ini. Kaira menuruni tangga sambil membawa sweater berwarna softblue di tangan kanan, tak lupa tas kesayangan yang ia tenteng di tangan kiri. Suasana pagi ini lebih terasa dingin dari pada pagi hari sebelum nya. Ia duduk manis di meja makan sambil menyantap makanan yang sudah tersaji di meja makan nya.

"Mih, makan dulu kerjaan nya kan bisa di selesaikan nanti," saran Kaira, yang sedang melihat mami nya tengah sibuk mengerjakan pekerjaan kantor dengan laptop di depan nya, sambil memakan sarapan.

Kaira merasa jengah melihat perilaku Mami nya.

"I-iya Kai, mepet ini," ujar mami Kai dengan tatapan masih terpaku fokus ke arah laptop nya.

Mendengar jawaban mainstream dari mami nya itu, Kaira memutar bola mata nya malas. Menghembuskan nafas kasar. Mami nya ini sangat kerasa kepala sekali.

"Kai kangen banget sama papa, yang kerja nya pergi pergian mulu karena urusan bisnis nya. Kai juga kangen sosok mami yang suka perhatian sama Kai. Papa ngga ada, Mami sibuk terus, Kaira rasa nya kaya udah ngga punya orang tua Mi," kata Kaira dengan nada yang cukup bisa membuat Luna kesal.

Mendengar perkataan itu dari anak nya, Luna memberhentikan pekerjaan nya sesaat, jari jemari yang dari tadi sibuk mengetik kesana dan kemari saat ini diam.

"Kaira jaga omongan kamu!" tegas Luna. Lalu ia kembali sibuk dengan apa yang ada di depan nya.

"Ck, Kaira berangkat Mi," ucap Kaira, lalu meneguk segelas susu nya dengan cepat.

Luna hanya mengangguki pamitan anak nya tersebut. Kaira pergi meninggalkan meja makan dengan perasaan kesal, ia segera melangkahkan kaki nya meninggalkan rumah besar itu. Namun, rasa bersalah juga mengikuti langkah nya.

"Maafin Kai mih, Kaira nggak ada maksud buat nggak sopan sama mami. Tapi Kai kangen sama perhatian mami, terlebih lagi sama papa," ucap batin Kaira, sambil menutup pintu dan pandangan mata ke dalam sana.

Menyesal? Tentu, tidak seharus nya sepagi ini sudah beradu mulut dengan Mami tersayang.

Ia menutup pagar rumah nya, terlihat dari jarak beberapa meter ada sebuah motor yang di kendarai sang empunya, tampak nya Kaira mengenali itu. Tepat berhenti di depan diri nya.

"Alfa?," Kaira mengerutkan kening nya, melihat kedatangan Alfa seperti jailangkung, tanpa di undang.

Alfa membuka kaca helm nya setengah, memberikan senyuman manis pada gadis di depan nya.

"Berangkat bareng sama gue. Pakai dulu tuh sweater nya," ucap Alfa sambil melirik sweater berwarna softblue yang masih menggantung di atas tangan Kaira.

"Hihi, oke," Kaira memakai sweater nya.

"Nih helm nya," Alfa memberikan helm tersebut pada Kaira. Setelah selesai, ia segera menaiki motor Alfa.

Sejuknya suasana angin pagi hari menerpa kedua nya, Alfa yang semakin menambah kecepatan membuat Kaira semakin mengeratkan pelukan nya di pinggang Alfa.

Sesampai nya di sekolah, murid murid yang mendengar suara mesin yang familiar itu sontak menoleh, banyak mata yang memperlihatkan kedatangan Alfa dan Kaira, memandang heran pada kedua nya. Kaira sudah sangat yakin bahwa diri nya akan jadi bahan gosip hari ini. Hot issue para tukang gosip.

"Itu kan Alfa ketua OSIS, sama siapa dia?"

"Alfa yang ganteng nya ngga manusiawi itu berangkat bareng sama cewe?"

"Eh kata nya sih denger denger cewe nya itu murid pindahan,"

"Murid pindahan aja ke centilan."

"Oh jadi dia yang nama nya Kaira? B aja,"

"Nggak cantik, cantikan gue kemana mana,"

"Apa apaan si nempel nempel sama cowo orang, ke ganjenan,"

Bisik bisik itu terdengar di telinga Kaira, sangat risih rasa nya. Pagi hari nya di mulai dengan perasaan badmood.

Setelah di parkiran sekolah, Kaira langsung melepaskan helm yang di berikan Alfa. "Terima kasih," ucap nya tulus.

Kaira hendak pergi meninggalkan Alfa, namun baru beberapa langkah Alfa memegang erat lengan Kaira. "Tungguin, bareng sama gue," pinta nya.

Mau tidak mau Kaira hanya mengiyakan permintaan itu, aneh nya saat mereka berjalan bersama tidak ada satupun murid yang menggunjing, terlebih lagi saat berpas-pasan mereka malah menundukkan kepalanya, seakan akan takut pada Alfa.

Ya, siapa yang berani berurusan dengan Alfa Sanjaya sih? Ketua OSIS sekolah tapi sudah seperti penguasa. Jelas saja, sekolah ini milik nenek moyang nya. Alfa Sanjaya Garuda nama lengkap nya, keturunan ke 4 pemilik SMA GARUDA. Di masa depan nanti, sekolah ini akan di wariskan pada nya.

"Hai Kai, hai Alfa," sapa Tasya yang sedang berada di depan kelas ketika melihat kedatangan dua pasangan yang terlihat serasi.

Tunggu, pasangan? tentu saja bukan, mereka hanya terlihat cocok layak nya seperti pasangan.

Kaira melembaikan tangan nya, dari jarak yang tak jauh, sekitar 5 langkah dari tempat Tasya.

"Terima kasih ya, udah anterin gue sampe depan kelas," ucap Kaira.

"Dengan senang hati," Alfa mengacak-acak rambut Kai gemas. Lalu ia melenggang pergi memasuki kelas nya.

Tasya yang melihat perlakuan Alfa seperti itu sontak kaget, dan membelalakkan mata nya. "Cie gebetan baru nich" ledek Tasya sambil menyenggol pundak Kaira.

"Apa sih Sya, udah ah," Kaira meninggalkan Tasya memasuki kelas nya.

"Kapan nih jadian nya?" goda Tasya yang mengekor di belakang Kaira.

"Apa sih, cuman nganterin sekolah doang kok, ngga ada macem macem," Kaira melepaskan gendongan tas kesayangan nya itu dari bahu nya, lalu duduk dengan manis.

"Yakin, ngga ada yang lain nih?," goda Tasya lagi, yang kini sudah duduk di hadapan Kaira.

"Auah males," ucap Kaira yang tengah badmood

"Utututu ngambek,"

TBC

RAVISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang