Part 5

12 3 0
                                    

Hari ini adalah hari minggu, yang berarti kantor libur sekarang. Hyera memanfaatkan waktunya dengan bermain bersama Jihyun dan berniat menceritakan kejadian saat itu.

Kini mereka sudah berada di sebuah cafe yang menjadi favorit mereka. Mereka duduk dan memesan makanan disini.

"Baiklah, selagi menunggu makanan, ayo ceritakan semuanya padaku!" Jihyun memang sangat penasaran sejak tadi.

Akhirnya Hyera menceritakan semua nya. Kini terlihat respon Jihyun yang membulatkan matanya dan membuka mulutnya secara tak sadar.

"Apakah kau bermimpi? atau aku yang bermimpi?" Hyera menghela nafasnya mendapat respon yang berlebihan seperti ini dari teman dekatnya.

Mereka kenal saat Jihyun sedang menangis disebuah taman. Dia ditinggalkan oleh kedua orangtua nya ke surga dan sekarang hidup hanya sebatang kara, sendirian.

Akhirnya Hyera meminta Jihyun untuk bekerja di toko nya dan Jihyun pun setuju. Kini Jihyun sudah punya tempat tinggal di dekat rumah Hyera karena Hyera yang mencarikannya.

Dan lama kelamaan, mereka pun menjadi sedekat ini. Tidak ada satu kejadian yang Hyera tak ceritakan pada Jihyun, karena Hyera sudah sepenuhnya yakin atas kepercayaan nya pada Jihyun. Bahkan, Hyera sudah menceritakan tentang Kookie nya itu.

Oke, kembali ke laptop.

"Ayolah Ji, jangan berlebihan seperti itu" Bertepatan dengan itu, makanan mereka pun datang. Hyera tersenyum pada pelayan nya dan mulai memakan makanan nya ditemani oleh ocehan teman nya ini.

"Yak! Kau bisa bayangkan? betapa beruntungnya dirimu. Ditawari sebuah pekerjaan oleh CEO nya sendiri, daebak!" Jihyun bertepuk tangan lalu setelah itu memakan makanan nya. (Hei, luar biasa)

"Tapi aku masih tak mengerti apa maksud dari semua itu" Hyera berbicara tanpa memalingkan wajahnya dari makanan lezat ini.

Jihyun menepuk jidatnya, "Kau ini bodoh atau terlalu polos sih?"

"Jelas, dia menyukai mu pada pandangan pertama" Jihyun menekankan setiap katanya dengan menunjuk ke arah Hyera. Tentu nya dengan senyuman jahil nya.

Hyera melempar selembar tisu yang sudah diremas olehnya, "Kau ini terlalu banyak menonton film, jadi kau menyamakan dunia nyata dengan film yang sudah kau tonton"

Jihyun menyandarkan badannya ke bangku cafe, "Yah lihat saja nanti. Sebulan kemudian, nama Kookie akan tergantikan oleh Kim Taehyung di hatimu itu" ledeknya dengan sebuah tawa

Hyera yang menerima ledekan seperti itupun tak terima, lalu dia menyodorkan garpu pada nya.

"Kau mau ku tusuk, huh? Jaga ucapan mu! Kookie akan selalu dihatiku dan takkan ada yang bisa menggantikan dia di hatiku!" Hyera memakan makanan nya dengan kesal.

"Yah, setidaknya nanti pasti akan ada nama Kim Taehyung dihatimu walaupun tidak sebesar Kookie mu itu" Jihyun memakan makanan nya kembali.

Hyera memilih tak menghiraukan perkataan yang tidak terlalu penting itu. Dia lebih memilih melanjutkan makanannya.

Terjadi keheningan beberapa menit hingga Jieun kembali bersuara.

"Omong omong, apa kau sudah mendapat kabar tentang Kookie mu itu?"

Ucapan Jihyun seolah memberhentikan dunia Hyera saat ini. Dia cukup sensitif jika mengenai Kookienya. Lihatlah, mata nya sudah mulai berkaca kaca

"Entahlah Ji, aku sudah pernah ke panti dan meminta informasi tentangnya. Namun itu dilarang karena privasi panti" Hyera menatap langit langit cafe.

Rasa rindu kepada Kookie nya menyesakkan hati nya hingga mungkin hatinya sudah tak kuat menampung rasa rindu yang semakin hari semakin bertambah.

Jihyun menghembuskan nafasnya, dia cukup prihatin dengan Hyera yang seperti ini. Ingin melupakan, namun tak mungkin. Tapi jika bertahan, itu akan menjadi sebuah siksaan baginya.

"Apa kau tak tau nama lengkapnya? Aku rasa Kookie itu adalah nama panggilannya" ujar Jihyun dengan menatap lekat Hyera.

Hyera mendengus, "Saat itu kami tidak berkenalan. Kami hanya berteman, dan aku memanggilnya Kookie karena ibu panti memanggilnya seperti itu juga"

Hyera menghembuskan nafasnya.

"Dan dia memanggilku—

Senja"

Hyera menunduk menatap makanan nya. Rasanya dia begitu merindukan moment dimana nama Senja keluar dari mulut Kookie nya.

"Baiklah, kau harus tetap semangat hidup. Aku yakin, pasti sekarang ini dia sangat tampan. Kau akan menyesal jika berputus asa dan berniat mengakhiri hidupmu" kekeh Jihyun.

Respon Hyera pun sama, terkekeh.

"Ayolah Ji, sudah berapa bulan kau bersama ku? Kau masih takut jika aku akan bunuh diri karena Kookie?"

Yap, Jihyun memang takut jika Hyera akan melakukan itu. Dia akan terus mengingatkan Hyera untuk tak berputus asa.

"Baiklah, aku memang  berlebihan"

14-04-2020

SENJA - JJK• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang