Part 8

7 2 0
                                    

Hyera Pov

Malam ini aku sudah siap dengan sweater abu abu dan jeans hitam panjang. Cuaca sedikit dingin di malam ini, jadi aku memakai pakaian itu.

Lima menit kemudian, aku mendapat pesan dari Tae.

Tae🖤
Adikku sudah di depan rumahmu, chagi.

Hyera
Baiklah aku segera turun.

Setelah itu, aku pun beranjak dari kamar ku dan turun kebawah. Pasalnya, kamarku ada dilantai dua. Jadi aku menuruni anak tangga satu persatu.

Aku bertemu eomma appa yang sedang makan malam. Ah aku melewatkan makan malam bersama lagi.

"Eomma, aku pergi. Taehyung akan ke Jepang untuk pekerjaannya, jadi aku akan mengantarnya"

"Baiklah, hati hati. Jangan lupa makan malam" pekik Eomma dari meja makan sana.

Aku pun mengangguk dan berjalan memakai sepatu boots ku, dan keluar rumah.

Aku melihat mobil hitam didepan gerbang rumahku, aku pun keluar gerbang dan terlihatlah adik sepupu Taehyung yang sedang menyandarkan badannya di mobil dengan jaket kulit berwarna hitam dengan daleman kaos yang senama warnanya, serta celana jeans robek di bagian dengkul yang senama dengan warna jaketnya, Jungkook. Serba hitam.

"Apakah kau menunggu lama?" aku sedikit berbasa basi pada Jungkook.

"Tidak, masuklah" Jungkook membukakan pintu mobil untukku, akupun masuk. Disusul oleh Jungkook dan mulai menjalankan mobilnya.

Terdapat keheningan di dalam sini. Aku tak tau harus berbicara dan membahas apa pada Jungkook. Jadi aku memilih menatap jalanan.

"Bagaimana kau bisa bertemu dengan Tae hyung?"

Aku sedikit tertegun bahwa Jungkook kini telah memecahkan keheningan. Aku menatapnya sekilas yang sedang fokus menyetir, lalu menjawab.

"Dia adalah salah satu pengunjung di toko kue ku saat itu. Lalu dia minta berkenalan, dan memaksa ku untuk menjadi sekretarisnya" balasku dan kembali menatap jalanan.

Aku melihat dari ekor mataku, Jungkook mengangguk kan kepalanya pertanda bahwa dia mengerti apa yang ku ucapkan.

"Berapa lama kau berpacaran dengan kakak ku?" lagi lagi Jungkook bertanya.

Mungkin menurutku, dia hanya ingin lebih akrab dengan kakak kekasihnya.

"Sekitar dua bulan lebih, wae?" (kenapa)

Jungkook menggeleng, "Aku hanya bertanya"

Setelah itu, mobil Jungkook sudah terparkir rapi di bandar udara. Aku dan Jungkook keluar dan menuju tempat Taehyung berada.

Kukira, kedua orangtua nya akan ikut mengantarkan Taehyung, tapi ternyata tidak. Taehyung sendiri disini menunggu pesawat yang akan dinaiki nya lepas landas.

Taehyung memelukku saat aku sudah dihadapannya. Aku pun membalasnya.

"Jaga dirimu baik baik selama aku tidak ada. Tunggu aku disini dan jangan cari pria baru. Arrasoe?" Taehyung berbicara saat sudah melepaskan pelukannya. (mengerti)

"Jika kau sangat lama disana, mau tak mau aku harus mencari penggantimu" goda aku dengan kekehannya.

"Lakukan saja jika kau berani" tantang Taehyung yang menurutku itu hanya sebuah lelucon.

"Baiklah, sebentar lagi pesawatku akan lepas landas."

"Jeon, tolong jaga kekasihku ini. Dia memang sedikit menyebalkan, pertahankan dirimu selama dua minggu berdekatan dengannya" kekeh Taehyung pada Jungkook yang tengah menyenderkan badannya di tembok menatap aku dan Tae.

"Akan ku usahakan, hyung" Jungkook memeluk kakak nya dan pamit kepada ku dan Jungkook.

"Baiklah, aku pergi. Dah" pamit Taehyung.

"Sampai jumpa" balasku dan kini sudah melihat Taehyung dengan kopernya berjalan jauh darinya dan makin lama makin tak terlihat.

"Mau makan malam?" tanya Jungkook padaku.

Aku menggeleng sebagai jawaban, "Tidak usah. Antar aku pulang saja"

kruuuk kruukk

Ah rupanya perutku sedang tak bisa diajak kompromi.

Jungkook terkekeh, "Sepertinya perutmu menolak perkataanmu."

Kini aku sedang makan malam bersama Jungkook. Tentu nya aku sangat malu atas kejadian tadi. Walaupun dia bukan Tae, tapi setidaknya dia adalah adik sepupu Tae. Mau taruh dimana muka ku ini?

Aku memakan makanannya dengan tenang dan perlahan, agar tak dikira kelaparan.

"Besok aku akan mengantar jemput kau" sebuah pernyataan dari Jungkook membuat aku sedikit tertegun.

"Tidak usah. Aku bisa ke kantor sendiri" tolak ku. Tentu saja aku merasa tak enak dengan Jungkook. Aku terlihat menyusahkan dia.

"Tapi kakak ku yang menyuruhku untuk mengantar jemput kau. Jadi kau tak bisa menolaknya"

Adik dan kakak sama saja, pemaksa. batinku

Aku pun mengangguk sebagai jawaban. Setelah itu, keheningan terjadi kembali.

Setelah makan malam selesai, aku diantar pulang oleh Jungkook. Kini mobil Jungkook sudah didepan rumahku setelah 20 menit perjalanan tanpa ada dialog apapun.

Aku melepas seatbelt nya, namun sedikit kesusahan. Sepertinya seatbelt nya sedikit macet. Aku terus memaksa membukanya, namun kesulitan sekali.

Lalu terlihat Jungkook yang membantuku. Tunggu, ini jaraknya terlalu dekat. Bahkan aku bisa mencium aroma mint di badannya. Jarak ku dan dia terlalu dekat.

Aku tak menghiraukan degup jantungku yang bedebar kencang karena gugup berada didekatnya.

Lalu setelah selesai membantuku, dia menjauhkan badannya padaku.

"Kau ini lemah sekali tak bisa melepaskan seatbelt itu" ejek Jungkook dengan kekehan.

Aku mengerucutkan bibirku tak terima karena dihina, "Salahkan seatbelt mu yang terlalu keras"

Aku keluar dengan kesal dan masih mendengar kekehan dari Jungkook.

Jungkook pun membuka kaca jendela, "Terimakasih, Hyera"

Wah, rupanya itu sebuah sindiran.

"Sama sama!" balasku dan meninggalkan Jungkook yang masih saja terkekeh dengan menghentakkan kakiku pertanda kesal.

Maaf ya karena gak bahas secara detail kedekatan Hyera dan Taehyung. Karena aku mau ceritanya lebih fokus ke Jungkook dan Hyera.

Oke see u bye bye!

Jangan lupa voment. Sedikit menghargai penulis aja hehehe 🤗

17-04-2020

SENJA - JJK• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang