Part khusus Adit sama Dita ya.
Adit baru keluar dari sebuah ruangan yang bertuliskan papan 'School Band' di atas pintunya.Ia baru selesai tes untuk masuk ekskul Band di sekolah barunya ini.Manusia terpede sejagat dengan segala kelebihan yang memang dimilikinya.
Adit tampan,ramah,baik juga mempunyai banyak kelebihan.Adit kaya,semuanya yang ia mau bisa di beli,uang yang di transfer orang tuanya setiap bulan ia tabung sebagian.Adit gak pernah sombong,cuman emang sifat pede nya aja yang bikin dia keliatan kaya gitu.
Saking pede nya sampe yang mau nge-tes dia tadi ngeliatin dia kesel.Mana ada anak baru yang ngisi formulir masuk ekskul kaya dia.
Nama : Adit Ya Pangestuti.
Kelas : Sebelas lah bos
Alasan kamu minat masuk ekskul ini :
Saya pinter nyanyi,suara saya bagus kek zayn malik terus juga saya ganteng,ganteng banget sampe kucing tetangga saya aja nembak saya kemaren.Dan masih banyak lagi pertanyaan yang dia jawab nyeleneh.Cuman namanya yang di tulis bener.Aneh? Adit juga gak habis pikir sama orang tuanya,kenapa ngasih nama dia kaya gitu.Kalo misalnya salah intonasi kan bahaya.
Adit memandang dua perempuan didepannnya yang tengah berjalan santai searah dengannya,dari belakang pun Adit sudah bisa mengenali nya.Ia mempercepat langkahnya,ketika hampir sejajar dengan mereka,Adit menjepit leher salah satunya dengan lengan lalu menariknya jalan lebih cepat.
"Aduuuh apaan sii!" Dita meronta kesal,rambutnya jadi berantakan "Lepasin ah!" ia belum sadar kalau itu Adit lalu terpaku dengan wajah pacaranya itu ketika ia melihatnya dari samping.
'Ganteng bat cowok gue gewlaaa!!'
Kalau boleh dan kalau Dita tidak punya malu,ia akan berteriak demikian tentunya.Adit yang masih menjepit leher Dita sama sekali tidak memandangnya,hanya terus menarik pacarnya untuk jalan kedepan.
"Lo apaan si! Bisa kali manggil.Rambut gue ke tariiik" Dita mengomel,tapi yang dilakukan Adit malah menarik Dita agar semakin dekat dengan tubuhnya lalu mengecup keningnya sekilas.Dita tertegun,wajahnya merona diperlakukan demekian sedangkan yang menyaksikan ikut terkejut dibuatnya.
"Adit!" Dita memanggil dengan nada sedikit tinggi lalu Adit kembali melakukan hal yang sama "Lo gila ya!?" ujarnya lagi semakin dibuat kesal,Adit hanya diam dan terus berjalan "Diem" ujarnya akhirnya bersuara membuat Dita benar benar tidak mengerti,ni anak kuyang kenapa siiih?!
"Kalo nggak,gue ambil keperawanan lo" ancamnya dengan nada santai yang membuat Dita meledak,lantas memukul dada Adit lalu mereka berhenti,berdiri berhadapan di koridor sekolah yang cukup ramai.Ga banget sih rame nya.
"Lo kenapa sih aneh banget!? Ngomong kalo ada apa apa! Jangan kaya nenek nenek kaga ngerokok gini lo!" bentak nya membuat perhatian terpusat pada mereka,cukup,habis sudah kesabaran Dita menghadapinya dari tadi.
Hening sejenak,tanpa disangka Adit menarik Dita mendekat dan mengecup bibirnya sekilas lalu memeluknya.Semua yang menyaksikan nya berseru terkejut,ada yang jijik ada juga yang emang pengennya ngeliat gituan pagi pagi.
"Lo kenapa?" Dita bertanya khawatir,sudah hampir sebulan mereka berhubungan dan Adit pertama kalinya seperti ini,membuat Dita benar benar panik.Dita mengurai pelukannya,mengabaikan tatapan terkejut di sekitarnya,mengelus lembut kedua pipi Adit yang tengah menampakkan wajah lesu nya.
"Ayo" Dita menarik tangan pacarnya,hendak membawanya ke suatu tempat.Dita menoleh ketika Adit mengeratkan genggaman tangan mereka,Adit benar benar terlihat mengkhawatirkan.
"Tiduran dulu coba" mereka sudah berada di UKS,dengan Adit yang sedang duduk di samping ranjang dan Dita yang berdiri didepannya.Adit menggeleng,Dita menghela napas,menarik bangku didepannya lalu duduk.Menatap Adit lekat mencari masalah di mata cowok itu.
"Kamu kenapa sayang? Hmm?" Dita berujar,satu tangannya memegang pipi Adit dan tangan yang lainnya memegang bahunya.Adit tidak menjawab,Dita menarik kursinya agar lebih dekat dengan Adit,mencoba tetap sabar dengan perilaku pacarnya ini.
Hening sejenak,setelah beberapa lama Dita menggeser posisinya Adit memeluknya,menangis disana seperti bocah yang tengah mengadu pada mama nya.
"Hei...Are you Fine?" Dita membalas pelukannya,semakin bingung dibuatnya karena Adit benar benar aneh sekarang "Cup cup anak mama jangan nangis..kan udah gede.." bujuk Dita menirukan ibu ibu yang sedang membujuk anaknya untuk berhenti menangis.Adit menggeleng malah semakin keras menangis.Suara tangisnya bener bener kaya bocah yang lagi nangis kejer.
Dita lagi lagi mengurai pelukannya,menatap Adit lekat dengan perasaan khawatir.Dita benar benar menyayangi cowok gila ini,ia takut Adit terluka sedikit saja.
"Kenapa? Coba cerita" bujuknya lagi,tangis Adit perlahan berhenti "Cium dulu gamauuuuu" rengek Adit seraya memajukan bibirnya membuat Dita menamparnya pelan "Modus lo!" omelnya membuat Adit kembali berteriak menangis.
Dita panik dibuatnya,ia membekap mulut Adit dan melihat sekeliling tidak ada siapa siapa.Sekarang memang sedang jam istirahat,sudah pasti setengah sekolah ada di kantin.
"Iya iyaaaaa ah! Diemmmm" kesalnya lalu kemudian memajukan bibirnya ragu ragu,cukup lama perjalanan bibirnya untuk sampai ke tujuan,Dita memejamkan matanya erat sampai akhirnya benda kenyal itu menempel disana lalu dengan secepat kilat ia menariknya menjauh.
Setelah semuanya selesai Dita memalingkan wajahnya malu,Adit yang melihatnya menahan tawa.Ia berhasil mengerjai pacarnya ini.
"Mama marah?" tanya Adit polos menirukan bocah lima tahun "E-enggaaa engga" Dita menjawab gugup,menggelengkan kepalanya cepat "Kok gak mau liat aku?" lagi,Adit membuat Dita mau tidak mau menurutinya untuk memandang wajahnya lagi.
Dita menyengir kuda dengan Adit yang menahan tawa sekuat tenaga jiwa dan raga nusa juga bangsa.
"Udah selesai nangis nya?" Dita bertanya,sudah mulai hilang gugupnya "Udah" sahutnya sekenanya "Emang kamu kenapa?" tanya nya lagi lalu Adit menunduk dalam.Hening sejenak "AKU MASUK EKSKUL BAND SEKOLAAAAAH!!" teriaknya sangat senang di depan wajah Dita,membuat perempuan itu berjengit kaget lalu menamparnya cukup keras.
"Eh! Eh! Maapiiiiin,gak sengajaaaa repleeeek.Aslii dah kaga sengaja,lo sih ngagetin gueee!!" Dita panik memandang Adit yang tengah memegang pipinya.
"Bodoamat gue marah!" teriaknya lalu keluar dari UKS meninggalkan Dita sendiri,bersamaan dengan itu Bell tanda istirahat selesai berbunyi.Dita menghela napas lelah,kelakuan pacarnya itu benar benar Freak dan Dita harus super sabar dengan itu.
"Untung ganteng lo bangsat ah"