10

691 93 0
                                    

Enjoy the story:)
.

.

.

.

Taehyung memberhentikan mobilnya disebuah bangunan tua tak jauh dari jalan menuju ke hutan. Memilih keluar dan masuk ke dalam. Menaiki tangga sampai lantai paling atas dan memandang langit senja dengan angin sepoi-sepoi ditemani beberapa camilan yang ia beli di supermarket kota tadi.

Demi membahas hal penting ini, bahkan sampai melakukan perjalanan yang jauh. Pasalnya rumah keluarganya sangat jauh dari kediaman ia tinggal sekarang.

Tempat ini lah sedari kecil ia sering kunjungi ketika ia memiliki masalah. Bahkan hampir melakukan sesuatu yang berbahaya di sini. Tak ada yang bisa ia ajak berbagi saat ini. Memijit pelipisnya pelan. Memikirkannya saja sudah membuatnya pusing.

Ia memiliki masa lalu yang kelam. Dulu ia menjadi bahan bullyan di sekolah nya saat berumur 7 tahun hanya karena ia hobi belajar. Di dalam benaknya saat itu, apa itu termasuk hal yang salah?

Memilih abai tetapi makin hari makin menjadi. Dengan itu ia memilih untuk menceritakan nya kepada orang tuanya. Ibu nya bilang bahwa ia hanya perlu mengabaikannya. Setelah itu, mereka berangkat ke London karena ada urusan penting.

Dan berakhir ia tidak memiliki teman untuk bercerita. Bibi Shin hanya bekerja setengah hari saat itu karena harus mengurus anak dan suaminya.

Berakhirnya ia memutuskan untuk kabur dari rumah tanpa sepengetahuan siapapun. Dan berakhir di sini, bertemu teman masa kecilnya yang membuat senyumnya kembali merekah.

Tetapi saat dirinya sudah gemar mengunjungi bangunan ini, sosok tersebut menghilang. Entah kemana. Dan berakhir ia kembali murung.

Tapi saat berumur 10 tahun, ia sudah lebih kuat untuk melawan orang yang suka mengejek dirinya. Walau ia tahu tidak baik tapi demi membela dirinya, ia harus melakukannya.

Taehyung tersenyum sendu mengingat masa kecilnya. Makanan ringan yang sedari tadi ia makan sudah tertinggal bungkusnya saja. Dan ia masih lapar.

Melamun cukup lama, ia baru teringat seseorang. Segera ia membereskan sampah-sampahnya dan turun dengan cepat. Melajukan mobilnya memasuki kawasan hutan sebelum matahari terbenam.
























"Maaf aku--" yang pertama Taehyung dapatkan saat membuka pintu rumah kecilnya adalah bau masakan yang begitu menggoda.

Melangkahkan kaki melihat Jungkook yang masih berkutat dengan alat dapur sambil memblender sesuatu yang ia yakini itu apel karena hanya ada buah apel saja di kulkas nya.

Melepas jas kerja nya dan menaruhnya di sofa. Membuka 2 kancing kemeja nya dari atas dan duduk memperhatikan Jungkook di meja bar miliknya. Sepertinya Jungkook belum menyadari kehadirannya.

Saat berbalik, benar saja ia melotot horor menatap Taehyung yang begitu santainya duduk di situ setelah ia membuatnya menunggu berjam-jam.

"Mana punya ku?" Menyerahkan piring yang merupakan bagian Taehyung. Bagaimana pun Jungkook masih sadar diri bahwa ia menumpang, oh bukan. Ia diseret kesini dan semua barang di sini bukan miliknya.

Mengambil posisi di samping Taehyung dan memakan makanannya dengan santai sebelum sebuah pertanyaan meluncur begitu saja.

"Kau lama sekali."

Alis Taehyung terangkat dan kemudian ia mengerti. Sambil tersenyum penuh arti ia menatap Jungkook.

"Kenapa? Menungguku?"

"Y-yang benar saja."

"Sudah jangan malu-malu begitu. Katakan saja jika kau merindukan ku dan ingin aku cepat pulang."

"Percaya diri sekali sih." Walau bisa mengelak. Tapi rona di wajahnya mengatakan semuanya. Itu sudah cukup bagi Taehyung. Ia tersenyum kemudian melanjutkan makannya. Sungguh segala masalah maupun beban saat pulang ke rumah ia merasa semuanya menghilang begitu saja.

"Terima kasih." Tanpa sadar kalimat tersebut lolos begitu saja dari mulut Taehyung.

Jungkook mengangguk. Dan Taehyung tersenyum tipis, menyadari Jungkook mengartikannya hal yang lain.

Setelah selesai, Taehyung memutuskan menceritakan semuanya pada Jungkook. Ia tak tahan lagi. Dan sekarang ia menatap kagum Jungkook yang memberikan begitu banyak saran yang telak menyentuhnya.

Tak salah ia ingin sekali memiliki pemuda di hadapannya ini. Tapi, ada satu hal yang tak Taehyung ceritakan. Bilang saja ia pengecut karena terlalu takut.

Dan kini, berbalik Jungkook yang bercerita pada Taehyung. Jungkook juga heran dengan dirinya.

Kenapa ia bisa akrab dengan orang asing seperti pria ini? Seperti sudah mengenalnya lama. Mungkin Taehyung itu orang yang suka bergaul, tapi tidak juga. Baiklah ia bingung sekarang. Memilih melupakannya saja.

Ternyata menyenangkan juga berbagi cerita, batin Taehyung.

"Aku juga memiliki seseorang yang dulu selalu aku ajak bercerita, bahkan bertukar cerita."

"Sayangnya aku tak pernah tahu namanya siapa karena aku tak menanyakannya. Sungguh aku menyesal." Taehyung memandang penuh arti Jungkook saat ini. Jika saja ia tahu. Selanjutnya ia membiarkan Jungkook bercerita.

"Dan hyung tahu? Aku sedang mencarinya. Karena mau mengembalikan--- sebentar." Jungkook beranjak menuju kamar di mana tas nya berada.

"Ini. Dia meminjamkan jaket ini pada ku. Tapi aku lupa mengembalikannya hingga saat ini aku berumur 24 tahun. Dan aku selalu membawanya ke manapun. Agar aku tak melupakannya."

Taehyung menatap terkejut jaket mungil tebal yang Jungkook pegang. Lalu kembali menetralkan rasa terkejutnya.

'Tapi kau melupakan ku' batin Taehyung.

"Sepertinya kisah masa kecil kita hampir mirip hyung? Ah sudahlah aku mau mandi." Taehyung menatap kepergian Jungkook dalam diam. Dalam hati ia menjerit 'itu milik ku.' Tapi ia tahan.



































Tbc

Maaf klo ad kesalahan, belum ku baca ulang:"
Jangan lupa vomment:"""
See youuu!

HIDDEN INSIDE || Taekook✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang