13

610 85 2
                                    

Warning!typo!shortchapter!
.

.

.
Enjoy the story:)
.

.

.

.

.

Jungkook bingung, seingatnya ia tidur di sofa. Kenapa ada di kamarnya?

"Apa dia memindahkan ku?" Sejak membuka mata pada pagi ini, Jungkook mendapati ranjangnya kosong. Sudah dipastikan Taehyung pulang.

Aroma mint milik pria itu masih tercium di bantalnya. Tersenyum sendiri mengingat kejadian semalam. Jungkook kemudian memasuki kamar mandi untuk bersiap.

Email yang Mingyu kirim sudah masuk. Ia harus menuju ke tempat itu. Mendapat tugas mendesign sesuatu adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi Jungkook.












Jungkook membaca ulang alamat nya dan kembali menatap rumah ini. Satu kata saat pertama kali melihat nya "indah."

Bahkan sepertinya tak perlu menghias banyak, keindahan natural yang dipancarkan sudah mendukung.

"Maaf? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya penjaga gerbang utama. Jungkook mulai menjelaskan dan dipersilahkan untuk masuk.

Melangkah masuk kemudian berhenti di pintu utama. Baru saja ingin menekan bel tetapi pintu tersebut telah terbuka duluan dan memperlihatkan pemilik rumah ini. Ya sepertinya begitu.

"Jungkook? Jeon Jungkook?" Tanya wanita paruh baya ini. Jungkook menggangguk dan membungkuk sopan.

"Ah nak. Astaga aku senang sekali akhirnya. Ayo masuk."

Jungkook mengerjai polos. Ia tetap diposisi nya.

Saat melangkah masuk, Jungkook tentu makin bingung. Ia malah diajak makan siang oleh 2 orang paruh baya ini.

Jungkook menolak tentu saja. "Maaf tapi saya--"

Nyonya Kim terkekeh kemudian mengelus surai Jungkook. "Maaf membuatmu bingung. Tapi, ayo makan dulu. Pasti kau belum makan kan? Setelah makan baru aku kerjakan tugasmu. Bagaimana?"

Mau tidak mau Jungkook menerima. Duduk dengan sedikit canggung. Menatap sekilas tuan Kim yang wajahnya seperti familiar baginya.

2 jam berlalu dan Jungkook akhirnya menyelesaikan pekerjaannya. Tidak perlu menambah banyak hiasan karena seperti yang dibilang tadi, halaman ini sudah cukup bagus.

"Bagus nak. Saya menyukai nya." Nyonya Kim tersenyum dan menatap binar ke depan.

"Terima kasih banyak . Tugas saya selesai. Saya pamit ya nyonya." Sedikit membungkuk.

"Berkunjunglah ke sini lebih sering."

"Eh?"

"Jangan bingung. Anggap kami keluarga mu sendiri." Tersenyum tulus memandang Jungkook yang menatapnya bingung.

Tak lama Jungkook mengiyakan tawaran tersebut. Dan bonusnya ia dipaksa untuk pulang diantar supir pribadi keluarga itu.

Sesampainya di rumah, Jungkook segera membersihkan diri dan menuju ranjang untuk beristirahat sebentar. Baru menutup mata, ponselnya kembali berdering. Tanpa melihat nama ia langsung mengangkat panggilan.

"Halo?"

"Buka kan pintu aku diluar."

Tanpa ditanya Jungkook hafal itu suara siapa. Dengan sedikit terhuyung dia berjalan ke pintu utama, membuka pintu dan disambut senyum kotak sang pelaku.

Jungkook tertegun. Dia baru menyadari sesuatu. Senyum Taehyung seperti familiar baginya.

Taehyung yang melihat Jungkook hanya terdiam sembari menatapnya dengan mata bulat yang sedikit melotot tentu menurut Taehyung ini sedikit menakutkan.

Tersenyum jahil kemudian dengan berani ia mengecup cepat pipi berisi Jungkook kemudian sedikit mengeser pemuda kelinci ini dan masuk tanpa menunggu jawaban.

Jelas Jungkook semakin mematung di posisinya. Dan dengan perlahan memegang bekas kecupan pria itu tadi. Tersenyum dan menyadari sesuatu.
































Selesai dengan acara makan mendadak yang terjadi di rumah Jungkook dengan Taehyung yang sibuk dengan ponselnya sembari mengumpat kecil membuat Jungkook menatap nya dengan telapak tangan kanan yang menopang dagunya.

"Kook. Aku pergi dulu."

Jungkook mengangguk. Tentu ia tak bisa melarang.

Saat masuk ke dalam mobil, ponsel Taehyung kembali berdering.

"Apa?"

"Datang kemari. Alamatnya sudah kukirim."

Sambungan terputus sepihak. Taehyung merasa perasaannya tidak enak. Kalut tiba-tiba menyerangnya. Menatap sebentar rumah Jungkook untuk memastikan pemuda manis itu aman. 

20 menit ia menunggu. Tidak ada hal aneh yang terjadi. Segera ia melajukan mobilnya dari sana.

Jungkook yang tengah menonton televisi tersentak kaget karena listrik di rumah nya padam.

"Tumben sekali." Melihat kearah jendela dan menampilkan rumah tetangganya dengan listrik yang masih menyala. Segera ia bangkit menuju teras depan.

Mengecek apakah listrik nya bermasalah. Mengambil kursi kemudian memanjat untuk memastikan.

Dan saat ingin turun, badannya terasa melayang dan kesadarannya menghilang.
























































TBC

Maaf lama gk up:"
Jangan lupa vomment
See you🤧

HIDDEN INSIDE || Taekook✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang