13,5

614 86 0
                                    

Enjoy the story:)
.


.


.


.


.


Pertama kali yang Jungkook lihat saat sadar adalah gelap. Dengan kepala yang masih berdenyut nyeri, ia mencoba menggerakkan tangannya. Namun nihil. Diotaknya sedang berpikir yang tidak-tidak.

Mencoba berteriak namun suaranya tertahan dengan mulut yang disekap rapi. Tangan terikat dan kaki kiri yang seperti memiliki beban yang lebih berat dari pada kaki sebelahnya.

Bau pesing dari besi memenuhi Indra penciumannya. Jungkook masih berusaha melepaskan ikatan dikedua pergelangan tangannya dengan semua tenaga yg dimiliki.

Hingga ia mencium aroma obat berbau tajam dan kesadarannya kembali hilang untuk kedua kalinya.



















Disamping itu, Taehyung memberhentikan mobilnya tepat di sebuah gedung tua yang tentu ia kenali. Yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa dia bisa tahu tempat ini? Sengaja atau tidak sengaja tetap saja Taehyung penasaran.

Ting

Melirik ponselnya tanpa minat dan baru saja ingin mematikan notifikasi, darahnya seperti mendidih melihat isi pesan singkat yang tertuju padanya.

Sebuah foto dengan seseorang yang terikat di sebuah kursi, mata terikat beserta mulut, tangan dan kaki yang terbelenggu. Jungkook.

Datang atau dia mati.

Dengan terburu Taehyung keluar dan berlari ke dalam gedung.

Teriakan khas suara Taehyung terdengar di seluruh penjuru gedung.
(Kalau seperti di kartun2 ada kelelawar yang terbang pergi dari atas atap gedung:3)

"Jangan main-main dengan ku." Ancam Taehyung menahan amarahnya yang kian akan meledak sebentar lagi.

Tepuk tangan menggema memecah keheningan dalam gedung beserta langkah kaki seseorang.

"Bagus nak. Ayah bangga dengan mu." Tersenyum penuh arti dan menepuk bahu kanan anaknya dan ditepis oleh Taehyung.

"Dimana Jungkook?"

"Wow santai nak. Kita bahkan--"

"Dimana Jungkook." Dengan berani menatap tajam ayah nya. Dan dibalas tawa oleh pria lanjut umur itu.

Taehyung yang geram langsung memutar badan dari hadapan ayah nya berniat mencari sendiri sebelum kalimat yang diucapkan ayahnya membuat Taehyung menoleh penuh minat dan emosi yang kentara.

"Kau tak akan menemukannya disini. Aku hanya ingin berbicara dengan mu."

"Jangan main-main dengan ku."

"Kid.. apa kau memiliki banyak kenangan disini?" Taehyung tertegun dan perlahan netra tajamnya melunak. Segala memori masa lalunya berputar cantik di otaknya.

Tuan Kim tersenyum dan kembali lanjut.

"Bagaimana kalau dia sudah mati?"

"Jaga ucapan mu!" Taehyung dengan berani mencengkram kemeja abu yang dipakai ayahnya. Sedangkan sang korban hanya tersenyum.

"Santai kid. Dia masih ada. Tapi kesadarannya hilang." Taehyung memilih tak merespon. Tuan Kim berlalu dari sana dengan santai. Berhenti sebentar kemudian menoleh ke kanan.

HIDDEN INSIDE || Taekook✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang