5

919 111 0
                                    

Enjoy the story:)
.

.

.

.

.

.

.

Jungkook memandang jendela yang memperlihatkan derasnya hujan di luar sana. Ia sungguh bosan sekarang. Pria gila tadi menghilang begitu saja saat ia selesai membuat coklat panasnya. Alhasil diri berakhir dengan secangkir coklat panas dan sofa empuk untuk memandang derasnya hujan di luar sana.

Ponselnya tak bisa digunakan. Kalian pasti mengerti, tengah hutan seperti ini tak ada jaringan sama sekali.

Tiba-tiba saja, ia teringat kenangan masa kecilnya. Jungkook tersenyum dan sesekali tertawa kecil.

"Sepertinya kau mulai kelainan."

Suara bariton tersebut refleks membuatnya tersedak coklat panasnya dan memandang kesal orang yang berdiri di belakangnya.

"Kau sungguh mengganggu."

Jungkook bangkit dan ingin menuju dapur untuk mencuci gelasnya tapi pergerakannya ditahan Taehyung.

Mereka mulai beradu tatap satu sama lain. Sebelum Jungkook menyentak tangan Taehyung dan berlalu dari sana dengan sedikit salah tingkah.

"Kurasa pria itu benar-benar gila." Jantung nya berdetak tak karuan. Pasalnya, entah ia salah lihat atau bagaimana, tatapan itu seperti tak asing untuk nya. Jungkook menggelengkan kepalanya mengusir pikiran anehnya. Ia menyesal mengagumi Taehyung saat bertemu di supermarket beberapa hari lalu.





















"Awas saja buntalan kelinci itu. Tak ku traktir dia sampai sebulan jika tak mengangkat telfon ku lagi." Bambam sedari tadi mondar-mandir berusaha menghubungi Jungkook. Tapi selalu saja suara operator yang ia dengar dari kemarin.

Perasaannya mulai tak enak. Bukankah Jungkook kemarin siang berkata kepadanya jika akan menjelajahi hutan? Apakah ia dalam bahaya?

Sungguh Bambam dihantui rasa takut sekarang.

"Apa aku harus mencarinya. Hujannya sangat deras." Melotot horor kala suara operator kembali ia dengar untuk kesekian kali nya.

Bambam akhirnya menyerah. Tunggu hujannya reda baru ia akan mengunjungi Jungkook.




















Tak terasa hari mulai sore, tapi anehnya hujan ini masih sangat awet. Bahkan lebih deras dari tadi pagi.

Taehyung memijit pelipisnya. Ia bingung sekarang. Bukan tanpa alasan ia menahan Jungkook di sini. Ia bukanlah seorang psikopat atau sejenisnya. Tapi ia hanya menjalankan tugasnya saja.

"Apa dia benar-benar melupakan ku?" Taehyung memandang sendu sebuah foto yang nampak sudah sangat kusam. Kemudian ia menyimpannya kembali ke laci meja kerjanya. Dan memfokuskan diri pada layar laptop di depannya ini.

Ia harus segera kembali ke kota. Karena perusahaannya nganggur di sana. Tak mungkin ia terus menerus menyuruh sekretarisnya terus.

Taehyung bangkit dan berjalan ke kamarnya. Tepat di mana Jungkook berada. Dibukanya pintu kamar dengan perlahan. Dan mendapati Jungkook kembali melamun.

"Ayo kita pergi."

Jungkook menoleh menatap Taehyung bingung.

"Masih--"

HIDDEN INSIDE || Taekook✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang