Membantu (6)

783 89 5
                                    

Hari ini Dubu mengajar muridnya bermain piano dan sebentar dia harus pergi ke acara Musik show untuk menjadi pemain piano disana.

Lia dan Ayahnya mungkin akan hadir di acara itu, namun Dubu masih memperkirakannya.

"Kak aku boleh bertanya??..."

Ujar salah satu murid Dubu berusia 9 tahun. Dubu mensejajarkan badannya dengan anak itu lalu dia memegang bahunya.

"Apa??...."

"Sejak kapan kakak lincah bermain piano??... Apa aku bisa seperti mu??..."

"Kau bisa bahkan bisa melebihi ku kalau kau terus berlatih, Semangatlah"

Ujar Dubu tersenyum menyemangati anak itu lalu dia mengacak-acak rambutnya.

.
.
.

Akhirnya Dubu selesai mengajar semua muridnya, dia masih punya banyak waktu kosong sebelum pergi ke Musik Show yang akan dihadiri olehnya.

Dubu memilih pergi ke perusahaan Chae saat ini, dia merasa sepi saat sendirian di studio miliknya.

Dubu berangkat mengemudi mobilnya dengan kecepatan stabil, tak lama dia sampai lalu masuk dan langsung menuju ruangan Chae.

"Chaeeeee"

Teriak Dubu saat memasuki ruangan Chae, terlihat Chae sedang asik sendiri dengan ponselnya.

"Woi Chae, sudah lama tidak ke sini"

"Hmm"

Jawab singkat Chae, tak lama Chae berbicara pada Dubu tentang dirinya yang akan dijodohkan sebulan kedepan.

"Dubu, sebentar lagi aku akan menikah"

Perkataan Chae membuat Dubu sangat terkejut, dia tidak menyangka Chae akan menikah secepat itu.

"Kau serius??..."

"Iya, aku dijodohkan dan aku tidak bisa menolaknya. Jadi akan ku jalani semuanya tapi, aku tidak akan membuat gadis itu bahagia bersama ku"

Ujar Chae yang membuat Dubu penasaran akan rencana busuk Chae pada gadis yang belum di ketahui olehnya.

"Kau tidak boleh seperti itu Chae, aku yakin Ayah mu tidak akan memilih gadis itu tanpa dasar, mungkin dia gadis yang baik dan dapat merubah mu menjadi lebih baik"

"Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menerimanya dalam hidup ku"

"Jika kau seperti itu lebih baik kau tolak perjodohan itu dan mengatakan yang sejujurnya pada Ayahmu"

"Tidak Dubu, aku sudah memulai permainan ku dan dia mulai masuk perangkap ku"

"Chae, jangan lakukan hal yang akan membuat mu menyesal di suatu hari nanti"

"Hahaha.... Itu tidak akan terjadi, tenanglah Dubu"

Dubu benar-benar tidak setuju Chae seperti itu, namun Chae tetap saja ingin melakukannya dan tidak mau mendengarkan Dubu.

Dubu harus memberitahu Jeong karena terkadang Jeong yang bisa menahan Chae berbuat salah dan bisa merugikan dirinya sendiri.

Dubu hanya dapat menggelengkan kepalanya mengetahui itu dan merasa penasaran dengan gadis yang dijodohkan dengan Chae.

Dubu tidak akan tega membiarkan gadis itu disakiti oleh Chae, Saat ini Dubu berpikir untuk menghentikan permainan Chae.

.
.
.

Jeong sedang sibuk mengarahkan semua juru masak di dapur hotel, dia mengatur semua dengan detail dan sangat teliti.

Saat dia masih sibuk dengan beberapa pekerjaannya, dia di beritahu oleh salah satu asistennya kalau saat ini Jeong di suruh untuk menjelaskan beberapa menu.

The Feeling - END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang