Dekat (25)

937 80 3
                                    

Hari ini Jeong mendapat kabar kalau malam ini dia dan Ayahnya harus hadir di ulang tahun hotel Kim.

Jeong setuju tanpa ada penolakan sama sekali, dia merasa ingin melihat lagi suasana hotel Kim.

Jeong bersiap-siap bersama Ayahnya, dia yang akan mengemudi saat ini. Tak butuh waktu berjam-jam mereka telah sampai.

"Ayah masuk saja duluan, sebentar aku nyusul"

"Baiklah Jeong"

Jeong harus memarkir mobilnya terlebih dahulu lalu menyusul Ayahnya masuk.

Terlihat banyak tamu yang datang hampir memenuhi ruang tengah hotel, terdapat panggung kecil di sekitar hotel.

Saat Jeong berjalan masuk tiba-tiba saja seseorang memukuli punggungnya sangat keras hingga dia hampir saja marah namun setelah melihat orang itu ternyata dia Bibi Nayeon.

"Kau ini, kenapa tidak pernah datang ke rumah ku??.."

"Ah.. Bibi, maaf Bi aku sibuk"

"Aish... Alasan saja, ayo"

Bibi Nayeon menarik Jeong ntah kemana, Jeong hanya bisa ikut dan tidak menolak.

.
.

Saat ini Nayeon bersama Ayahnya sedang di atas panggung menyambut para tamu dan saat ini juga Bibi Nayeon naik di atas panggung bersama Jeong.

Setelah Nayeon berbicara di depan Mic, Bibi Nayeon mengambil alih dan mengatakan hal mengejutkan.

"Maaf mengganggu tapi, saya hanya ingin menyampaikan agar semua orang tahu kalau pria ini sebentar lagi akan tunangan dengan keponakan ku Nayeon"

Perkataan Bibi Nayeon membuat Jeong dan Nayeon kebingungan, Tuan Kim dan Tuan Yoo terlihat santai dan mereka setuju-setuju saja jika kedua anaknya menginginkan hal itu.

"Itu saja yah... Terima kasih, selamat menikmati acaranya"

Bibi Nayeon turun bersama Jeong, Jeong tadi tidak dapat protes karena dia tidak mau mempermalukan Bibi Nayeon.

"Pergilah hampiri Nayeon"

"Tidak Bibi, aku di sini saja"

"Baiklah aku akan membawa mu ke Nayeon"

Bibi Nayeon menarik Jeong, dia membawa Jeong mendekat ke Nayeon. Berkali-kali Jeong menolak namun gagal karena dia tidak mungkin terus menarik diri dan dilihat banyak orang.

"Nayeon dia ingin bicara dengan mu"

"Eh... Bibi ah... Iyaa"

Tutur Jeong lalu Bibi Nayeon pergi meninggalkannya bersama Nayeon.

Nayeon hanya diam menatapnya tanpa ekspresi lalu dia menarik Jeong ke tempat yang tidak ada seorang pun yang bisa melihat keduanya.

Nayeon melepaskan genggamnya lalu berbicara pada Jeong.

"Kau menyuruh Bibi ku tadi, untuk apa??..."

Tanya Nayeon pada Jeong yang ada tepat di hadapannya.

"Tidak, aku tidak menyuruhnya, Bibi mu yang menarik ku dan mengatakan itu"

"Aish... Semua orang akan salah paham Jeong"

"Kalau tidak mau membuat mereka salah paham, jadilah pacar ku"

Balas Jeong spontan, dia merasa gugup setelah mengatakannya pada Nayeon yang mungkin akan menolaknya lagi.

Nayeon terdiam menatap Jeong, dia menaikkan satu alisnya menatap Jeong. Setelah itu dia berniat pergi namun Jeong menariknya masuk ke dalam dekapannya.

The Feeling - END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang