Mungkin (24)

1.4K 79 5
                                    

Saat ini sudah malam Jeong meninggalkan Dubu sendirian di studio dan dia ingin menjemput Mina.

.
.

Mina mengirim pesan pada Chae tapi sampai saat ini Chae tidak membalas pesannya, ini hari pertama Mina kembali bekerja.

Mina dapat melihat mobil Jeong lalu dia menghampirinya.

"Mina ayo"

"Tapi Jeong...."

"Tidah usah menolak Mina"

Tutur Jeong menyuruh Mina agar tidak menolak dan cepat masuk ke dalam mobilnya, Mina pun masuk lalu Jeong mulai melajukan mobilnya.

Dapat dilihat dari belakang mobil, Chae baru saja datang dan melihat Mina naik di mobil Jeong.

Dia terlambat menjemput Mina karena mampir membeli coklat untuknya namun sangat menyedihkan Jeong lebih dulu menjemputnya.

Chae selalu cemburu saat melihat Mina bersama Jeong maupun Dubu, Mina terlihat akrab dengan keduanya kecuali Chae suaminya.

Chae masih belum bisa mengatakan kalau dia sudah mencintai Mina dan tidak suka melihat Mina bersama orang lain.

.
.

Mina sudah sampai dan Jeong langsung pulang ke rumahnya, tak lama Chae juga sudah berada di basement apartemen.

Mina mengganti baju lalu menonton tv menunggu Chae pulang, Chae sudah ada di depan apartemen dia membuka pintu dan berjalan begitu saja melewati Mina.

Mina sudah terbiasa dengan sikap Chae yang dingin padanya, saat Mina sudah tertidur di atas sofa Chae keluar dari kamarnya mengangkat Mina masuk ke dalam kamar dan dia tidur di sofa.

.
.
.

Sana masih saja menghubungi Dubu, dia terus meminta maaf atas semua perbuatannya pada Dubu.

Sana memilih untuk mengakhiri kontraknya dan mencari agensi lain yang lebih membebaskan dirinya.

Dia tidak bisa tenang jika Dubu tidak memaafkannya, dia tidak akan memaksa Dubu untuk kembali menjalin hubungan dengannya karena itu mungkin mustahil.

Sana hanya ingin Dubu memaafkannya meski itu hanya terpaksa, Sana sudah terlalu banyak melakukan kesalahan.

Berkali-kali Sana mengirim pesan dan menelpon Dubu tapi, tidak ada balasan atau jawaban dari Dubu.

.
.

Dubu berkali-kali mendapatkan pesan dari Sana tapi, dia tidak mau membacanya dan mengabaikannya.

Dubu masih merasa bingung dengan pilihan yang dihadapinya, malam ini Dubu akan menyendiri di studio memikirkan semua masalahnya saat ini.

Merenungkan masalah hingga tertidur adalah hal yang dialami Dubu saat ini, hingga di pagi hari dia masih tidur lelap namun suara ketukan membangunkannya.

Dubu terbangun mendengar suara ketuk pintu, saat dia keluar seseorang dengan masker dan topi itu sudah sangat di kenali Dubu.

Dubu memilih masuk kembali namun orang itu menahannya, Dubu terus memaksa untuk masuk ke Studionya.
Dubu belum mau bertemu dengan Sana saat ini, dia masih mau memikirkan semuanya dengan perasaan tenang.

Sana sudah tau bahwa Dubu pasti akan menolak bertemu dengannya, dia terus menunggu Dubu keluar dari Studio.

Saat Dubu keluar dia mengira bahwa Sana sudah tidak ada di depan studionya namun saat dia keluar dan ingin menaiki mobilnya, Sana memegang lengannya dan terus meminta maaf dan mengatakan.

The Feeling - END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang