Niat (9)

603 66 0
                                    

Sesuai dengan janji Mina yang akan pulang cepat, saat ini dia menuju ke rumah keluarga Son bersama Chae.

"Bagaimana pekerjaan mu tadi?..."

Tanya Chae pada Mina, dia yang selalu memulai pembicaraan lebih dulu.

"Seperti biasa"

"Hmm... Apa kau lelah??..."

"Sedikit"

"Ah.... Jangan bekerja terlalu keras aku tidak suka kalau kau sakit karena pekerjaan mu"

Ujar Chae saat dia meraih satu tangan Mina, satu tangannya menggenggam tangan Mina dan yang satunya sibuk mengemudi.

"Iya"

Jawab singkat Mina, saat Chae mencium berkali-kali punggung tangannya dia tak berkata apapun dan hanya tersenyum.

Mina menyukai setiap perilaku Chae, dia sudah sangat yakin untuk menjalin hubungan yang lebih serius bersama Chae.

.

Mereka sampai, Chae sudah memberitahu keluarganya agar berkumpul menunggu kedatangannya bersama Mina.

"Ayah, aku ingin pernikahan ku dengan Mina di percepat"

Perkataan Chae membuat semua anggota keluarga tersenyum, mereka senang kalau saat ini Chae telah menerima perjodohan ini.

"Apa Mina menyetujuinya??..."

"Iya paman"

"Ah... Aku tidak sabar melihat anak mu Chae, sebaiknya dia mirip Nona saja karena wajah Chae sangat buruk"

Tutur Sunwoo yang membuat semua orang tertawa kecuali Chae, dia bukannya tidak suka namun pikirannya saat ini mengatakan kalau dia tidak akan memiliki anak bersama Mina.

"Baiklah Chae, Ayah akan menyiapkan pernikahan mu 5 hari kedepan dan memanggil keluarga Mina datang ke Korea"

"Iya Ayah"

Jawab Chae pada Ayahnya.

.
.
.

Dubu masih pusing memikirkan sikapnya tadi pada Sana, dia berkali-kali ingin mengirim pesan pada Sana namun selalu dibatalkan olehnya.

"Ah...apa aku menelponnya saja"

Ujar Dubu yang sedang sibuk ingin menghubungi Sana.

Dia merasa tidak enak dengan perlakuannya tadi terhadap Sana, bahkan saat ini dia berpikir, apa dia menyukai Sana atau apa?....

Hal ini benar-benar membingungkan bagi Dubu, dia benci dengan tindakannya tadi pada Sana.

Dubu memberanikan diri untuk menghubungi Sana saat ini, dia ingin meminta maaf.

Berkali-kali Dubu menelponnya namun tak ada jawaban, itu pasti karena Sana marah dengannya.

#Dubu Pov

Sana pasti marah dengan ku, aku akan meminta maaf padanya dan untuk ciuman yang tadi aku hanya tergoda dengannya.

Dia begitu mempesona, aku selalu melihat beberapa fotonya di Instagram dan mungkin saja aku saat ini menyukainya namun tak sadar akan perasaan ku sendiri.

Sudah berkali-kali aku menghubunginya bahkan hingga hari mulai malam, dia sama sekali tidak menjawab telpon dari ku.

Aku terpaksa pergi ke apartemennya, saat ku tanya penjaga apartemen tentang keberadaan apartemen Sana dia sama sekali tidak mau memberitahu ku.

Hingga pada akhirnya aku harus membayar mahal hanya untuk mengetahui hal itu.

Aku berjalan melewati setiap ruang hingga di depan apartemen Sana, aku sedikit gugup namun ku beranikan diri ku saat ini memencet bel.

The Feeling - END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang