Kupikir semuanya akan baik-baik saja pada saat kamu memutuskan pergi. Tapi kenyataan selalu berbanding terbalik dengan keinginan yang kadang membuat kita menyalahkan takdir. Ekspetasi yang terlalu tinggi terhadap kepergian mu justru menyiksa sampai bertahun tahun lamanya. Proses melupakan yang aku kira mudah ternyata amat sangat menyakitkan, yang awalnya terlihat baik baik saja nyatanya rapuh. Hari hari selanjutnya setelah tidak dengan mu kuanggap menyenangkan, tetapi nyatanya aku yang paling menderita ketika kamu pergi. Aku yang pada saat itu menangis sejadi jadinya, sampai mata ini lelah. Andai mata yang menangis ini bisa berbicara, mungkin dia ingin berteriak kelelahan padaku. Bukan hanya mata saja, tisu yang kupakai pun mungkin akan ikut berteriak juga. Sampai berhari hari menangisi kepergianmu membuat aku kelelahan dengan sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Tidak Dengan Mu
Teen Fictioncerita ini untuk mu yang ingin beranjak pergi dari masalalu