Rumah

145 30 6
                                    

Dulu kamu adalah rumah bagiku dan saat itu kamu jadi tempat ternyaman. Aku sangat betah berlama lama tidur di atas tangan mu, lalu kamu mengelus kepalaku. Kamu juga sering memegang tanganku, itu hal yang sangat sederhana bagi banyak orang tapi menurutku moment seperti itulah yang sangat berkesan, sampai-sampai aku rindu akan hal itu. Sekarang, tidak ada lagi tangan mu bahkan melihatku saja kamu enggan.

Kamu tau? Karena kamu aku juga enggan untuk membuka hati dengan yang lain, seperti mati rasa. Banyak yang mendekat namun setelah tau hatiku masih amat sangat berantakan, mereka jadi menyerah dengan sendirinya. Kadang aku berfikir, sebegitu hancurnyakah hatiku setelah kehilangan mu?

Mungkin jawabannya iya! Sebab aku terlanjur menjadikan mu rumah tempat berpulang setelah tualang panjang. Saat ini aku hanya bisa bertrimakasih padamu, karena sebab mu lah aku menjadi perempuan yang berhati hati perihal cinta. Menjadi perempuan yang sekarang mengerti apa arti kehilangan yang sesungguhnya dan sudah berani berdamai dengan ego ku sendiri.

Setelah Tidak Dengan MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang