DOA ADALAH SENJATA

611 67 3
                                    

Hari pengumuman SNMPTN telah tiba, sekitar pukul 18. 00 WIB pengumuman hasil SNMPTN sudah bisa diakses di internet. Tiara masih seperti biasanya panik, deg-degan, perut mules, bolak balik ke kamar mandi. Buka HP scroll-scroll timeline instagram, gigit-gigit jari, repeat. Kedokteran adalah mimpi Tiara dari Kecil walaupun dalam silsilah keluarganya tidak ada riwayat dokter. Ayah Tiara adalah seorang arsitek yang kini diteruskan oleh kakak Tiara yang sudah berada di semester empat, dan ibu Tiara adalah fashion designer, gak nyambung banget kan anak nya tiba-tiba beda haluan ke kedokteran. Namun Tiara adalah seseorang yang beruntung, orangtuanya memberikan kebebasan kepadanya memilih masa depan yang akan dilaluinya, sebagai orangtua yang mereka tau adalah bagaimana anak-anaknya akan merasa nyaman, dan tak terkekang dalam kehidupannya sendiri.

Sedikit berbeda dengan Keisya, Jurusan Psikologi bukanlah pilihan hatinya, melainkan pilihan mamanya seorang HRD sebuah perusahaan, jauh dalam hati Keisya lebih tertarik dalam bidang seni, tapi demi senyum orang tua , Keisya menuruti harapan mereka. Meskipun sedikit terpaksa Keisya tetap optimis mungkin orang tua tak ingin anaknya sengsara, dan itu yang Keisya yakini. Orangtua pasti menyebutkan harapan mereka tentang kita disetiap doa-doanya.

Siapa yang terlahir didunia ini tanpa orang tua? Usia kita terus bertambah begitu juga usia orang tua kita. Seringkali ego dapat mengasingkan peran kedua orang tua. Padahal jika diingat, tidak ada manussia lain yang rela mengrobankan nyawanya demi hidup kita selain mereka bukan? Itulah yang Keisya tancapkan dalam dirinya, ia belajar menerima kenyataan dan menentukan langkah dalam hidup atas dasar ego pribadi. Ya selain sosok yang ceria dan humble, Keisya memang sosok yang optimis dan legowo.

Ya semua punya jalan hidup masing-masing, Begitu juga dengan Nuca. Ia mengambil Jurusan Kedokteran karena turun temurun dari eyangnya adalah dokter, ayah Nuca adalah dokter spesialis patologi klinik, dan ibunya adalah seorang bidan, ya wajar saja jika Nuca mengambil jurusan itu, namun sebenarnya apa memang itu pilihan Nuca atau sebenarnya ia menginginkan jurusan yang lain.

Nuca terlihat hanya seperti mengikuti arus, Juara bertahan di SMA Favorit, Menang olimpiade-olimpiade, memang terlihat seperti ambisi semua orang, tapi sebenarnya munurut Nuca itu hanyalah anugrah Tuhan yang ia titipkan kepadanya, ia tak pernah berinisiatif sendiri misal ikut seleksi ini itu, semua olimpiade yang ia ikuti atas rekomendasi guru. Kadang memang membuat semua orang iri, ada yang mati matian untuk bisa mendapatkan itu semua, namun Nuca dengan mudahnya mendapat itu semua.

18.00 WIB

Masing-masing sudah standby di laman pengumuman, Tiara segera memasukkan nomer pesertanya. Rasa deg-degan makin menjadi-jadi. Baru klik tiba-tiba muncul "Silahkan masukkan kembali nomor anda"dilayar ponselnya. Tiara makin tidak karuan, konsentrasinya buyar semua, ia kembali meneliti nomor yang ia tulis, ia memasukkan kembali nomor nya dan klik. Tiara sedikit menutup mata, perlahan lahan ia buka, sambil menarik nafas panjang, Tiara memberanikan diri membuka mata sepenuhnya. Tulisan pertama kali yang Tiara lihat di ponsel adalah " UNABLE TO CONNECT TO INTERNET"

"Whattttttt, ini kenapasih, ada-ada saja" Gerutu Tiara

"Maaaaaa, WiFinya kenapa kok tiba-tiba error" Tiara keluar dari kamarnya dengan wajah panik.

"Itu kakakmu iseng.." Timpal mama Tiara

Kakak Tiara tertawa puas melihat adik semata wayangnya panik kelabakan, kondisi tegang seperti ini masih sempat-sempatnya membuat adiknya naik darah.

"Abis dari tadi kamu mondar-mandir sana sini ku kerjain aja pas jam enam WiFi tak matiin, jangan terlalu sepaneng gitu looh" Jawab kakak Tiara.

Tanpa menjawab kakaknya, Tiara langsung menghidupkan kembali WiFi yang sempat membuat Tiara serasa berasa di Roller Coaster.

Drttttttttttt

EDELWEISS || NUCA'S JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang