01. Raja

21 1 0
                                    

"Eh anjer! Kaget gue, bangsat!" lagi. Kalimat kasar itu terlontar lagi dari mulut seorang cowok SMA yang berperawakan tinggi, putih dan tampan. Raja.

"Udah! Nih flashdisk lo! Gue mau balik." kata Kayla mengembalikan flashdisk milik Raja. Raja menyuruhnya untuk mendownload beberapa konser para artis kpop dengan versi HD. Dan well, itu berhasil membuat laptopnya menjadi lambat dikarenakan video konser yang begitu besar dan berat.

"Eh! Bentar dulu dong, temenin aku sini, kan aku lagi nonton film yang kamu kasih, hehehe... Hayu! Duduk sini samping aku." Raja menunjukkan sisi manisnya ke Kayla dengan cara memakai kalimat 'aku', 'kamu' sambil menarik-narik lengan Kayla yang tadinya sudah hampir berdiri untuk pergi meninggalkannya.

"Gue gak ada niat yah mau ngasih film itu ke elu." Kayla menuruti kemauan Raja dan duduk disampingnya dengan wajah dingin seperti biasa.

"Iya iya, aku yang minta. Jangan marah gitu dong beb, ututu..." Raja menguyel-uyel pipi Kayla yang duduk disampingnya.

Saat ini mereka berdua sedang berada di ruang tamu megah milik keluarga Raja, tidak ada siapa pun disini. Hanya ada mereka berdua. Orang tua Raja sibuk pulang balik keluar negeri, dikarenakan keluarga yang memiliki nama belakang ADINATA ini mempunyai beberapa cabang perusahaan di luar negeri, tidak hanya 1 atau 2 negara saja. Melainkan mereka memiliki 5 cabang perusahaan di tiap negara yang berbeda.

"The conjuring ternyata boleh juga." komentar Raja di tengah film. "Aku nggak tau kalau film horor luar negeri juga bagus-bagus."

Kayla menarik ujung bibirnya keatas.

"Ya gimana mau tau, orang lo aja yang demen nonton pocong, kuntilanak dan kawan-kawan." ledek Kayla.

"Gausah ngeledek yah." perintah Raja.

Kayla hanya bisa menggeleng kepalanya sambil tersenyum.

"EH! ANJER! BABI! BANGSAT! SETAN! BISA GAK SIH GAK MUNCUL TIBA-TIBA?!" secara spontan Raja memeluk Kayla yang berada di sampingnya sambil ketakutan.

Kayla merasakan detak jantungnya semakin cepat dan tidak karuan.

Raja yang sadar di perhatikan oleh Kayla langsung membalas pandangannya ke Kayla. Mereka saling memandang satu sama lain dalam diam. Raja belum melepaskan pelukannya.

Drrrttt... Drrrttt...

Hp Raja bergetar. Segera ia melepaskan pelukannya dan mengambil hp dalam sakunya. Kayla hanya menghembuskan napasnya. Raja juga mencoba mengatur kembali nafasnya. Setidaknya ia tidak terkena serangan jantung di usia mudanya.

"H-halo?" Raja mencoba menstabilkan suaranya setelah jumpscare tadi yang membuat seluruh tubuhnya serasa habis terkena sengatan dan mati seketika.

"Oh, Thia! Ya udah, aku otw yah! Kamu mau dibawain apa?"

"..."

"Oh, oke tunggu yah. Love you." Raja mematikan hpnya dan memasukkannya kedalam kantong celananya.

"Aku duluan yah. Thia ngajak nonton tuh." kata Raja dengan wajah penuh semangat.

Kayla mengangguk.

"Kamu bisa pulang sendiri kan? Aku lagi buru-buru nih."

Kayla mengangguk lagi.

"Ya udah, aku duluan yah. Bye, teman!" Raja melenggang pergi. Kayla hanya menatap punggungnya yang semakin lama semakin menghilang dari pandangannya.

Hati Kayla terasa sakit sehingga ia menggigit bibirnya sendiri agar tidak ada isakan tangis yang akan keluar dari mulutnya.

"Teman? Selama ini gue cuma bisa berada di level pertemanan doang sama lo, Ja? Gak bisa lebih dikit apa?"

R A J ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang