meow?

285 33 14
                                    

"Jadi begitu ceritanya.." ucap bobby dengan suara parau.

"Nee... menurutmu kira-kira kemana yoyo?" Tanya donghyuk.

Dia benar - benar bingung harus kemana mencari yoyo.

Ini sudah malam. keduanya sudah berada dikamar sementara chanu sudah tidur sejak tadi karena lelah menangis.

Tapi yoyo belum juga kembali...

"Hmmmm mungkin dia melihat sesuatu yang menarik perhatiannya lalu tanpa sadar ia terus mengikutinya?"

"Berarti.... dia benar - benar pergi ya.. Huuuuh apa dia bisa kembali?"

"Maksudmu?"

"aku khawatir yoyo tidak bisa kembali. Dia tak pernah keluar rumah sekalipun.
Paling mentok hanya di depan gerbang saja.  Jadi mungkin dia tidak familiar dengan jalanan disekitar sini."

"Ah, benar juga. Tapi biasanya kucing punya insting untuk kembali kerumah tuannya. Ingatan kucing tajam kau tau. Kudengar kucing sepupu hoony hyung biasa pergi kerumah honny dan jinu hyung dan kembali kerumah tuannya sendiri."

"Benarkah?"

"Hmmm" angguk bobby meyakinkan.

"Lalu bagaimana? Chanu tidak akan mengerti jika kita hanya menjelaskan saja. Ia pasti akan terus merengek sampai yoyo ketemu."

"Yasudah besok kita akan cari bersama - sama. Aku akan izin dari kantor." Ucap bobby sambil mengusak rambut istrinya.

"Hyung tidak usah begitu. Bagaimana jika pekerjaanmu terganggu nantinya? Biarkan urusan rumah aku yang mengatasinya. Kau bekerja saja dengan tenang."

"Bagaimana aku bisa bekerja dengan tenang jika anakku terus saja gelisah dan istriku kesusahan begini, hm? Tidak apa.

Lagipula besok tidak ada meeting dan pekerjaanku juga sudah aku selesaikan sebagian tadi. Hanya tinggal sedikit lagi dan itu masih bisa menunggu."
Ujar bobby meyakinkan.

"Andwee~ jangan menunda - nunda pekerjaan seperti itu."

"Baiklah kalau begitu aku akan izin setengah hari. sekarang ayo kita tidur."

Bobby pun mulai mematikan lampu meja yang ada disampingnya. Begitupula donghyuk. 

Bobby lalu menyelimuti dirinya dan sang istri sambil memeluknya.

Yaaa setelah pulang kerja tadi ia kaget melihat anaknya sore - sore diluar dengan wajah kotor, berpeluh keringat dan tangisan.

Flashback.

"Apa yang sedang kau lakukan chanuya?"

"Appaaaa huweeeeeeee.." tangis chanu membahana sambil menghampiri sang ayah ketika bobby turun dari mobilnya.

Kepala keluarga kim itu pun menggendong putranya dan mengusap air mata anaknya dengan sapu tangan dikantong celananya.

"Apa yang kau lakukan disana hm?"

Tiin tiin

Sebuah mobil melewati kedua ayah dan anak tersebut sambil membunyikan klakson sebagai tanda permisi.

Itu mobil seung hoon.

Donghyuk pun menghampiri bobby dan chanu.

"Ada apa dengannya?" Ujar bobby menuntut penjelasan pada sang eomma.

"Masuklah dulu, akan kuceritakan di dalam. Aegi, kita sudahi dulu sampai disini ya. Besok kita akan mencarinya lagi bersama - sama."

Meooow

"Kau juga juneya. Ayo masuk."

Bobby pun membawa chanu masuk ke mobilnya sementara donghyuk membuka gerbang agar mobil itu bisa masuk.

Dengan terpaksa june pun menuruti perintah eomma untuk masuk.
Padahal, ia masih ingin mencari yoyo. Tapi sepertinya eomma sudah capek? Padahal dari tadi hanya asik berbincang dengan jinu.

Yoyo-ya kemana kau...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Flashback end.

Disisi lain.

Hari sudah semakin gelap ketika yoyo semakin melangkahkan kakinya.

Ini dimana?
Ia sama sekali tak tahu.

Semua sama seperti blok rumah chanu.
Apalagi dikegelapan seperti ini.
Semua semakin terlihat tak ada bedanya.

Semua deretan rumah mewah ini...

Meooooooow

Chanuya. Hiks.
June kau dimana~ kenapa kau tak mencariku..

Tak ada yang mencariku. Apakah karena aku sudah tak berharga lagi dimata mereka?

Apa... Lebih baik aku tak perlu kembali kerumah? Untuk apa aku kembali jika tak ada yang menginginkanku disana...

Meoooooow

Seru kucing putih itu nelangsa ditengah kegelapan.

Tanpa ia duga. Tiba - tiba saja keluar 3  ekor kucing lokal dengan wajah tak bersahabatnya.

Raaawwwrrrr....
Raawwwwrrrr....
Raaaaaaawwwwwwwwrrrrrrr...
Sepertinya ada yang sedang tersesat?
Bagaimana kalo kita 'bantu' dia bos?
Itu ide yang bagus!!!!! Tapi tentu kita bisa sambil main kan...

Seru kucing-kucing itu bersahutan.
Yoyo bergidik ngeri. Apa maksud kucing - kucing ini?

Ia berjalan melangkah mundur.

Ia ketakutan dan ia hanya bisa mengeong dengan lemah.

A-apa yang ingin kalian lakukan padaku?

A-aku.. hanya sedang mencari temanku.

Raaawaaawawaaaawawrrrrrr
Kalau begitu biar kami temani sampai kau bertemu temanmu, cantik. Kau tahu, disini sangat berbahaya kalau malam.

'bahayanya itu adalah kalian! Dasar bodoh!' seru yoyo dalam hati

Mereka semakin mendekat dan membuat yoyo semakin waspada.

Uh! Yoyo semakin terpojok di ketempat sampah karena mereka terus maju mendekati yoyo.

Yoyo tersudut namun sebuah ide terlintas di otak kecilnya.

Juneeee!!!

Teriak yoyo beehasil mengalihkan perhatian 3 kucing bodoh itu.

Semua kucing itu pun menoleh. Dan  itu merupakan kesempatan bagus bagi yoyo untuk kabur!

Yoyo terus berlari kencang tanpa Tau kemana arah kakinya melangkah. Yang penting saat ini adalah menjauh dari ketiga kucing sialan itu dan bersembunyi hingga pagi tiba.

Ia terus berlari dan terjatuh karena Kakinya tersandung jalan yang berlubang.

Bulu-bulu putih itu pun sudah tak karuan lagi warnanya.

Bulu halus lembut dan putih bersih kebanggaannya ... Kini pergi entah kemana.

Dengan kaki yang sakit ia berusaha untuk terus berjalan menghampiri sebuah kardus di dalam sebuah pos jaga yang sepertinya sudah tidak terpakai.

Ah, sepertinya malam ini ia akan menginap disana.

Setidaknya ada tempat untuk berlindung dari para kucing garong itu.

Semoga tak ada yang menemukannya.

Ia pun merebahkan tubuhnya sambil terus meratapi hari sialnya ini. B.i tidak ketemu. Kini malah ia yang harus mengalami hal buruk.

Sambil memejamkan mata untuk berusaha tidur. Ia pun hanya membiarkan air matanya menetes.

June...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc

My catTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang