ditolak lagi

187 11 9
                                    

Kini gadis itu tengah berjalan menelusuri koridor yang sedang ramai.Banyak pasang mata yang menatap gadis itu ada sebagian yang kagum dengan paras cantiknya dan ada pula yang menatap tidak suka dengannya.

"Gila ara cantik bangetnya"

"Itu muka atau boneka ya imut banget"

"Dia yang selalu ditolak sama axell kan"

"Gak tau malu ya,udah ditolak mentah -mentah masih aja ngedeketin axell"

"Udah kaya, cantik, baik hati, pengen deh aku jadi ara"

"Aku sama Ara jauh beda kayak langit sama tanah"

Kira-kira seperti itu lah cibiran dari mereka yang setiap hari didengar ara tapi gadis itu tidak ambil pusing.Toh biarin aja nantikan kalo mereka capek pasti mereka diam.

Ara berjalan dengan santai sesekali gadis itu menyapa beberapa orang jangan lupa dengan senyum manis dari gadis itu yang membuat semua kaum adam terpanah.

Namun langkahnya terhenti karena melihat beberapa pria dengan seragam baju dikelurkan. kancing baju atas terbuka, serta rambut yang acak acakan yang menambah kesan cool dari mereka.

Senyum gadis itu terbit lima jari ketika melihat salah satu dari mereka.aAra mendekati mereka sambil mengambil roti yang dia bawa tadi pagi didalam tasnya.

"Hai axell selamat pagi."Sapa gadis itu dengan senyum yang tak pernah luntur sedari tadi.

"Ni aku buatin roti untuk kamu."Sambungnya

Pria itu mengambil mengambil roti tersebut serta senyum semringai sambil menatap remeh ara. Kemudian....

Brakkk

Pria itu membuang Tupperware berisi roti pemberian ara.Roti itu berserakan dilantai koridor.Mata gadis itu sudah berkaca kaca melihat roti pemberiannya dibuang namun dia menghapus kasar air matanya sebelum jatuh kepipi mulusnya.

"Gue gak sudi nerima makanan dari pembunuh kayak lo."Murka pria itu dengan mata memerah sambil menekan kata pembunuh.Kemudian dia pergi meninggalkan gadis itu.

Ara hanya tersenyum kecut melihat punggung pria itu menjauh,selalu saja ditolak namun ara tak pernah putus asa.

Dino dan Arga hanya menatap iba gadis itu . Mereka menjadi saksi bisu betapa tidak berhatinya Axell terhadapnya. Selalu dipermalukan dan selalu ditolak namun gadis itu tidak pernah menyerah.

Arga menepuk pundak ara."axell cuma butuh waktu buat nerima semuanya, gue sama Dino yakin kalo lo gak salah."ucap Arga sambil tersenyum dan dibalas anggukan kecil dari Ara.

Dua pria itu pergi meninggalkan ara sendirian menjadi tontonan murid harapan bangsa.Mereka semua menatap iba kepada Ara.

Ara yang tak mau menjadi tontonan Langsung lari menuju kelasnya sambil mengusap air matanya yang sedari tadi dia tahan.

***
Ara memasuki kelas dengan wajah lesu. Nazwa dan Zeze hanya memutar bola matanya malas karena mereka tau temannya seperti ini pasti karena Axell.

"kenapa ditolak Axell lagi,"tanya Zeze tanpa mengalihkan pandangannya dari handpone. Dan dibalas anggukan lemas oleh Ara.

Nazwa menghembuskan napasnya.  "udalah ra ngapain si lo tu kaya gini ini bukan salah lo semua itu takdir. Jadi jangan terlalu merasa bersalah sampai lo mempermalukan dirilo kaya gini."Ujar gadis itu dia mulai muak dengan semuanya sahabatnya selalu saja diginikan padalan ini bukan salah Ara.

"tapi kan wa, Axell selalu beranggapan kalo gue pelakunya. Gue cuman kepengen bisa kaya dulu lagi selalu sama Axell wa."jawab ara sambil mendudukan bokongnya dikursi dan menenggelamkan wajahnya dibalik tas abu abu miliknya.

***
Disinilah mereka sekarang di rooftop Axell,Dino dan Arga mereka bolos seperti bisa kali ini karena pelajaran matematika yang gurunya sangat tegas, disiplin dan tidak ada kata ampun bagi yang tidak mengerjakan tugasnnya siapa lagi kalo bukan pak Ali.

Axell mengambil sepuntung rokok dan mulai meniupnya yang membuat asap putih terbang keudara. Dino hanya menggelengkan kepalanya melihat temannya yang satu ini.

"Axell yang gue kenal gak kaya gini lo,gak sukak buat cewek nangis?."ujar Dino sambil memakan ciki ciki yang dia beli dikantin.

"lo gak tau apa yang gue rasaain no,"balas Axell tak mau kalah.

"coba deh lo istirahatkan egolo sebentar aja. Lo dengerin penjelasan dia.Sebelum semua terlambat,"timpal Arga

Axell hanya berdehem sambil menaikan bahunya pertanda bahwa dia tak perduli dan tidak mau mendengarkan nasehat dari sahabatnya itu.

Maapya kalo kurang baguss ni baru pemula wkwk

Jgn lupa vote biar ak seneng kalo buat org seneng dapet pahala lo.

Because YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang