Pagi ini Ara sudah berada disekolah.Hari ini adalah jadwal gadis itu piket kelas. Suasana sekolah masih sangat sepi,hanya ada satu sampai dua orang saja.
Ara berjalan menuju kelas,sesampainya dikelas dia mulai membersihkan seluruh isi kelas mulai dari kolong meja,papan tulis bahkan tong sampah kelas juga bersihkan.
Setelah ia selesai membersihkan kelas,Ara mendudukkan bokongnya ke kursi. Membersihkan kelas sebesar ini seorang diri adalah pekerjaan melelahkan bagi gadis itu setiap minggunya.
Dimana teman temannya?
Apakah Ara piket hanya seorang diri?Sebenarnya tidak,setiap harinya ada sekitar 5-6 orang yang ditugaskan untuk membersihkan kelas namun hanya saja setiap hari rabu hanya Ara seorang diri yang membersihkan kelas.Kenapa?
Tokoh dibalik semua ini adalah Axell. Ya dialah yang menyuruh teman teman sepiket Ara agar tidak membantu gadis itu untuk mengerjakan semua ini.
Sungguh kejam!!
Lalu dimana Zeze dan Nazwa?
Mereka tidak tau menau masalah ini karena Axell menyuruh Ara agar tutup mulut.Kalau saja Zeze dan Nazwa tau bisa habis Axell jadi perkedel dibuat mereka berdua.
Gadis itu memikirkan kejadian semalam. Apakah memberi tahu tentang kematian Indri adalah hal yang tepat? Atau akan menimbulkan masalah baru? Ah sudah lah memikirkan itu membuat kepala Ara menjadi pusing.
***
Keadaan kelas sekarang sudah ramai.Pelajaran pertama adalah olahraga. Seluruh siswa sedang berjalan menuju loker masing masing untuk menggati baju mereka."Dari tadi gue belum nampak tu nenek lampir,kemana dia gak masuk?" tanya Zeze
"Siapa?"
"Ck, si Meka lah siapa lagi gue tu gedek banget sama tu orang. Perasaan dulu tu orang gak gitu gitu amat dah kenapa sekarang jadi cem nenek lampir gitu,dia sama kembarannya gak jauh beda sama sama sinting!" cerocos Zeze
"Ngomong ngomong soal kembaran Meka,tu sodara kembarnya kemana?dia gak ikut balik ke Indonesia?" tanya Nazwa
Ara dan Zeze menaikkan bahunya pertanda mereka tak tau.
"Udahlah gausah ngurusin tu dua orang sinting deh, nanti kita ikut sinting" sakral Nazwa
"Lo kenapa diem aja ra,sakit?"
"Eh gue gak papa"
"Srius ra muka lo pucet banget lo,kita ke UKS aja ya nanti gue izinin ke Pak Bandi deh"
"Gak usah wa gue gak papa cuma kecapean aja kurang tidur"
"Lo tu harus jaga kesehatan gak boleh capek capek,gue tau lo banyak pikiran apa lagi setelah kematian kak Indri tapi lo gak boleh paksain diri. Ini bukan salah lo ra" nasehat Nazwa
"Lo itu udah gak punya siapa siapa lagi disini, lo cuma punya kita kita jadi kalau ada masalah itu cerita jangan sungkan sungkan,rumah gue sama Nazwa selalu terbuka lebar buat lo ra"
Gadis itu terharu sampai menitihkan air mata. Ya Ara tak punya siapa siapa lagi disini Ayah dan Ibunya telah tiada, walaupun begitu Ara tetap bersyukur karena dirinya masih punya sahabat yang selalu ada untuknya.
***
Ara sudah sampai didepan loker.Betapa terkejutnya dia tulisan mendapatkan tulisan tulisan menyeramkan, tikus mati dan seekor ayamdengan leher yang hampir putus.
Zeze yang melihat kejadiaan itu langsung mengepalkan tangannya. Gadis tomboy itu tau siapa dalang dibalik semua ini siapa lagi kalau bukan Meka. Dugaannya tak akan salah kali ini pasti tu nenek lampir dalangnya.
Zeze sudah berjalan menjauhi loker ia sudah tak tahan ingin meninju Meka.Berani beraninya dia meneror sahabatnya.Dia fikir lucu apa neror neror kaya gini.
Baru beberapa langkah Zeze berjalan ia ditahan oleh Ara.Gadis itu menggelengkan kepalanya pertanda ia tak setuju dan meminta agar Zeze tidak memperpanjang masalah ini. Toh Ara tau pasti Axell tak percaya padanya dan pasti akan membela Meka jadi percuma sama.
Zeze membuang napasnya kasar " ini gak bisa dibiarin ra tu anak nanti makin menjadi jadi kalau kita diemin terus" ucap Zeze marah
"Udahlah Ze gausah diterusin,nanti kalau dia buat kaya gini lagi baru kita kasih pelajaran. Sekarang kita bantuin Ara bersihin lokernya
Zeze dan Ara mengangguk. Mereka bertiga kembali menuju loker Ara untuk membersihkan isi loker tersebut.
***
Pelajaran olahraga sudah berakhir,sekarang Ara,Nazwa dan Zeze sudah berada dikelas pelajaran sudah berganti menjadi Bahasa Indonesia.
"Baik anak anak sekarang kumpulkan tugas yang ibu kasih semalam"
Semua murid mengumpulkan tugasnya kemeja guru kecuali Ara.Gadis itu tengah sibuk membongkar tasnya mencari buku prnya.
"Ra tugas lo mana" bisik Nazwa
"Gak tau tadi malam uda gue kerjain, kayanya lupa gue masukin deh" jawab Ara
"Siapa yang tidak mengumpulkan tugas angkat tangan" tanya buk Ina
Mau tidak mau Ara mengangkat tangannya walaupun ia mengerjakan tapi ia tidak membawanya sama saja.
Buk Ina menurunkan kacamatanya sedikit"kamu tidak mengerjakan Ara? " tanya buk Ina
"S.. Sudah buk tapi ketinggalan"
"Yasudah kamu ibu hukum bersihkan kamar mandi sekarang"
Ara mengangguk dan berjalan keluar kelas menuju toilet. Ini kesalahannya jadi dia harus menerima hukumannya.
***
Ara mulai membersihkan toilet. Roknya sudah basah karena kena air. Namun betapa terkejutnya Ara ketika melihat Meka sudah didepan pintu toilet.
Meka berjalan maju mendekat ke Ara.Ara yang takut refleks berjalan mundur sampai bahunya terbentur dinding. Meka menarik rambut Ara sekeras mungkin oh rasanya sekarang rambut Ara seperti ingin lepas.
"Lo gak akan pernah bisa ngelawan gue Ara!!"
Meka melepas tangannya dari kepala Ara.Gadis itu berjalan mundur dan pergi meninggalkan Ara namun dia terpeleset dan kepalanya terbentur dinding hingga mengeluarkan darah.
Ara yang sudah panik mendekat kearah Meka. Ia tak tau harus berbuat apa. Secara kebetulan Axell tiba tiba lewat ntah datang dari mana pemuda itu. Ia mendekati Ara dan Meka dengan ekspresi muka yanh sulit ditebak.
"Lo apain Meka" marah Axell
"G...gak aku apa apain dia t..tadi jatuh" jawab Ara gugup
"Lo pasti mau nyelakain Meka kan"
" Gak Xell aku gak mungkin nyelakain Meka."
"Ala banyak bacot lo. Kalau sampai terjadi apa apa sama dia gue bakalan buat perhitungan sama lo."
Axell pergi meninggalkan Ara dan membawa Meka pergi dari sana.
Kalo banyak yg typo maap
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You
RomancePersahabatan yang dulunya indah menjadi menyeramkan karena salah satu diantara mereka ingin mengehabisi nyawa temannya sendiri.Semua berawal dari cinta yang bertepuk sebelah tangan. Dan satu diantara mereka berhasil mengungkap siapa si pembunuh ter...