Ara sedang membaringkan tubuhnya di king size. Hari ini gadis itu tidak berangkat kesekolah karena dokter Andi menyuruhnya untuk istirahat dirumah agar kondisi badannya kembali membaik.
Gadis itu menatap langit langit kamarnya,selama tiga hari dia tak melihat batang hidup Axell,seperti pria itu tidak menjenguknya.
"segitu bencinya kamu sama aku xell." lirih gadis itu. Perlahan mata indahnya tertutup dengan sempurna. Gadis itu terlelah begitu saja.
Seorang gadis tengah berada disebuah lapangan basket ditepi sungai. Dia Ara,gadis itu duduk sendirian disana disebuah bangku tua yang sudah hambir ambruk. Ara melihat sekeliling dulu tempat ini adalah tempatnya bermain bersama dengan Axell, Indri,Zeze,Nazwa,Arga,Dino dan juga Meka.
Namun semuanya berubah semenjak kepergian Indri yang begitu mengenaskan. Dunia Ara seketika hancur saat semua orang menyebutnya sebagai seorang pembunuh.
"Lo itu pembunuh! "
"Tante gak nyangka kamu ngelakuin itu?"
"Mama sama papa gak ngerti sama jalan pikiran kamu?"
"kakak gue itu sahabat lo"
"Ara bilang ke kita kalo bukan lo yang ngelakuin ini?"
Seperti itulah kalimat yang keluar setelah pemakaman Indri selesai. Semua orang mulai menyalahkan dirinya atas kematian Indri. Ara sudah mencoba menjelaskan tapi nyatanya Axell tetap bersikekeh kalo Ara lah dalang semua ini.
Ingatnya tentang masalalu membuatnya menangis sendirian disana. Gadis itu sepertinya frustasi sama apa yang dia hadapin sekarang. Menurutnya dunia terlalu kejam untuk dirinya yang lemah ini.
"kak Indri kenapa tegah ninggalin aku kak?. Semua orang nyalahin aku atas kematian kakak." gumannya samar
"kamu itu kuat. Kamu pasti bisa ngejalanin semua ini. Kamu gak boleh nyerah. Kamu harus buktikan kalo bukan kamu pelakunya." ucap seorang gadis dengan pakaian putih dengan wajah berserah beserta senyum yang selalu terbit dibibirnya.
" ka--kak Indri. Ini beneran kak Indri. " spontan gadis itu bangun dan menghampiri seseorang yang menjadi lawan bicaranya. Ara ingin sekali memeluknya. Namun aba aba tangan gadis membuat ara mematung ditempat. Aba aba itu menunjukkan bahwa dirinya harus berhenti.
Bukannya jalan maju gadis yang Ara yakinin adalah Indri malah berjalan mundur. "kamu pasti bisa ra kakak selalu disamping kamu buat jagain kamu. Jangan merasa sendiri. Kakak sayang kamu." seketika banyangan itu hilang bersama gumpalan asap putih.
"Kakak Indri, kakak jangan pergi kakak jangan."
Ara bangun dari tidurnya dengan napas yang tak teratur. Mimpi itu membuat dirinya begitu berantakan. Keringat membasahi pelipis gadis itu.
Setelah menetralkan tubuhnya kembali seperti semula. Gadis itu turun dari ranjangnya untuk membersihkan wajahnya. Dia tak mau mengingat semua mimpi itu karena dapat membuatnya semakin gila dan terus menyalahkam dirinya atas kematian Indri.
***
Jam menunjukan pukul 22.35. Ara yang menyadari itu langsung bergegas tidur. Dia besok harus bangun pagi untuk membuat makanan kesukaan Axell. Gadis itu sudah tak sabar ingin bertemu dengan orang yang sangat ia rindukan. Padalan belum tentu Axell juga merindukannya 'miris bukan.'Gadis itu membaringkan badannya di ranjang perlahan mata indahnya tertutup bergitu saja. Baru beberapa jam gadis tertidur. Dia mulai gelisah sepertinya Ara mimpi buruk lagi.
"eh, itu Ara si pembunuh"
"jangan deketin Ara ,ntar kita dibunuh juga"
"Ara pembunuh!"
"Ara pembunuh!"
"Ara pembunuh!"
"Ara pembunuh!"
Gadis itu menulihkan pendengarannya. Dia muak mendengar kalimat itu. Kalimat yang membuatnya ingin segera mengakhiri hidupnya. Kenapa waktu itu bukan dia saja yang dibunuh?.
Ara menangis dalam diam. Teriakan itu terus saja dia dengar tak ada yang mau menghentikan semua ini. Kemana semua guru?. Apakah mereka juga membenci Ara? sampai mereka tak mau membubarkan mereka semua!.
" Ara si pembunuh!"
"Lo gak boleh sekolah disini!"
"Pembunuh gak boleh sekolah disini!"
" Lo harusnya dipenjara sana!,ngapaim disini?"
"PEMBUHUH... PEMBUNUH... PEMBUNUH...PEMBUNUH..."
"Ara si pembunuh!."
Gadis itu terbangun. Sial dia selalu saja mimpi buruk. Dan semuanya selalu bersangkutan dengan masalalunya. Gadis itu diam,menatap lurus. Tatapannya kosong,namun buyar begitu saja ketika mendengar notif dari benda pipih yang ada di narkasnya.
Ara mengerutkan alisnya. Dia tak tau ini nomor siapa?. Sebuah pesan masuk Dia baca dengan seksama.
08xxxxxxx
Hai Ara,apa kabar?
Gimana hidup tanpa gue aman,gada yang buat lo menderitakan atau gimana?#Ara
Lo siapa? Kenapa
Lo tau nama gue?
Mau lo apa??08xxxxxxx
Lo gak inget siapa gue?
Gue si gak mau banyak.
Gue cuma mau lo
menderita.Dengan buat
skenario tentang kematian
Indri belum cukup buat
Lo menderita dengan sebutan
PEMBUHUH. Gue mau buat
Lo jauh lebih menderita
Dari ini Ara.
#Ara
Lo siapa?kenapa
Lo tau tentang ini
Maksud lo apa?08xxxxxxx
Ara.. Ara dari
Dulu lo emang bego.
Lo siapin mental lo
Saat lo ketemu gue.
Tunggu gue kembali Ara
Kembali ke Indonesia.Gadis itu mematung. Kepalanya bertanya tanya siapa orang ini?.Apa tujuannya. Mengapa dia tau masalah ini. Ara melotot dia teringat satu nama.
"MEKA"
Ayo Meka siapa si?
Kepo ya ikutin trus wkwk
Maap klo banyak typo:v
Msih belajar
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You
RomancePersahabatan yang dulunya indah menjadi menyeramkan karena salah satu diantara mereka ingin mengehabisi nyawa temannya sendiri.Semua berawal dari cinta yang bertepuk sebelah tangan. Dan satu diantara mereka berhasil mengungkap siapa si pembunuh ter...