Neraka

86 9 2
                                    

Pagi ini Ara bangun lebih awal, seperti biasa gadis itu membuat makanan kesukaan Axell.Selama Ara berada dirumah sakit Axell tidak menjenguknya sama sekali,bahkan untuk menanyakan kabarnya saja melalui chat juga tak ada. Apakah segitu bencinya dia pada Ara?.

Jam menunjukan pukul 6.55. Gadis itu segera keluar rumah dan mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Disepanjang perjalanan dia terus teringat tentang mimpinya. Kepalanya bertanya tanya?  Apakah Meka akan kembali setelah sekian lama menghilang? Lalu apa tujuanya kembali? Apa untuk membuat hidupnya jauh lebih menderita? Oh janganlah, hidup Ara sudah cukup menderita sekarang dan harus ditambah lagi? Tidak tidak!.

Setelah 15 menit perjalanan mobil Ara sampai diperkarangan sekolah. Dia memakirkan mobilnya dilapangan parkir. Gadis itu turun  dari mobil dan berjalan menuju kelas,disepanjang koridor tatapan dari seluruh murid yang ada disana membuat Ara tidak nyaman,dia mempercepat langkahnya.

"Eh katanya ada siswi baru ya?"

"Iya dia cantik tau! Lebih cantik dari Ara"

" Tadi si gue liat Axell sama anak baru! "

" Iya sama gue juga liat,Mereka cocok lo? Kayanya si mereka udah lama deh deketnya soalnya akrab banget?"

Ara ingin menemui Axell,sekaligus ingin mencari tahu siapa habis yang dimaksud oleh siswa siswi Abdi Jaya. Kepala Ara terus menyebut satu nama MEKA!. Apakah Meka beneran kembali? Atau kah garis itu bukan Meka? Tapi bisa saja Meka, Ara tahu tentang gadis itu,gadis mekat yang menghalangkan segala cara agar semua kemauannya terwujud. Tidak tidak. Ara menggelengkan kepalanya, dia harus menghilangkan semua pikiran buruknya.Meka sekarang berada di Amerika mana mungkin dia ke indonesia.

Gadis itu mempercepat langkahnya,ia ingin segera menemui Axell untuk sekedar memberi makanan dan menuntaskan pertanyaan yang terus bergeliat dipikirannya. Senyum gadis itu terbit ketika menemukan Axell, namun semenit kemudia luntur melihat Axell dengan seorang gadis.Mereka sedang tertawa lepas tanpa memikirkan perasaan Ara.
Ya percuma saja sampai kapanpun Axell seorang iblis tidak akan pernah berubah menjadi malaikat berhati baik. Garis bawahi Tidak akan.

Ara memicingkan matanya. Dia seperti kenal dengan gadis yang ada disebelah Axell. Mukanya tidak familiar. MEKA?. Ara menghampiri Axell untuk melihat siapa gadis yang ia liat apakah Meka? Atau bukan?.

Degh!

"Meka?" batin Ara

"Hay Axell, kamu kok gak jenguk aku si? Oya ni aku buatin makanan kaya biasa!" Ara memberikan sekotak Tupperware kepada Axell.

Axell menarik napasnya pelan"Gue lagi gak mau cari ribut, gue tau lo baru sembuh dan gue gak mau dibilang pengecut karena selalu nyakitin perempuan! Dan satu lagi karena gue hari ini lagi seneng, Meka kembali ke Indonesia."ujarnya sambil menarik pinggang Meka untuk mendekat ke Axell.

Brak!

Tupperware yang dipegang oleh Ara jatuh kelantai."M...Mek.. Meka?"Ara mengucapnya dengan ragu.

"Iya Meka!kenapa?takut?kalau semuanya terbongkar karena Meka kembali? Ha? "sinis Axell

Ara menggelengkan kepalanya.Memori kelam itu muncul lagi,memori dimana semua orang menuduhnya sebagai pembunuh,kejadian yang membuatnya menderita dan harus menerima kenyataan pahit saat semua orang membencinya termasuk orang tuanya sendiri.

Meka. Gadis itu menjulurkan tangannya ke Ara"Meka salam kenal lagi kita udah lama gak ketemu." sapanya dan langsung memeluk Ara. Ara hanya terdiam memaku tanpa membalas pelukan itu. Gadis itu tau ini hanya drama semata agar semua orang percaya dengannya.

Because YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang