flashback

103 10 5
                                    

Seorang gadis tengah berada di roftop sendirian. Dia duduk menekukkan kedua kakinya ke dada dan kepala yang ditenggelamkan dalam sela sela tangan mungilnya.Dia adalah ara gadis itu menangis dalam diam tak ada suara sedikitpun.Kemudian dia mengangkat wajahnya.

"Arghhhh"

"kenapa hidup gue sesedih ini kenapa hiks!kenapa tuhan  kau ambil mama sama papa terus kau ambil kak Indri dan ngebuat Axell benci sama aku.Aku gak sekuat yang engkau bayangkan aku rapuh kenapa gak kau ambil saja nyawaku hiks!."teriak ara frustasi menurutnya dunia terlalu kejam untuk dirinya yang lemah ini.

Flashback on

Dua gadis remaja baru saja keluar dari sebuah minimarket mereka saja berbelanja namun tiba tiba datang dua orang berbaju hitam besar menarik mereka menuju mobil tubuh munggil dua gadis itu tak bisa berbuat banyak mereka hanya mengikuti saja karena percuma mereka tak bisa melawan melihat orang yang membawanya itu memiliki otot yang sangat besar.
Mereka berdua berdua sekarang berada di sebuah gudang tua. Gudang pengap yang minim cahaya. Ara dan  Indri perlahan membuka matanya bersama dengan suara tawa seorang gadis yang tak berhenti.

"Sudah bangunkah kalian Berdua? hari ini adalah hari terakhir kalian hidup.jadi selamat menikmati waktu kalian yang singkat ini." Ujar seorang gadis yang menggunakan masker diwajahnya.

"Lo siapa? apa mau lo? Jangan macam macam lo sama gue."jawab Indri dengan suara sedikit bergetar. Jujur gadis itu sangat takut.

Gadis itu tersenyum dibalik maskernya terlihat dari matanya yang sedikit menyipit menandakan bahwa dia sedang tersenyum.

Gadis itu membuka masker yang dia kenakan."tau siapa gue kan? Sekarang waktunya lo berdua mati."

Indri tertegun bagaimana tidak sahabatnya lah yang akan membuat hidupnya berakhir."pliss jangan bunuh gue ka jangan, gue salah apa sama lo?."mohon Indri saat gadis itu mendekat ke arahnya dengan sebuah pisau.

"kalau aja lo gak ngelarang hubungan gue sama Axell gue gak bakalan ngelakuin ini."bisik gadis itu tepat ditelinga Indri,Indri yang mendengarnya saja merinding.Bagaimana tidak hanya karena percintaan,gadis didepannya ini tega ingin membunuhnya.Gadis yang dihadapannya ini jauh lebih mengerikan dia seperti psikopat yang sudah lama tak membunuh manusia.

"Selamat tinggal"

Slep

Pisau itu tepat menancap di hati indri.
"KAK INDRI."pekik Ara mendekat ke  Indri yang sudah melemas.Sedangkan gadis yang menacapakan pisau itu mala tertawa keras.Benar benar psikopat.

"Kak Indri bangun kak, kak bertahan ya hiks,kak Indri kak hiks."tangis ara bercampur dengan darah indri yang terus mengalir.

Indri menghapus air mata ara."ra ca--but pis-saunya ra, in--ini ada ra--cunnya."ucap Indri terbata bata kemudian gadis itu tak sadarkan diri.

Ara mencabut pisau di tubuh Indri bersamaan datangnya seorang Axell.Dia melihat kakakny yang sudah tak sadarkan diri dan ara yang sedang memegang pisau dengan dara yang berserakan.

"Lo bunuh kakak gue, gue gak nyangka sama lo ra".

"Bukan gue xell bukan"

"Bohong xell aku liat dengan mata kepala ku sendiri,dia yang ngebunuh kakak lo, dia yang ngebunuh xell gue saksinya."ujar gadis itu memanasi axell.

"Gue benci sama lo ra"

Flashback off

"Kak ndri kenapa lo ninggalin gue kak?semua orang jahat sama gue, mereka bilang gue yang bunuh lo kak hiks."lirih Ara, dia mengambil batu yang ada disampingnya ntah dari mana asal batu itu.Gadis itu menghentakkan batu itu kekepalanya terus menerus hinga kepalanya mengeluarkan darah.

"Gue bodoh, gue benci diri gue sendiri gue benci.Teriak gadis itu.

Brug

"ARAAAA!!"

***
Seorang dokter dengan seragam putih keluar dari ruang UGD.Tadi Zeze dan Nazwa menemukan Ara pingsan di roftop.Dan menyuruh Axell dkk untuk membawa kerumah sakit.Axell menolak menggendong Ara dan pada akhirnya Arga lah yang menggendongnya ke rumah sakit.

"Dengan keluarga Araucap dokter itu formal.

Zeze dan Nazwa langsung berdiri menghampiri dokter tersebut."kami keluarganya dok, gimana keadaan ara dok?."

"Luka dikepala ara tidak terlalu serius,namun kalian harus terus menjaganya agar tidak melakukan hal nekat seperti tadi takutnya dia melakukan hal yang jauh lebih berbahaya lagi. Selain itu fisik dan batinnya sepertinya tergangu dia terlalu banyak fikiran ada yang membuatnya seperti ini sepertinya masalalu atau sebagainya. Jadi saya harap kalian tidak membuatnya mengingat masalalunya."jelas dokter itu panjang lebar.

Kedua gadis itu hanya menggangguk mengerti."kalau begitu sama permisi dulu kalian bisa jenguk ara namun jangan terlalu banyak orang ara perlu istirahat."dokter itu pergi meninggalkan mereka semua.

Plak

Satu tamparan bendarat dipipi Axell."puas lo udah buat ara kayak gini Ara udah menderita xell semenjak kematian orang tuanya dan juga kematian kakak lo, ditambah lagi lo selalu nyebut dia dengan pembunuh. Belum puas lo ha?."ucap Zeze menggebu gebu.

"Gue belum puas, ini gada apa apanya,gue mau dia ngerasain apa yang kakak gue rasain MATI."jawab Axell dengan menekan kata mati.

Plak

Satu tamparan lagi mendarat dipipi Axell kali ini dari Nazwa.

"Gue gak ngerti lagi sama lo xell.Kita semua udah temenan dari kecil. Gue harap lo gak nyesel setelah tau apa yang terjadi sebenarnya."Sinis Nazwa,Axell yang mendapatkan 2 tamparan dari sahabatnya itu pergi meninggalkan mereka berempat yang mematung.

Vote yee

Axell semoga sadar wkwkwk
Tapi kasian dia kena 2 tamparan pasti sakit:v

Di part selanjutnya ak bakalan masukin seseorang makanya ikutin terus.
Kalo banyak yang typo sorry ya

Because YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang