In some memories
Pagi itu, semuanya terasa indah. Tak ada yang buruk di pagi itu.
Gadis kecil dengan berambut panjang gelombang menghampiri anak laki-laki yang sedang mencoba memasukkan bola basket kedalam ring .
"Aldo, uda lama nyampenya? " Tanya gadis itu.
"Iya kamu lama banget. Tadi aku hampir aja mau pulng kerumah"
Ya, anak laki-laki tersebut adalah Aldo kecil.
"Hehe, maafin Wina yaa. Tadi Wina harus bantuin mama dulu baru boleh main" Kata gadis itu sambil menampilkan senyumnya.
"Iya Aldo maafin kok"
"Aldo ayo kita main petak umpet! " Seru Wina.
"Yakin? Nanti kamu ga bisa nemuin aku kalo kita main petak umpet. Aku ini jago banget sembunyi lo" Kata Aldo kecil menyombongkan dirinya.
"Yakin! Wina yakin Wina bakal nemuin Aldo" Serunya lagi.
"Yauda, kamu hitung sampai sepuluh dan jangan ngintip yaa"
"Iya, 1... 2... 3... "
Aldo kecil mulai bersembunyi disaat Wina sedang berhitung.
Saat menemukan tempat yang tepat untuk bersembunyi, ada yang marik paksa lengan Aldo dan membuatnya tersungkur kebelakang.
*bruk*
"kalian lagi, sebenarnya kalian mau apa sih? " Tanya Aldo dengan nada geram.
"Bukankah sudah kami peringatkan, jangan berteman dengan gadis aneh itu" Kata salah satu anak dari segerombolan anak laki-laki yang sekarang bersama dengan Aldo.
"Memangnya kenapa? Setidaknya dia tulus berteman dengan ku. Kenapa kalian selalu mencoba untuk mengasingkannya? "
"Karna kami tidak suka kepadanya. Dan sepertinya, kau harus kami beri sedikit pelajaran agar kau mengerti"
Aldo kecil yang tidak mengerti situasi tersebut hanya bisa diam dan tidak tau harus berbuat apa.
"Hei! Kalian apakan dia"
Entah dari mana Wina datang dan melihat Aldo kecil yang sudah babak belur.
"Lihat teman-teman, ternyata gadis aneh itu ingin menjadi pahlawan kesiangan"
Dan selanjutnya gerombolan anak laki-laki itu tertawa.
"Wina pergi dari sini! " Seru Aldo.
Tanpa pikir panjang, Wina langsung lari, pergi dari tempat itu.
"Jangan biarin dia kabur" Seru anak laki-laki itu.
Wina yang tidak mengerti apa yang sedang terjadi hanya terus berlari. Sampai,
Ckitttt.. Brak..
Dan tabrakan itu terjadi.
"WINA! "
Seru Aldo yang baru saja menemukan Wina dalam keadaan yang mengenaskan.
"Wina jangan pergi. Aku ada disini" Kata Aldo sambil menangis.
"Wina ga akan pergi. Wina bakalan selalu ada disisi Aldo. Karna Aldo temennya Wina yang paling Wina sayang"
Dan itu kata-kata terakhir Wina sebelum ia kehilangan kesadarannya.
✨✨✨✨
Present day
"WINA! "
Aldo terbangun dari mimpi buruknya,
Lagi.
Aldo's
Akhir-akhir ini, gue selalu mimpiin kejadian 10 tahun lalu.
Kejadian dimana gue kehilangan Wina, orang yang paling gue sayang.
Dia ga pergi. Tapi gue yang pergi.
Gue ga sanggup kalau harus ketemu dia lagi. Dari dulu dia selalu sakit ketika ada didekat gue.
Setelah kecelakaan itu, dokter bilang dia mengalami amnesia total dan gak inget apapun.
Dan itu alasan gue pergi. Supaya dia gaperna nginget kalo gue pernah ada didalam kehidupannya.
Yang lebih anehnya, disaat gue ngeliat Neva, bayang-bayang Wina selalu datang menghantui gue.
Gue akui Neva agak mirip dengan Wina. Dan gue selalu bertanya-tanya.
Sebenarnya apa hubungannya Neva dengan bayang-bayang Wina?.
Gak mungkin kan mereka itu dua orang yang sama?
$ To Be Continue $
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth
Ficção Adolescente✔Terinpirasi dari kisah nyata Ada saatnya bahagia datang tanpa diundang. Ada kalanya aku berharap BAHAGIA KU adalah KAMU. Tapi, apakah KAMU berharap bahwa BAHAGIAMU adalah AKU ? Hiraeth, artinya rasa rindu terhadap rumah yang tidak bisa kita kunjun...