temu

28 6 2
                                    

Neva's

Akhirnya hari terakhir MOS selesai juga. Dan sekarang aku sedang menuju ke kelas MOS-nya Hara.

Kemarin aku berjanji padadanya untuk menemaninya ke toko buku setelah sekolah usai.

Jarak dari kelasku ke kelasnya tidak terlalu jauh. Jadi aku tidak memerlukan waktu yang lama untuk tiba disana.

Saat sampai di depan kelasnya, aku tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang.

*brukk*

"Eh sori gue ga sengaja" Aku meminta maaf kepadanya.

"Harusnya gue yang minta maaf. Lo gapapa kan? "

'Anjir ini kan cogan yang kemarin gue liat di mading'

"Iya gue gapapa"

Lalu dia tersenyum. Dan aku tidak bohong jika senyumannya sangat manis.

"Lo bukannya kelas B ya? Kok lo bisa ada disini? "

'Wait, dia tau gue kelas mana?'

Aku sangat terkejut mendengar pernyataannya. Bagaimana bisa seseorang yang asing bagiku mengetahui tentang diriku.

"Iya, gue mau ngejemput temen gue. Btw, gue Neva. Aneva Wynegard. Dan lo? "

"Aldo. Aldo Wijaya"

Tiba-tiba, entah dari mana Hara muncul dibelakang ku.

"Va ayo. Uda mau gelap ni" Panggilnya.

"Iya bentar. Aldo, gue duluan ya" Pamit ku pada Aldo.

"Iya hati-hati di jalan ya" Balasnya dengan melambaikan tangannya serta senyum kearah ku.

Dan aku tidak ingin munafik. Ketampanan bertambah berkali-lipat saat ia tersenyum sambil melambaikan tangannya.

*****

Author's

Saat sedang memilah-milih buku, Hara bertanya-tanya didalam hatinya. Bagaimana bisa Neva mengenal Aldo yang jelas-jelas adalah orang asing baginya.

"Va, gue mau nanya. Kok lo bisa kenal sama Aldo sih? " Ucapnya.

"Tadi gue ga sengaja nabrak dia. Habis itu kita kenalan" Balas Neva.

"Ooh"

"Emang kenapa lo nanya gitu? " Kata Neva dengan rasa penasaran.

"Ya gue heran aja sih. Selama masa mos, dia ga pernah ngomong sama cewe selain temen satu kelompoknya. Jawab pertanyaan kakel aja singkat banget. Makanya gue heran kok dia ngomong sama lo" Jelas Hara.

Neva pun menjadi bingung setelah mendengar penjelasan Hara. Bagaimana bisa seseorang yang sangat dingin  terhadap perempuan mengajaknya bicara bahkan ia tidak mengenalnya sama sekali.


Di sisi lain..

Aldo menatap layar ponselnya. Dengan perasaan yang aneh menatap sebuah kontak.

Kezia

+62 822 54XX XXXX

tapi yang anehnya, ketika ia menatap kontak tersebut, ia malah teringat dengan gadis yang baru saja ia temui tadi sore.

Siapa lagi jika bukan Neva.

"Kenapa gue malah mikirin dia sih" Monolognya.

Drtt... Drtt...
*dering hp*

Aldo menatap ponselnya dan melihat panggilan masuk dari,

Kezia.

"Semoga aja gue bisa ngelupain bayang-bayang itu dengan ini"

"Hey"

"Hey, gimana hari pertama sekolah disana? Seru ga" Tanya kezia dari seberang sana.

"Ya, gitulah"

"Gitu gimana? Kamu happy kan disana? "

"Iyaa, aku bahagia disini"

Dan percakapan itu terus berlanjut. Tapi saat percakapan itu berlangsung, ada bayang-bayang yang terus mengganggu Aldo.

Dan anehnya, setiap kali ia mencoba menghapus bayang-bayang tersebut, wajah Neva terukir didalam bayang-bayang tersebut.

Sebenarnya apa yang terjadi diantara mereka.

Tidak.

Lebih tepatnya,

Apa yang telah terjadi diantara mereka berdua?



$ To Be Continue $

HiraethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang