"Juliet loves Romeo because she want, and how about you? Do you love me?"
---------
Petikan gitar perlahan membuat suasana café yang tadinya ramai menjadi hening. Hawa dingin dari AC ruangan ditambah dengan langit yang sedang menumpahkan luapan air membuat suasana di ruangan tersebut semakin menjadi.
Café Laveto menjadi salah satu tempat nongkrong terbaik di Jakarta untuk para remaja yang baru memasuki tingkat SMA. Kemungkinan besar karena café itu juga terletak di daerah yang sering dilewati oleh para pengendara mobil ataupun motor, sehingga membuat mereka tertarik untuk sekadar mampir.
Beybel mengeratkan jaket hitam kulit Burberry Shearling Pea Coat miliknya, berharap dingin udara tidak semakin menusuk kulit putih yang ia miliki.
"Liat cowok di sana nggak?" Glorina menyenggol lengan Beybel sambil melirik lelaki berkacamata hitam yang berada di pojok ruangan.
Beybel celingak-celinguk ke sana kemari, mencoba mencari cowok yang dimaksud oleh Glorina. Dan matanya terkunci ketika tatapannya jatuh kepada cowok yang Glorina bicarakan.
Beybel menganggukan kepalanya sekali sebagai jawaban, ia sudah tahu apa yang sedang direncanakan oleh sahabat gilanya itu.
"Bey, he look at you and you should damage him." ucap Glorina sebelum cewek itu menyeruput secangkir teh dihadapannya.
"Kalo gue nggak mau?"
Alis Glorina menyatu, hey ada apa dengan Beybel?
"Tumben, biasanya kalo ada yang ngelirik, langsung lo-"
Ucapan Glorina terputus karena Beybel langsung berdiri dan mendekati meja pojok yang menghimpit tubuh tinggi cowok berkacamata hitam tersebut.
"Should I go?" tanya Beybel yang sudah menduduki bokong cantiknya di sebuah kursi yang bersebrangan dengan si pria.
Glorina tau, sahabatnya itu bisa menaklukan semua lelaki, bahkan orang teralim pun tidak akan menyia-nyiakan gadis secantik Beybel.
Dari kejauhan terlihat Beybel menyisir rambut panjangnya ke belakang, tanda ia sudah mengunci target.
Glorina hanya tertawa, samar-samar ia melihat tangan sahabatnya itu diangkat dan dikecup berulang kali oleh pria yang ada dihadapannya.
Tidak berapa lama Beybel kembali dengan senyuman manis yang merekah. Sejujurnya Beybel sudah berusaha menahan bibirnya agar tidak terangkat, tapi tetap tidak berhasil. Ia terlampau bahagia.
"Kok udah balik aja? Gue aja belum liat lo dicium sama tuh cowok." celetuk Glorina yang masih tidak percaya dengan kedatangan Beybel.
Beybel mengangkat bahunya acuh, "Nanti aja gue ceritain di rumah, sekarang cabut yuk!"
Glorina mengangguk. Ia segera menyampirkan tas hijaunya ke pundak dan bergegas mengikuti Beybel yang sudah keluar dari Café.
°°°
Mata Glorina membulat ketika melihat surat-surat yang berada di kedua tangan Beybel. Dadanya berdebar kencang seperti habis berlari memutari lapangan sekolah seratus kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello LaTorre
Teen Fiction(Follow before read) 17+ for Youngadult Semuanya berawal pada hari itu, hari dimana Beybel bertemu dengan Arresta Abigail. Saya tanya, apa yang membuat seseorang selingkuh? Mungkin sebagian orang ada yang menjawab sudah tidak memcintai, mencari pela...