"I let you kiss me, and then let me break your heart."
-----------
"Malam ini clubbing, nggak? Dragonfly Club buka kalo lo mau. Gue denger-denger mereka ngeluarin menu baru, yang pastinya dengan DJ papan atas." Glorina bertanya sembari mengganti sepatu Air Jordan silver shoes-nya dengan sebuah sandal Havaianas-Valentino yang baru ia ambil dari rak sandal di sisi kanan pintu setelah ia dan Beybel memasuki rumah megah yang berada di kompleks Pandana.
Dragonfly Club, kelab malam yang terletak di Graha BIP, Semanggi, daerah Jakarta Selatan. Kelab malam yang hanya dibuka pada hari-hari tertentu dan pastinya dengan jam-jam tertentu juga. Memberikan berbagai service kepada para pengunjung dengan menghadirkan DJ ternama yang akan memberikan tampilan luar biasa.
Beybel menganggukkan kepala. Sudah lama ia tidak menghibur diri sejak pertemuannya dengan Daren beberapa waktu lalu, mengingat cowok dingin itu selalu tahu titik poin untuk mendapatkan perhatian Beybel. Beybel menggeleng pelan ketika otaknya memutar memori tadi sore, memaksanya mengingat kelakuan Daren yang membuat Adrian membatalkan transfer-an uang pada rekeningnya.
"Ajak Daren juga, ya?" Beybel tersentak, kemudian mengalihkan pandangan dari pahatan patung setinggi dua meter itu menuju manik hitam Glorina. Lantas menggeleng ketika Glorina siap mengambil ponsel di dalam sling bagnya untuk mengabari Daren.
Glorina menoleh, "Why not? This way can make your plan easier, Beyb."
Glorina menekan tombol hijau pada kontak Daren, mengabaikan Beybel yang semakin meneriakinya dengan berbagai umpatan.
"Daren," Satu kata yang Glorina ucapkan ketika panggilan terhubung. Cewek itu menempatkan jari telunjuknya di depan bibir, mengisyaratkan agar Beybel diam.
"Who's there?"
Beybel dan Glorina mengernyitkan dahi, memberikan ekspresi bingung karena telepon di sebrang sana jelas bukan dari manusia yang mereka butuhkan. Glorina menjauhkan ponselnya dan melihat nama yang tertera di sana. Daren, kok.
"Ini dari Glorina, ada Darennya?" Butuh sepersekian detik untuk menunggu jawaban dari sebrang telepon.
"Daren? Ini ada di samping gue. Tapi lagi kurang sehat, nih."
"Dia sakit? Kok, bisa?" Glorina bertanya tanpa ada nada khawatir di dalamnya, hanya sebuah pertanyaan basa-basi untuk memancing Beybel, ingin melihat apakah cewek itu merespons perkataannya atau tidak. Dan benar saja, Beybel semakin mendengarkan percakapan mereka dengan serius sambil sesekali menaikkan sebelah alis.
"Abis kena hujan. Mungkin juga karena kondisinya yang lagi kurang sehat makanya langsung demam."
"Lokasi Daren dimana sekarang?" Glorina kembali menukar sandal yang ia kenakan dengan sepatu miliknya, "Bey, kunci mobil lo ambil buruan," bisik Glorina yang sudah mengambil dua cardigan di standing hanger samping rak. Beybel buru-buru mengambil smart key-nya di atas nakas.
Glorina menyerahkan cardigan merah muda pada Beybel, menyuruhnya untuk segera mengenakan cardigan tersebut dan bergegas keluar.
"Halo?" tanya Glorina ketika tak kunjung mendapat jawaban.
"Ah ya, lupa kalo masih kesambung. Tadi apa?" Glorina memutar bola matanya. How sucks he is.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello LaTorre
Ficção Adolescente(Follow before read) 17+ for Youngadult Semuanya berawal pada hari itu, hari dimana Beybel bertemu dengan Arresta Abigail. Saya tanya, apa yang membuat seseorang selingkuh? Mungkin sebagian orang ada yang menjawab sudah tidak memcintai, mencari pela...