[05; curiga ]

13.9K 2.5K 927
                                    

'CLEPP!!'

"AAAAAAAAKH!"

"Bagus. Yang tertembak semakin bertambah." -***

~~~


"Duh gue mau skincare-an, bandana
gemoy aing kok ilang?? Badmood aqutue," batin Ten.

Ten keluar dari kamarnya, mencari bandana hello kitty kesayangannya.
Disana, ia bertemu Doyoung sendirian.

"Doy, liat bandana gue gak?"

"Nggak."

"Eh Doy, leher lu kenapa? Luka? Digigit tawon? Apa dicipok orang??"

"H-heh? Nggak. Cuma digigit nyamuk trus gue garuk," jawab Doyoung.

"Weh? Barbar amat lu garuknya,"

"Hampir aja bekas peluru gue ketauan,"
batin Doyoung.

"Ten, sini bentar deh," panggil Doyoung.

"Paan? L-lu mau ngapain??"

'CLEPP!'

"AAAAKWH!"

"Bang Ten kemana sih? Padahal ternyata bandananya ga sengaja gue dudukin,"
ucap Dejun.

***

Sementara itu...

"Jadi gue harus percaya sama siapa??!" Jaemin langsung meluapkan kebingungannya kepada Jeno dan Renjun setelah sampai di kamar.

"Katanya, Jungwoo liat sendiri kalo Lucas ketembak," jawab Jeno.

"Tapi gue tadi ketemu Lucas dan-"

"Gimana kalo dia bohong??" tanya Jeno.

"Kalo gitu, berarti Jungwoo juga bisa bohong kan?" tanya Jaemin.

"Pusing woy," keluh Jeno.

"Tapi tadi Lucas kenapa ga nembak gue?" ucap Jaemin.

"Ada kemungkinan ga sih kalo mereka salah tuduh? Bang Jungwoo salah liat? Tau-taunya yang ketembak bukan mereka," Renjun mulai buka suara.

"Atau dua-duanya udah ketembak dan berubah, tapi mereka punya strategi untuk membingungkan kita?" ucap Jaemin.

"Tanya ke Bang Doyoung langsung aja gimana?" usul Jeno.

"Gaada yang bisa menjamin kalo Bang Doyoung aman," ucap Jaemin.


"Di situasi ini gue emang gabisa sepenuhnya percaya sama siapa-siapa. Bahkan lo sekalipun," ucap Jaemin yang membuat Jeno terdiam sesaat.

"Guys,"

"Hm?"

"Kalo ketembak bisa balik lagi jadi baik?" tanya Jeno.

"Itu yang gue gatau."

"Untuk sekarang, terserah kalian mau percaya siapa. Tapi janji sama gue."

"Janji apa?"

"Jangan sampe ketembak. Gue ga rela kalian berubah," ucap Jeno sembari melangkah menuju tempat tidurnya.

Renjun menghela napas, otaknya terlalu lelah untuk berpikir. Begitu pula Jaemin yang masih shock mengapa tiba-tiba ada kejadian seperti ini?

"Udah malem banget."

"Gue juga tau sekarang malem bukan siang bolong," ucap Renjun.

"Maksud gue, udah waktunya tidur."

"Yaudah. Tidur aja, yang tadi dipikir besok,"

'BRAAAAKK!!!' Tiba-tiba, Haechan mendobrak pintu kamar.

"CK KAGET ANJIR! BARU AJA MEREM SEDETIK!"

"SANTUY NJUN ELAH" bales Haechan.

"YA ELU YANG GA SANTUY BAMBANK! PINTU ORANG LU DOBRAK KAYAK MAU NANGKEP MALING" ucap Renjun icemosyi.

Haechan langsung bersandar di dinding dan mengatur napasnya, wajahnya pucat.

"Lu kenapa?" tanya Jaemin.

"Anjirrr woyy... pantat gue merinding.."

Jika pantat Haechan merinding, tandanya akan terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan.

"Kenapa woyy??"

"J-jisung..."

"Jisung kenapa anjir??" ucap Jeno.

"Tadi gue diem-diem buka tas nya Jisung, mau nyolong momogi. Tapi gue malah nemu.. di tas nya..."

"Nemu apaan??"

"Peluru..."

"P-PELURU? JISUNG??!"

***

"Kok gue lupa yah naroh cas dimana?"
tanya Taeil.

"Faktor U bang jadi lupaan," ucap Chenle.

"Kalo ga bantu cariin mohon diam," ucap Taeil menahan icemosyi.

"Coba ke kamar Yuta, dia kan sering nyolong cas ga bilang-bilang," ucap Johnny.

Taeil pun pergi menemui Yuta,

"ANJ- ASTAGHFIRULLAH YUTA?!"

"Mampus. Ketauan Bang Taeil."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FIGHT | NCT WAYV (✔︎) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang