Jinhyuk

157 24 0
                                    

Yuju duduk di Sofa, Apartemen Sowon.
"Ini Apartemenmu?"Tanya Yuju.

"Ne"

Yuju menghela nafasnya ia pun menyenderkan punggungnya di sofa sambil memejamkan mata.

Sowon datang sambil menempat kan sebuah nampan yang berisi cemilan dan minuman di meja depan Yuju duduk.

"Lelah sekali"Sinis Sowon.

Yuju tersenyum kecil.
"Kau ternyata selalu sinis ya, si Ratu sinis!"

Sowon terkekeh.
"Kalo aku Ratu sinis kau apa? Ratu triplek? Ratu tembok?"

Yuju mendesis, "Oh ya, aku minta maaf soal-"

"Aku tidak mau membahasnya"Potong Sowon cepat, ia sama sekali tak ingin berbicara masalah itu.

Yuju menghela nafasnya. Mereka pun asik sendiri, Sowon yang menonton televisi, Yuju yang tengah bermain Handphone.

"Setidaknya kita harus lebih licik dari Mereka"Celetuk Sowon menyita perhatian Yuju, Sowon menatapnya.

"Kita mungkin tadi dijebak, tapi kita harus menjebak kembali"

Yuju nampak berpikir lalu ia mengangguk, "Benar"

Sowon menghela nafasnya, "Aku bahkan tidak tahu bagaimana caranya menjebaknya"

Mereka menghembuskan nafas nya kesal.
"Setidaknya kita harus pintar dari pelaku itu"Ucap Yuju.

Sowon mengangguk. Sebuah Hp berdering, Yuju mengangkat Hpnya.

"Apa?"Tanya Yuju malas, yang menelpon ini adalah Mingyu.

"Kau dimana?"

"Apa urusanmu?"

Terdengar desahan Mingyu yang terdengar kecewa.
"Kita itu satu Tim kau tahu kan apa yang disuruh oleh Park Ssaem?"

Yuju menghela nafasnya.
"Terserahmu yang terpenting, aku sedang sibuk untuk mengurusi kerja kelompok kita itu, aku pergi dulu ya bay"

Yuju menutup telponnya.
"Siapa?"Tanya Sowon.

"Biasa, Anak iseng"

Sowon hanya mengangguk lan kepalanya, Yuju merasakan ponselnya bergetar, sebuah nomor tak dikenal menelponnya, ia mengangkat Hp nya.

"Hallo siapa?"

"Choi Yuju kau selalu ingin sekali menyibak sebuah permasalahan yang dialami Sahabatmu"

"Si-siapa kau?"

"Hahaha tak mungkin kau tak kenal denganku"

"Aku bocorkan sesuatu pelaku tersebut seorang Pria asal Daegu, dulu hidup hanya dengan beranak sama, dia tinggal disalah satu hatimu"

"Kau adalah anak yang cerdas dan hebat bukan, hingga kau dapat menguak fakta sejauh ini"

"Kuperjelas, kau tahu pelakunya dia ada disisi hatimu yang tersakiti"

Tut!...

Rahang Yuju mengeras ia menatap kosong ke depan, Sowon yang melihat wajah Yuju berubah drastis mulai bertanya.

"Ada apa dengan wajahmu?"Tanya Sowon.

Yuju tidak menjawab, ia hanya diam menatap Handphone nya.
Pria asal Daegu, dulu memiliki anak sama, dan ada di sisi hatimu. Yuju tak mengerti maksudnya!!. Dan berada di sisi hatimu yang tersakiti.

"Seseorang menelponku tentang kasus ini, ia bilang padaku bahwa Pria asal Daegu, dulu memiliki anak yang sama, dan ada di sisi hatimu"

Sowon bungkam.
"Dan berada di sisi hatimu yang tersakiti"

"Memiliki anak yang sama? Dan ada di sisi hatimu? Dia berada di sisi hatimu yang tersakiti"Gumam Sowon.

Sowon menarik dua belah sudut bibirnya, "Yuju aku tahu sekarang, dia memiliki anak kembar, dia berada di sisi hatimu yang tersakiti pahami sekarang!"

Yuju berpikir kembali, "Hmm sisi hatiku?"

"Iya, siapa kah Orang yang selalu menyakiti mu"Jawab Sowon.

"Ada banyak waktu dulu tapi pertama kali..."

Yuju melebarkan matanya.
"Appa!"

.

.

.

.

Yuju berjalan dengan langkahnya yang menggebu mggebu ke sebuah cafe, Mata Yuju melihat banyak petugas petugas menatapnya, tak banyak petugas tahu apa status Yuju sekarang.

"Appa saya dimana?"Tanya Yuju dengan nada marah.

"Di-didalam Aghassi"Yuju melangkah kan kakinya lalu ia membuka pintu kasar.

Jinhyuk terperanjat saat mendengar dobrakan pintu. Ia menatap Yuju bingung.

"Ada apa?"Tanyanya.

"Appa jangan pura pura tidak tahu!, Appa kan yang membunuh Sahabatku?"

Jinhyuk menatapnya dengan tatapan tak bisa diartikan, ia menarik sudut bibirnya sebelah memandang Yuju remeh.

"Oh benarkah? Seharusnya aku sekarang di penjara"Jawab Jinhyuk enteng membuat Yuju jengkel.

"Seharusnya"Ucap Yuju tersenyum sinis.

"Bagaimana kau bisa menyimpulkan aku sebagai dalang semua ini? Sebagai pembunuh Sahabatmu? Apa kau punya bukti?"Tanya Jinhyuk.

"Ada seseorang menelponku ia bilang padaku bahwa pelaku tersebut Pria asal Daegu, memiliki anak yang sama, dia berada di sisi hatimu yang disakiti"

Jinhyuk terkekeh membuat Yuju muak,
"Choi Yuju, Choi Yuju, pintar tapi sebenarnya bodoh. Tidak kah kau berpikir sebentar apa aku punya anak yang kembar? Apakah yang menyakiti hatimu hanya aku saja?"

Yuju dibuat bungkam oleh Appanya.
"Choi Yuju anak dari Choi Jinhyuk yang terlalu bodoh, ia hanya mementingkan amarahnya hingga otaknya buntu!"

Yuju memejamkan matanya erat erat.
"Baiklah sesi sidang selesai, Appa harus menjalani pertemuan dahulu"

Jinhyuk meraih sebuah jas yang ada di kursi lalu mendekatinya.
"Doakan Appa Saja"Ucapnya sambil menguak usak rambutnya melangkah pergi.

Yuju berdiam sebentar. Benar Jinhyuk berkata apa adanya, Jinhyuk tidak punya anak kembar dan yang menyakitinya ada banyak, lantas siapakah dalang semua ini??..

"ARRRGGHH SIAL!"

~Mari kita mengaca sebelum berkata~

####

Votment guyss guyys cintaku sayangku*Abaikan Author lagi belum makan jadi kurang waras ya hehehe😊😊

Jangan lupa votment gaeess kuu tercintah
Author akan berusaha membuat cerita yang lebih menarik jika vote and koment nya lebih banyak dari yang baca hehehe

Abaikan nggak penting juga.
Salam Author

WITH SEOUL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang