BUMI PRAKASA

45 5 4
                                    

SMA SARASWATI membunyikan bel nya menandakan waktu istirahat telah tiba. Alettha gadis itu kini tengah berjalan menunduk memain kan tangan nya.

"BUMII SINI KAMU! JANGAN HARAP KAMU BISA LEPAS DARI IBU!"Teriak seorang guru perempuan bertubuh gemuk bernama Bu Ilah. Guru tersebut tengah mengejar seorang lelaki di depan nya.

Lelaki itu terlihat tampan meski penampilan nya berantakan. Namun dengan baju di keluar kan serta rambut acak-acakan dapat menambah aura diri nya yang begitu tampan.

Lelaki dengan gelang hitam di tangan itu berlari dengan cepat, berusaha menghindar dari seorang guru yang mengejar. Lelaki itu berlari ke belokan yang mendapatkan seorang Alettha dari arah berlawanan yang sedang berjalan tak cukup jauh.

Lelaki itu berlari ke arah Alettha dan memegang kedua pundak nya membuat Alettha benar-benar kaget dan sangat terkejut.

"Lo kelas berapa?"Tanya lelaki tersebut ngos-ngosan.

"Emang nya kenapa?"Ucap Alettha nanya balik.

"Lo kelas berapa?"Tanya lelaki tersebut lagi sedikit lebih keras.

"10.IPS.4"Jawab Alettha.

Lelaki itu melepaskan tangan nya dari pundak Alettha dan beralih ke arah tangan. Lelaki tersebut menarik Alettha membuat Alettha berlari mengikutinya.

"KITA MAU KEMANA SI?"Tanya Alettha benar-benar bingung.

"Kelas lo"Jawab lelaki itu singkat.

"Tapi mau ngapain?"Tanya Alettha lagi.

"Udah ikut aja,"Ucap lelaki tersebut masih menarik tangan Alettha. Beberapa orang yang melihat nya kaget sekaligus tak percaya melihat seorang lelaki yang terkenal di sekolah itu memegang tangan seorang perempuan yang baru saja kelas 10.

"Dah itu Alettha kan? Dia sama siapa tuh?"Tanya seorang perempuan kepada Indah.

"Mana gue tau, pacar nya kali,"Balas Indah.

°°°

"Masuk,"Perintah lelaki tersebut setelah sampai di depan kelas Alettha dan membuka pintu kelas nya.

"Mau ngapain, ini kan sepi. Lo gabakal ngapa-ngapain gue kan?!"Ucap Alettha ngawur.

"Gabakal, cepet masuk,"Ucap lelaki tersebut lalu menutup pintu kelas itu kembali saat kedua nya telah masuk.

"Lo apa-apaan sih? Gue tuh mau ke kantin tau gak,"Ucap Alettha memarahi.

"Yaudah maaf"Ucap lelaki tersebut meminta maaf.

"Lagian lo ngapain sih, pake lari-lari sama ngumpet segala?"Tanya Alettha.

"Bumi Prakasa. Panggil aja kak Bumi, gue lagi di kejar sama guru BK,"Ucap lelaki sedikit tersenyum sambil memperkenal kan diri.

"Ohh, gue Alettha Sostrowardoyo panggil aja Alettha. Emang nya kakak bikin ulah apa? Sampe di kejar gitu?"Tanya Alettha memperkenalkan diri nya balik.

"Gue minggat pas jam pelajaran, pas bel istirahat gue baru ke kelas,"Jelas Bumi santai lalu tersenyum.

"Ohh, emang nya abis dari mana?"Tanya Alettha lagi.

"Lo kepo yah,"Balas Bumi gemas mencubit hidung Alettha.

Alettha terkejut di buat nya. Baru kali ini ada lelaki seperti itu kepada nya, baru kenal lagi. Sontak hal tersebut membuat dada nya kembang kempis, ada beda yang Alettha tak tau itu apa.

"Iihhh, gue bilangin nih kalo kak Bumi ada disini,"Ucap Alettha hendak membuka pintu kelas nya. Namun tangan Bumi mencegah pergerakan Alettha menarik perempuan tersebut kedekat nya membuat jarak diantara mereka jauh lebih dekat.

Alettha. Napas nya semakin tak beraturan badan nya melemas. Mereka sangat dekat membuat deru napas Bumi dapat dirasakan oleh Alettha. Mereka saling tatap, tak ada yang berbicara hingga Bumi tersadar dan melepaskan pegangan nya kepada Alettha.

"Sorry gue tadi cuman--"

"Gapapa"Ucap Alettha memotong ucapan Bumi.

Bumi pergi ke arah jendela, melihat kesekitar, memastikan tak ada Bu Ilah di luar. Setelah itu Bumi kembali membalik kan tubuh nya, dia melihat adik kelas nya tersebut sedang memegangi perut nya dan meringis kesakitan.

"Lo kenapa?"Tanya Bumi sedikit khawatir.

"Laperrr, pengen makann, gara-gara lo gue gak jadi ke kantin,"Jawab Alettha dengan raut wajah sedih dan memajukan bibir bagian bawah nya.

"Pulang sekolah tunggu dulu disini, jangan pulang dulu,"Ucap Bumi setelah membuka pintu kelas tersebut lalu pergi meninggalkan Alettha sendiri di kelas.

"Mau ngapain?"Tanya Alettha keluar kelas dan menatap punggung besar milik Bumi dia sedikit berteriak.

"TAR JUGA LO TAU!"Teriak Bumi ketika jarak nya sudah jauh. Ada senyum yang terukir di bibir nya dan itu karna Alettha.

Alettha mengacak rambut nya malas. Perempuan itu lapar lebih tepat nya sangat-sangat lapar. Ingin ke kantin, tapi waktu istirahat sebentar lagi akan habis. Tapi kalo gak ngantin, Alettha akan kelaparan. Alettha melihat kesekitar lalu mengacak rambut nya sekali lagi.

"Sial banget gue ketemu cowok berandalan kek begitu"Ucap Alettha.

"AHHHHH LAPERRRRR"Teriak Alettha merengek lalu memasuki kelas nya.

°°°

Ini tuh antara laper sama pengen ngetik jadi begini dehh:((

Maafin aku yaaaa:((

WAJIB VOTE SAMA COMMENT YAH!

SALAM SAYANG ISTRI JIMIN♡

      

       Selasa

14 - April - 2020

BUMI ALETTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang