"Ada jangkrik bilang mangga. Neng-neng cantik bang Dj suka,"Ucap Dj merayu Zoya dan Indah membuat tempat itu berisik oleh tawa anak-anak Scaza.
"Wkakak, sejak kapan jangkrik bisa ngomong Je?"Ucap Ajay tertawa sangat keras. "Mana ngomong mangga lagi, sopan banget tuh jangkrik,"
"Nih jangkrik bukan sembarang jangkrik Jay, itu jangkrik udah gue pelihara sejak perang dunia kedua,"Ucap Dj bercerita membuat teman-teman nya tertawa lebih keras.
"Busett dah Je!! Tuh jangkrik antik benerr, dari perang dunia kedua sampe sekarang masih ada. Gue yakin dah tuh jangkrik pasti udah jadi sesepuh di dunia jangkrik bree,"Ucap Topan masih tertawa dan merangkul Dj yang berada di sebelah nya.
"Gomball truss sampe mampuss!"Ucap Indah mendelik kan mata nya malas.
"Tapi Zoya gak suka sama abang Dj,"Ucap Zoya lembut lalu melirik Topan yang berada di sebelah Dj dengan tatapan kagum. Mereka duduk melingkar dengan meja bundar di tengah nya.
"Satu kali tembak, dua kali kena tolak,"Ucap Ajay tertawa tak henti-henti begitu pun dengan yang lain nya. Hanya Satya yang kalem, dia hanya sedikit tersenyum tak seperti yang lain nya.
Bumi berjalan ke arah Alettha dengan membawa botol mineral di tangan nya. Lelaki itu kemudian duduk di pinggir Alettha dan memberikan botol minuman tersebut kepada perempuan yang tengah menyantap semangkok mie di hadapan nya.
"Nih,"Ucap Bumi menyodorkan botol tersebut kepada Alettha.
"Makasih kak,"Ucap Alettha mengambil botol dari tangan Bumi dan meneguk nya.
"Hm,"Ucap Bumi singkat yang di iringi senyum hangat khas milik nya.
"Mau pulang sekarang?"Tanya Bumi kepada Alettha.
"Iya deh, takut di cariin. Udah sore juga,"Jawab Alettha mengambil tas milik nya kemudian memakai nya.
"Makasih ya kak traktiran nya, besok-besok aku deh yang traktir kakak,"Ucap Alettha menatap mata indah milik Bumi.
"Lo emang gak takut sama gue?"Tanya Bumi.
"Kenapa harus takut?"Ucap Alettha malah bertanya balik.
"Ya secara kan kita baru kenal, dan gue ketua geng. Apa lo gak takut?"Tanya Bumi lagi.
"Harus nya sih Alettha takut, tapi gatau kenapa Alettha ngerasa anget di deket kakak,"Jawab Alettha jujur dengan ekspresi wajah benar-benar polos.
"Emang nya kenapa lo bisa ngerasa anget deket gue?"Tanya Bumi seolah mengintrogasi.
"Mana Alettha tau, Alettha kan gak tau,"Ucap Alettha cengengesan.
"Yaudah ayo pulang,"Ajak Bumi mengelus puncak rambut Alettha. Alettha lalu berdiri dan berjalan ke arah kedua teman nya yang sedang berbincang dengan beberapa teman Bumi.
"Dah, Zoy, pulang yu,"Ajak Alettha.
"Yahh kok cepet banget si Tha,"Ucap Zoya memelas layak nya anak kecil.
"Tau tuh, cepet amat. Bentaran lagi napa?"Ucap Topan membuat Zoya mengedipkan mata nya beberapa kali sambil tersenyum.
"Alettha takut di cariin, belum izin pulang sore juga soal nya,"Ucap Alettha. Topan hanya mengangguk paham.
"Ya udah yu,"Ajak Alettha lagi kepada Indah dan Zoya.
Alettha hendak pergi meninggal kan tempat itu. Namun, baru juga satu langkah Alettha di cegat oleh Bumi yang menggenggam tangan halus milik nya. Kaki Alettha terhenti paksa, perempuan itu lalu berbalik dan memasang wajah seperti bertanya. APA?.
"Lo mau kemana?"Tanya Bumi sedikit memanjangkan kata terakhir nya.
"Ya pulang lah, kan tadi Alettha udah bilang Alettha mau pulang,"Jawab Alettha.
"Gue anter,"Ajak Bumi.
"Gak usah, gak pa-pa. Alettha bisa naik angkot,"Tolak Alettha dengan halus.
"Jam segini mana ada angkot, jalanan juga mulai sepi. Yakin gak mau di anterin?"Ajak Bumi lagi.
"Tapi kalo Alettha di anterin sama kak Bumi, Zoya sama Indah gimana?"Tanya Alettha sedikit mengerutkan alis nya.
"Mereka di anterin sama temen-temen gue, kita konvoi,"Ucap Bumi. Alettha menengok ke arah belakang untuk berkompromi, yang di balas anggukan dari kedua teman nya.
"Ya udah deh,"Ucap Alettha.
"Bang Topan, Zoya sama abang boleh?"Tanya Zoya kepada Topan.
"Boleh dongg,"Balas Topan lalu berjalan ke arah Zoya dan motor nya.
"Zoya kan sama Topan, neng Indah sama abwang ya? Mau gak? Mau dongg,"Ajak Dj kepada Indah.
"Bang Galuh, gue sama lo aja ya,"Ucap Indah lalu pergi ke arah Galuh yang sudah terduduk di motor nya. "Oke" Ucap Galuh singkat di iringi dengan senyum nya.
"Bye,"Ucap Indah di tengah-tengah jalan nya kepada Dj.
"Bisa-bisa nya lo Luh,"Ucap Dj kesal kepada Galuh.
"Bisa dong, emang nya lu."Ucap Galuh meledek. "Bye," Ucap Galuh lagi setelah Indah duduk di belakang nya. Teman-teman nya hanya tertawa melihat nya.
Mereka lalu menghidupkan motor nya kemudian berjalan menuju rumah ketiga perempuan tersebut. Sekaligus menyusuri jalan kota Jakarta yang mulai sepi. Jakarta memang tidak pernah sepi alias selalu ramai, tapi saat ini hanya ada beberapa orang dan kendaraan yang melintas di jalanan tersebut.
°°°
"Ini rumah lo Tha?"Tanya Ajay setelah sampai di depan sebuah rumah bertingkat dua.
"Bukan,"Ucap Galuh sedikit sewot.
"Lah terus ini rumah nya siapa dong?"Tanya Ajay lagi membuat Galuh semakin kesal.
"Rumah nya tukang cimol,"
"Ya rumah nya Alettha lah,"Ucap Galuh lagi kali ini benar-benar sewot.
"Santuy Luh santuy,"Ucap Topan menenangkan sembari tertawa.
"Hampura bwang, hampura"Ucap Ajay cengengesan dengan menyatukan kedua tangan nya meminta maaf.
"Haampuraa,"Ucap Ajay lagi sedikit bernada.
"Zoya sama Indah rumah nya dimana?"Tanya Bumi kepada Alettha yang baru saja turun dari motor nya.
"Gue sama Zoya mau nginep di rumah Alettha,"Ucap Indah padahal bukan dia yang di tanya.
"Iya Zoya mau nginep di rumah Alettha,"Ucap Zoya mengiyakan.
"Oh yaudah, gue sama yang lain pamit ya,"Ucap Bumi berpamitan.
"Gak mau mampir dulu?"Ajak Alettha kepada para lelaki tersebut.
"Gak deh, kita mau lanjut nongkrong di Wabes,"Ucap Bumi.
"Oh yaudah, hati-hati ya,"Ucap Alettha kepada semua nya, sebetul nya lebih mengarah ke pada Bumi.
Bumi tak menjawab wajah lelaki itu tertutupi oleh helm yang di pakai di kepala nya. Sebelum pergi Bumi menyempatkan menatap Alettha yang masih menunggu nya untuk pergi, lelaki itu menggerak kan tangan nya seperti sedang hormat lalu menarik nya ke arah depan.
"Bang Topan hati-hati di jalan yah,"Ucap Zoya sedikit berteriak ketika mereka sudah berjalan yang di balas tangan Topan yang teracung di udara.
"Ya udah yuk, masuk. Gue capek,"Ucap Alettha lalu membuka gerbang yang tak terkunci. Biasa nya ada satpam yang berjaga dan membuka tutupkan gerbang tersebut, entah kemana pergi nya satpam itu mungkin sedang membuat kopi di dapur. Ketiga perempuan itu kemudian memasuki rumah tersebut dan jangan lupa menutup kembali gerbang nya.
°°°
Yuhuu,, update lagi nih kuy!!
Jangan bosen-bosen baca cerita aku yee!! Hwhw,,JANGAN LUPA VOTE SAMA COMMENT WOKEH?!
Senin
4 - Mei - 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMI ALETTHA
Teen FictionJika kau menyukai perempuan cantik, imut, dan lucu, maka kau pasti akan menyukai Alettha Sostrowardoyo. Perempuan ini banyak memikat hati kaum pria karna kecantikan juga kepintaran nya. Bumi Prakasa, seorang pria yang membuat hari-hari Alettha menj...