'Semoga tuhan membuat ku bertanya untuk jawaban di akhir nya'
-Bumi Prakasa•♤•
Seorang anak laki-laki dengan kaus bergambar Kapten Amerika itu berada di lantai atas di sebuah bangunan. Anak tersebut mendekat ke arah jendela di ruangan nya dan melihat ke arah bawah yang mendapati 3 (tiga) orang lelaki dengan pakaian serba hitam yang terlihat lebih tua dari nya yang mendekat ke arah bangunan tempat anak itu tinggal.
Kedua orang tersebut mulai beraksi dengan dirigen di tangan nya, sedangkan yang satu nya menunggu giliran nya. Anak tersebut masih melihat nya heran, apa yang akan mereka lakukan? Kedua orang tersebut menyirami setiap sudut bangunan dengan air yang ada di dalam dirigen yang mereka pegang. Setelah ke dua orang tersebut selesai menyiram, dirigen yang sudah kosong itu pun mereka buang sembarang di halaman gedung tersebut. Dan orang yang sedari tadi diam memperhatikan pun mendapat giliran nya, orang itu mengeluarkan sebuah korek api dan menyalakan nya.
Detik kemudian terdengar suara riuh orang dan sebuah api yang mulai berkobar membakar bangunan dengan banyak orang di dalam nya. Anak lelaki itu membalik kan badan nya takut, anak itu berlari ke arah pojok sedangkan teman-teman sekamar nya berlarian ka arah luar. Penglihatan nya remang-remang sudah ada asap di sekitar nya membuat napas nya sesak saat itu juga. Ada sebuah air yang mengalir dari mata anak tersebut, anak itu menangis yang kemudian badan nya terjatuh ke lantai dengan posisi tak berdaya.
Mah, pah, aku pengen ketemu sama mamah papah. Ucap anak tersebut dalam hati.
°°°
"AHHH!" Bumi berteriak keras, dada nya kembang kempis, keringat nya bercucuran di wajah serta leher nya, ekspresi nya menunjukan bahwa ia sedang ketakutan. Entah apa yang lelaki itu mimpikan, namun sungguh sangat mengganggu pikiran nya.
"Ada apa nak? Kamu kenapa?" Ucap seorang wanita paruh baya yang memasuki kamar Bumi. Dia Putri, ibu Bumi wanita tersebut kemudian mendekat ke arah Bumi dan duduk di kasur nya. Wanita tersebut juga mengelus kepala anak nya dengan penuh kasih sayang, ada khawatir yang terpampang jelas di mata nya.
"Bumi mimpi buruk bu," Ucap Bumi ketika sudah enakan.
"Kamu mimpi buruk apa sih nak, sampe teriak-teriak kaya gitu. Ibu khawatir tau," Ucap Putri beralih menggenggam tangan anak kesayangan nya.
"Bumi mimpi, ada anak kecil di sebuah bangunan terus bangunan itu kebakar. Bumi ngerasa pernah ngalamin itu, apa Bumi pernah ngalamin itu Bu?" Tanya Bumi kepada Ibu nya, entah mengapa dan ada apa Ibu nya meneguk ludah nya dalam-dalam dan mulai berkeringat dingin.
"E-enggak lah, itu kan cuman mimpi, mimpi itu bunga tidur. Mending kamu tidur lagi ya, jangan mikir yang enggak-enggak," Jawab wanita itu sedikit gelagap di awal nya, yang di balas menganggukan Bumi menuruti. Sebelum keluar kamar, wanita itu membuatkan sebuah senyuman hangat yang ia lukis di wajah nya khusus untuk anak satu-satu nya, yang di balas senyuman yang sama hangat nya dari Bumi.
Cuman mimpi Bum, cuman mimpi. Batin Bumi mencoba menenangkan diri nya sendiri. Wajah nya ragu-ragu ketika berkata seperti itu.
Tapi apa bener itu cuman mimpi? Batin Bumi lagi bertanya-tanya, lalu mengacak rambut nya frustasi.
?¿?¿
SELAMAT BERPUASA GAISEE!!
STAY SAFE SEMUA NYA YA!!
#RAMADHANDIRUMAHAJA
Thanks for your reading guys! :)
Minggu
10 - Mei - 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMI ALETTHA
Teen FictionJika kau menyukai perempuan cantik, imut, dan lucu, maka kau pasti akan menyukai Alettha Sostrowardoyo. Perempuan ini banyak memikat hati kaum pria karna kecantikan juga kepintaran nya. Bumi Prakasa, seorang pria yang membuat hari-hari Alettha menj...