LUKA LAMA

18 4 0
                                    

Bel istirahat telah berbunyi. Para murid SMA Saraswati berhamburan keluar menuju kantin.

"Nih," Ucap Alettha menyodorkan sepiring nasi uduk dan minuman kepada Bumi yang sudah terduduk di bangku khusus milik Scaza.

"Thanks," Ucap Bumi berterima kasih.

"Hm," Balas Alettha singkat.

"Gak sekalian traktir gue Tha? Masa Bumi aja? Gue juga kan mau," Ucap Topan kepada Alettha.

"Kak Topan mau di traktir? Mau di traktir apa? Zoya aja deh yang traktir," Seru Zoya yang berada di pinggir Alettha dan Indah.

"Ekh gue bercanda kok,"

"Tapi kalo beneran juga gak pa-pa sih," Lanjut Topan cengengesan.

"Gue juga mau kali di traktir gitu," Ucap Galuh kepada Alettha dan Zoya.

"Gue juga!" Ucap Ajay dengan penuh semangat.

"Yeehh! Masalah traktiran aja pada semangat. Kaya gue dong," Seru Dj.

"Gimana?" Tanya Ajay.

"Sama," Ucap Dj tertawa.

"TERSERAH LU JE TERSERAH LU!" Ucap Ajay ngeggas.

"Suka-suka lu Je," Ucap Satya yang terlihat datar namun mempunyai daya tarik tersendiri bagi yang melihat nya.

Dj hanya tertawa singkat. Hening sejenak, hanya ada suara orang lain yang mengobrol dan anggota Scaza lain nya. Tempat makan khusus Scaza bukan nya 1 atau 2 meja tapi lebih banyak dari pada itu, karna hampir satu sekolahan adalah anggota Scaza.

"Mang Cecep! Nasi uduk na hiji deui, " Ucap Bumi sedikit berteriak kepada penjaga kantin.

"Ha? Emang nya gak kenyang?" Tanya Alettha yang terkejut melihat Bumi yang kelihatan nya masih lapar.

"Biasa nya juga dia makan 2 atau 3 porsi Tha," Ucap Topan kepada Alettha.

"HA?" Ucap Alettha kali ini benar-benar terkejut.

"Tenang aja kalo yang ini gue yang bayar," Ucap Bumi sambil mengambil nasi nya yang di bawa Mang Cecep ke meja tersebut.

"Nihh nasi uduk nyaa.." Ucap Mang Cecep memberikan piring yang di atas nya terdapat nasi uduk beserta lauk nya.

"Thank you Mang," Ucap Bumi berterima kasih melengkungkan bibir nya tersenyum

"Yoayy sami-sami," Balas Mang Cecep lalu kembali melayani pembeli yang lain yang sudah mengantri.

"Lo mau Tha?" Tanya Bumi reflek.

"Mau!" Seru Alettha.

"Ekh enggak deh buat kakak aja nanti aku beli sendiri," Lanjut Alettha.

"Gue palingan bakalan makan setengah nya aja. Beneran gak mau?" Ucap Bumi lalu mendorong piring berisikan nasi uduk tersebut ke tengah-tengah meja antara Bumi dan Alettha.

"Tapi gak pa-pa kak? Bener nih gak pa-pa?" Tanya Alettha memastikan.

"Bener," Ucap Bumi membuat Alettha girang saat itu juga.

"Gue mau telor, mie, sama tempe nya," Ucap Bumi memisah kan makanan yang ia sebut ke sisi kanan nya.

"Alettha mau sama tahu sama ayam nya juga," Ucap Alettha sama memisahkan makanan yang ia sebut ke sisi kanan Alettha. Teman-teman nya sudah pasti menatap nya heran.

Mereka berdua kemudian menyantap nasi uduk tersebut dengan berbarengan. Satu huapan lalu menelan nya, Alettha melotot dan tersentak. Perempuan itu kemudian berdiri membuat kursi tempat duduk nya bergeser ke belakang.

"Tha lo kenapa?" Tanya Indah kepada Alettha yang membuatnya kaget ketika menyantap makanan nya yang sebelum nya ia pesan.

"Gu-gue mau ke wc," Ucap Alettha lalu berlari meninggalkan tempat tersebut beserta kedua teman nya.

"Tha tunggu Tha kita ikut," Ucap Zoya lalu pergi menyusul bersama Indah.

Bumi dan yang lain nya hanya kebingungan, entah apa yang terjadi. Padahal tadi baik-baik saja, Alettha pun terlihat biasa-biasa saja.

°°°

Alettha membuka pintu wc yang di pinggir nya terdapat simbol yang menandakan wc khusus wanita. Lalu masuk ke dalam nya yang mendapati sebuah wastafel juga kaca di atas bagian dinding nya.

Alettha mencuci kedua tangan nya lalu membasuh muka nya yang setelah itu ia menatap diri nya sendiri pada cermin di hadapan nya. Wajah nya terlihat frustasi, sebenar nya ada apa?

"Tha lo kenapa?" Tanya Zoya kepada Alettha ketika sudah sampai dan berjalan mendekat ke arah Alettha bersama Indah di belakang nya.

"Gu-gue gak kenapa-kenapa," Jawab Alettha menggeleng kan kepala nya. Padahal sudah jelas-jelas wajah nya misuh dan terlihat kenapa-kenapa.

"Gak kenapa-kenapa gimana? Lo tiba-tiba berdiri terus kabur gitu! masih bilang gak kenapa-kenapa?!" Ucap Indah sedikit menyentak.

"Dah," Ucap Zoya yang mengok nya ke arah belakang lalu menggeleng pelan kepada nya. "Jangan gitu,"

Zoya ada benar nya juga, Indah tadi hanya kehilangan kontrol. Perempuan itu sangat sayang pada teman-teman nya. Andai kan saja keluarga nya masih ada.

"Sorry Tha, gue tadi gak ke kontrol, hilang kendali. Lo tau kan gue khawatir banget kalo lo berdua kenapa-kenapa," Ucap Indah nada nya benar-benar menunjukan bahwa wanita tersebut sedang khawatir.

"Gue ngerti kok Dah, tenang aja," Ucap Alettha tersenyum palsu. Wanita itu menyembunyikan sesuatu di dalam tangan nya, yang sengaja ia sembunyikan dari Zoya dan Indah dan tak terlihat oleh mereka.

"Lo itu sebener nya kenapa? Ada masalah? Gak mungkin kan lo tiba-tiba berdiri trus kabur gitu aja," Ucap Indah lembut lalu berjalan ke samping Alettha juga Zoya yang melangkah ke arah samping satu nya.

Alettha kembali menatap diri nya di kaca benar-benar frustasi. Ada air di kelopak mata nya yang perlahan-lahan penuh dan terjatuh melewati pipi nya. Alettha menangis yang Indah dan Zoya sebagai teman yang terbilang cukup lama nya itu pun tak mengerti dan tak tau apa yang sebenar nya terjadi, yang membuat teman nya ini menangis saat ini.

Alettha menarik napas nya dalam-dalam, ada sedikit sedu saat Alettha menarik napas nya. Perempuan itu kemudian menyeka kedua mata nya juga mengelap pipi dan dagu nya yang terbasahi oleh tangisan singkat tadi.

"Gue bakal cerita, tapi gak sekarang," Ucap Alettha berusaha tegar dan tersenyum.

°°°

SAHURR BREE!! SAHURR!!

Ada yang udah bangun gak nih? Oh ya ada yang tau gak Alettha kenapa? Mau tau gak? Kepo gak?
Kalo gitu jangan lupa baca next part nya yaa!!

Awal nya mau post malming tapi gatau kenapa aku nya pengen cepet-cepet post.

PERINGATAN : WAJIB COMMENT SAMA VOTE POKOK NYA!!


Jum'at

15 - Mei - 2020

BUMI ALETTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang